Calon Bupati (Cabup) Pasangan Calon (Paslon) H Aulia Octaviandi dan H Mansyah Saberi (AMAN) nomor urut tiga, H Aulia Octaviandi menyampaikan solusi yang ditawarkan dalam upaya peningkatan harga karet yang rendah di tingkat petani, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Ia mengatakan, karet ini adalah komoditas dunia dan harganya mengikuti harga global, dan tentunya harganya jangankan negara, pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi, belum tentu bisa mengatur harga karet.

"Jika kita ingin tetap komoditas karet ini tetap dipakai dan digunakan oleh para petani karet maka bisa diawali dengan melakukan peremajaan tanaman karet, pada tanaman tanaman karet yang sudah tidak begitu menghasilkan," katanya, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Paslon AMAN sampaikan ide besar pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata

Dijelaskan dia, di sini pasangan AMAN memberikan solusi untuk memberikan bantuan bibit yang unggul, dan dicari lahan lahan baru jika masyarakat masih ingin menginginkan menanam karet.

Selain dicarikan lahan-lahan baru, pihaknya juga ingin memberikan solusi bahwa saat ini juga harus melihat ada pertumbuhan tanaman yang memang mulai dilirik dunia, tidak hanya karet saja.

Pihaknya menginginkan agar jangan terlalu berpaku terhadap tanaman karet, dan harus segera bereaksi mencari alternatif terbaik, dan dirinya pernah sebagai anggota DPRD Provinsi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan bersama kepala SKPD terkait menawarkan solusi bagaimana menanam Pohon Kelapa Dalam.

"Pohon Kelapa Dalam itu juga bisa menjadi solusi karena banyak manfaat yang bisa diambil, disamping Pohon Kelapa Dalam ini merupakan jenis varietas unggul dengan produktifitas tinggi," katanya.

Baca juga: Paslon AMAN ingin terapkan ekonomi kerakyatan di sektor hulu, ekonomi kreatif di hilir

Calon Wakil Bupati HST, H Mansyah Saberi, mengatakan melihat harga karet itu ini sudah sangat murah, padahal selain karena para petani juga bisa diarahkan untuk menanam tanaman lain, seperti HST juga dikenal dengan sayur mayurnya.

Menurut dia, alangkah baiknya apabila para petani diajari bagaimana menanam sayur mayur dengan masa tanam hingga panen selama tiga bulan atau mungkin enam bulan, dan bisa menikmati hasilnya.

"Sementara harga karet sampai turun hingga Rp4 ribu dan sekarang jadi Rp6 ribu, kalau dengan harga Rp6 ribu seminggu dengan hasil sadap 20 kilo, tentunya hanya dapat Rp120 ribu, pendapatan seperti ini sangat rendah untuk bisa mencukupi keperluan hidup selama seminggu," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020