DPRD Kota Banjarmasin menginginkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 harus mengarah pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 yang melanda hampir satu tahun ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Angggaran Sementara (PPAS) tahun 2021.
"Kami di badan anggaran mengharapkan dalam penyusunan anggaran tahun 2021 ini memaksimalkan program pemulihan ekonomi," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Sebab menurut dia, akibat pandemi COVID-19 ini ekonomi kota Banjarmasin sangat menurun tajam hingga pendapatan daerah pun berkurang hingga mencapai 23 persen.
Dipaparkan dia, sebagaimana KUA PPAS tahun 2021 yang diajukan pemerintah kota kepada dewan untuk dibahas dalam rapat badan anggaran, proyeksi pendapatan daerah yang masuk hanya totalnya sebesar Rp1,3 triliun.
"Jadi kita harus maksimal dan tepat betul untuk menyusun program, yang utama itu harus memperhatikan kondisi ekonomi yang perlu dipulihkan cepat," paparnya.
Pihaknya pun di badan anggaran akan memperhatikan detail segala program yang diajukan pemerintah kota untuk tahun 2021, guna memastikan sebagian besar program mengarah pada peningkatan pergerakan ekonomi daerah.
"Kita harap tidak ada anggaran yang tersia-sia di masa ekonomi daerah bahkan nasional yang mengalami kondisi lagi genting ini, semua harus bersatu membangkitkannya," tutur Yamin.
Untuk anggaran belanja daerah yang dirancang pada KUA PPAS tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp1,4 triliun atau mengalami penurunan Rp637 miliar dibanding tahun 2020 ini yang ditetapkan Rp2 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Angggaran Sementara (PPAS) tahun 2021.
"Kami di badan anggaran mengharapkan dalam penyusunan anggaran tahun 2021 ini memaksimalkan program pemulihan ekonomi," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Sebab menurut dia, akibat pandemi COVID-19 ini ekonomi kota Banjarmasin sangat menurun tajam hingga pendapatan daerah pun berkurang hingga mencapai 23 persen.
Dipaparkan dia, sebagaimana KUA PPAS tahun 2021 yang diajukan pemerintah kota kepada dewan untuk dibahas dalam rapat badan anggaran, proyeksi pendapatan daerah yang masuk hanya totalnya sebesar Rp1,3 triliun.
"Jadi kita harus maksimal dan tepat betul untuk menyusun program, yang utama itu harus memperhatikan kondisi ekonomi yang perlu dipulihkan cepat," paparnya.
Pihaknya pun di badan anggaran akan memperhatikan detail segala program yang diajukan pemerintah kota untuk tahun 2021, guna memastikan sebagian besar program mengarah pada peningkatan pergerakan ekonomi daerah.
"Kita harap tidak ada anggaran yang tersia-sia di masa ekonomi daerah bahkan nasional yang mengalami kondisi lagi genting ini, semua harus bersatu membangkitkannya," tutur Yamin.
Untuk anggaran belanja daerah yang dirancang pada KUA PPAS tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp1,4 triliun atau mengalami penurunan Rp637 miliar dibanding tahun 2020 ini yang ditetapkan Rp2 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020