Balikpapan, (Antaranews Kalsel) - Tim Panjat Tebing Balikpapan menargetkan meraih lima emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, November mendatang.


"Kami harapkan prestasi maksimal di nomor lead (rintisan) dan boulder (jalur pendek), baik untuk bagian pria maupun wanita," kata Danus, pelatih Panjat Tebing Balikpapan, Minggu.

Untuk mengamankan target itu, 12 atlet Balikpapan berlatih setiap hari di Dinding Panjat FPTI Balikpapan di Dome.

"Lawan-lawan kita berat," sambung Danus. Tuan rumah Samarinda, juga Kutai Kartanegara, dan Kota Bontang pun memiliki sejumlah pemanjat handal. Samarinda, misalnya, memiliki banyak atlet panjat untuk nomor speed.

Pengcab FPTI Kutai Timur juga tidak bisa dipandang remeh.

Balikpapan akan menurunkan antara lain Pangeran, Angga, Satrio, Alam di bagian lead dan boulder pria. Di bagian wanita, dua atlet kembar, Nova dan Novi, bersama Eva akan menjadi andalan.

Menurut Danus, melihat semangat anak-anak latihnya, juga pencapaian mereka selama latihan, tidak menutup kemungkinan Pangeran dan kawan-kawan berprestasi lebih.

Baik nomor lead maupun boulder mempertandingan nomor beregu dan nomor perorangan. Satu lagi nomor pertandingan adalah speed atau kecepatan.

Total cabang panjat tebing memperebutkan 21 emas dari nomor lead, boulder, dan speed, untuk kategori pria dan wanita, beregu dan perorangan.

Nomor lead, atau sebelum PON XVI Palembang disebut difficult atau kesulitan melombakan pencapaian titik tertinggi yang sudah ditentukan pada dinding panjat dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

Meskipun demikian, untuk panjang jalur maksimal 15 meter, setiap pemanjat diberi waktu maksimal, yang lamanya ditentukan oleh juri dan pembuat jalur tersebut.

Juara nomor lead adalah pemanjat yang bisa mencapai titik tertinggi pemanjatan dibandingkan peserta lainnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Nomor boulder atau jalur pendek adalah variasi dari nomor lead. Cara penentuan juara pun sama. Hanya saja, seperti sebutannya, "jalur pendek" pengaman untuk pemanjat cukup matras di bawah papan panjat.

Kepadanya diberikan kesempatan tiga kali untuk mencoba memanjat.

Nomor speed melombakan kecepatan memanjat suatu jalur. Berbeda dengan jalur lead yang kerap memerlukan teknik keseimbangan dan jangkauan tertentu, di dinding speed benar-benar hanya memanjat dengan sepenuh tenaga dan kecepatan yang bisa dicapai oleh pemanjat.

"Asyiknya, seperti balapan mobil atau motor, ada leg 1 dan leg 2 di nomor speed. Lombanya juga asyik ditonton karena dua pemanjat adu cepat di lintasan masing-masing untuk membunyikan bel di titik finish di puncak tebing," jelas Danus./e

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014