Ketersediaan dan distribusi sembilan bahan pokok di Kabupaten Kotabaru di tengah pandemi Virus Corona atau Disease 2019 (Covid-19) sejak awal 2020  hingga saat ini masih relatif stabil.

"Walaupun terjadi penurunan harga yang bervariasi dan malah salah satu jenis bahan pangan yang harganya drastis menurun seperti, bawang merah dan bawang putih," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotabaru, H Akhmad Rivai, Selasa

Hasil pantauan di lokasi, ketersediaan ikan basah dan segar sangat berkurang, seperti ikan kembung, ikan tongkol, ikan nila, patin, ikan kakap, cumi-cumi, kepiting dan udang.

Harga ikan kembung berkisar Rp50.000/kg, ikan tongkol Rp40.000/kg, kepiting berkisar Rp50.000 s/d Rp60.000/kg, dan udang berkisar Rp70.000 s/d Rp80.000/kg.

Sementara ketersediaan bahan pokok lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit berlimpah dengan harga yang mengalami penurunan dimana untuk harga bawang merah berkisar Rp28.000/kg dan bawang putih Rp22.000/kg.  

Sedangkan untuk gula pasir baik yang dijual di pasar tradisional dan mini market berkisar Rp12.500 s/d  Rp14.500 per kg, minyak goreng diantara Rp11.900 s/d Rp13.000/liter.

September 2020 Kotabaru mengalami deflasi sebesar 0,12% hal ini terjadi dikarenakan adanya penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kotabaru antara lain daging ayam ras sebesar 0,37%.

Bawang merah sebesar 0,25%, gula pasir sebesar 0,23%, cabai rawit sebesar 0,06% dan susu bubuk untuk Balita 0,05%.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara sebesar 0,22%, bayam sebesar 0,10%, ikan tongkol sebesar 0,09%, ikan kembung sebesar 0,08% dan beras sebesar 0,07%.

Dari kota-kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah Pulau Kalimantan dimana 8 kota mengalami deflasi dan 4 kota mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di kota Balikpapan sebesar 0,46% dan deflasi terendah terjadi di kota Singkawang sebesar 0,01% untuk kota Kotabaru deflasi terjadi pada urutan kedua yaitu sebesar 0,12%. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di kota Tarakan sebesar 0,63% dan

Pewarta: Imm

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020