Anggota MPR RI H Syaifullah Tamliha melaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang diikuti kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Anggota DPR RI dari partai berlambang Ka'bah pada Dapil Kalimantan Selatan (1) melaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut di hotel Area Barito Banjarmasin, Senin.
Syaifullah Tamliha mengawali sosialisasinya dengan menceritakan tugasnya sebagai wakil rakyat selama 3 periode ini yang sudah mengunjungi sebanyak 103 negara di dunia ini.
Menurut mantan anggota DPRD Kalsel ini, sejauh dirinya berkelana keberbagai negara tersebut, pengamatannya ada tiga golongan ideologi.
"Ada negara yang sejatinya berideologi sekulerisme, ateisme dan agamis," ungkapnya.
Ditegaskan dia, negara Indonesia yang sudah merdeka 75 tahun ini tidak berideologi tiga itu, tapi memegang teguh ideologi Pancasila.
"Kita percaya Pancasila ini ideologi berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Sebab dengan ideologi Pancasila ini, lanjut Syaifullah Tamliha, negara ini yang beragam budaya dan suku juga agama, bahkan ber kepulauan tetap bersatu.
"Ini harus kita budayakan terus bagi seluruh anak bangsa, jangan sampai mengingkari Pancasila," bebernya.
Namun pertanyaannya selama negara ini merdeka, kenapa belum juga sejahtera? Menurut Syaifullah Tamliha, karenanya semua harus mengoreksi diri.
Koreksi diri pertama, ungkap dia, tentang tata nilai. Di mana Pancasila yang memiliki 5 sila, itu akan menjadikan negara yang keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia (Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafr).
"Tapi yang menjadi masalah kan ditata kelola, bagaimana membentuk kesejahteraan, tata kelola ini adalah demokrasi," terangnya.
Karenanya, lanjut dia, semua harus menghargai demokrasi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Anggota DPR RI dari partai berlambang Ka'bah pada Dapil Kalimantan Selatan (1) melaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut di hotel Area Barito Banjarmasin, Senin.
Syaifullah Tamliha mengawali sosialisasinya dengan menceritakan tugasnya sebagai wakil rakyat selama 3 periode ini yang sudah mengunjungi sebanyak 103 negara di dunia ini.
Menurut mantan anggota DPRD Kalsel ini, sejauh dirinya berkelana keberbagai negara tersebut, pengamatannya ada tiga golongan ideologi.
"Ada negara yang sejatinya berideologi sekulerisme, ateisme dan agamis," ungkapnya.
Ditegaskan dia, negara Indonesia yang sudah merdeka 75 tahun ini tidak berideologi tiga itu, tapi memegang teguh ideologi Pancasila.
"Kita percaya Pancasila ini ideologi berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Sebab dengan ideologi Pancasila ini, lanjut Syaifullah Tamliha, negara ini yang beragam budaya dan suku juga agama, bahkan ber kepulauan tetap bersatu.
"Ini harus kita budayakan terus bagi seluruh anak bangsa, jangan sampai mengingkari Pancasila," bebernya.
Namun pertanyaannya selama negara ini merdeka, kenapa belum juga sejahtera? Menurut Syaifullah Tamliha, karenanya semua harus mengoreksi diri.
Koreksi diri pertama, ungkap dia, tentang tata nilai. Di mana Pancasila yang memiliki 5 sila, itu akan menjadikan negara yang keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia (Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafr).
"Tapi yang menjadi masalah kan ditata kelola, bagaimana membentuk kesejahteraan, tata kelola ini adalah demokrasi," terangnya.
Karenanya, lanjut dia, semua harus menghargai demokrasi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020