Perusahaan Fujifilm Holdings pada Jumat mengatakan telah mengajukan permintaan persetujuan atas obat anti-influenza, Avigan, sebagai obat untuk COVID-19 di Jepang.
Fujifilm sebelumnya mengklaim bahwa studi tahap akhir Avigan menunjukkan adanya percepatan waktu penyembuhan pasien COVID-19 dengan gejala tidak parah. Pihak perusahaan akan mengajukan persetujuan secepatnya bulan ini.
Kabar tersebut berdampak positif bagi Fujifilm, dengan kenaikan saham 3 persen.
Uji klinis tahap akhir yang melibatkan 156 pasien di Jepang menunjukkan bahwa mereka, yang mengonsumsi obat Avigan sembuh setelah 11,9 hari, dibanding 14,7 hari pada kelompok pengguna plasebo. Hasil riset, yang dilakukan anak cabang Fujifilm Toyama Chemical, dinyatakan signifikan secara statistik.
Avigan, yang dikenal dengan nama generik favipiravir, disetujui di Jepang sebagai obat influenza. Obat tersebut kini menjadi subjek pada sedikitnya 16 uji klinis di seluruh dunia. Namun, kekhawatiran atas obat tersebut masih ada lantaran Avigan terbukti menyebabkan cacat lahir dalam pengujian pada hewan.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggembar-gemborkan potensi Avigan sebagai kontribusi Jepang terhadap perlombaan global penemuan obat untuk COVID-19.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Fujifilm sebelumnya mengklaim bahwa studi tahap akhir Avigan menunjukkan adanya percepatan waktu penyembuhan pasien COVID-19 dengan gejala tidak parah. Pihak perusahaan akan mengajukan persetujuan secepatnya bulan ini.
Kabar tersebut berdampak positif bagi Fujifilm, dengan kenaikan saham 3 persen.
Uji klinis tahap akhir yang melibatkan 156 pasien di Jepang menunjukkan bahwa mereka, yang mengonsumsi obat Avigan sembuh setelah 11,9 hari, dibanding 14,7 hari pada kelompok pengguna plasebo. Hasil riset, yang dilakukan anak cabang Fujifilm Toyama Chemical, dinyatakan signifikan secara statistik.
Avigan, yang dikenal dengan nama generik favipiravir, disetujui di Jepang sebagai obat influenza. Obat tersebut kini menjadi subjek pada sedikitnya 16 uji klinis di seluruh dunia. Namun, kekhawatiran atas obat tersebut masih ada lantaran Avigan terbukti menyebabkan cacat lahir dalam pengujian pada hewan.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggembar-gemborkan potensi Avigan sebagai kontribusi Jepang terhadap perlombaan global penemuan obat untuk COVID-19.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020