Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H. Andi Abdurrahman Noor menggelar pelatihan Advance Trauma Care For Nurse (ATCN) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan medis terhadap para pasien.


Pelatihan yang diikuti 20 tenaga medis yang terdiri atas 19 orang perawat dan satu orang bidan itu menghadirkan nara sumber dari Yayasan Ambulan 118 Tangerang Selatan, Prof Dr Aryono.D.Pusponegoro,Sp.B di Batulicin, Rabu (17/9).

"Pelatihan ini merupakan pertama kalinya di Kalsel. Tapi sudah yang ke-15 untuk skala nasional,” kata Direktur RSUD Tanbu, drg.Harry Darmawan,M.Kes.

Menurut Harry Darmawan, pelatihan ATCN adalah program lanjutan pertolongan dan penatalaksanaan trauma yang harus dikuasai oleh golongan perawat. Dengan pelatihan itu diharapkan kinerja perawat menjadi lebih professional dan lebih cepat menangani pasien sebelum mereka mendapatkan penanganan khusus dari dokter.

Tidak hanya pelatihan ATCN yang dilakukan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan medis terhadap pasien, hampir setiap tahun pemerintah daerah juga memberi peluang belajar terhadap dokter umum di RSUD untuk kembali melanjutkan ke pendidikan dokter spesialis.

Saat ini sudah ada lima orang dokter umum yang mengikuti seleksi beasiswa ke jenjang pendidikan dokter spesialis. Tiga orang diantaranya mengikuti seleksi beasiswa yang diselenggarakan pemerintah daerah mulai tahun 2015. Sedangkan dua dokter lainya telah mengikuti seleksi program beasiswa dari Kementrian Kesehatan RI yang bekerjasama dengan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Tiga orang dokter umum yang mengikuti seleksi program beasiswa pemerintah daerah antara lain dr Yeti Sarah, dr Endri Puspita Sukma, dan dr Andi Hariyono. Sedangkan dua dokter lainya yang mengikuti program beasiswa Kementrian Kesehatan Ri adalah dr alamsyah dan dr Agus Riyanto.

“Secara keseluruhan jumlah tenaga medis di RSUD Tanbu kurang lebih sekitar 146 orang. Terdiri atas dokter umum sebanyak 16 orang, dokter specialis 8 orang, perawat 71 orang dan tenaga bidan sebanyak 51 orang. Termasuk yang rencana mengikuti program biasiswa sebanyak lima orang” katanya.

Program peningkatan kualitas pelayanan RSUD tersebut mendapat tanggapan positif dari Bupati Tanbu, Mardani H Maming. Dengan berbagai upaya pelatihan medis oleh perawat dan terobosan program beasiswa untuk para tenaga dokter diharapkan memberi dampak yang lebih baik terhadap sistem pelayanan dan penanganan pasien di RSUD.

Penanganan medis yang maksimal, jelas bupati, sudah menjadi bagian komitment dari pemerintah daerah dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Untuk itulah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga medis RSUD dan di seluruh Puskemas perlu terus dilakukan melalui berbagai pelatihan dan program beasiswa secara berkelanjutan.

“Pelatihan ATCN kedepanya juga harus diperuntukan bagi tenaga medis pada masing-masing Puskesmas. Agar perawat yang ada memiliki standar palayanan medis yang benar-benaar baik dan menjadi harapan besar masyarakat kita,” katanya.(Adv/Tanbu/yanto)

Pewarta: Suryanto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014