Di Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tampak kurang warga masyarakat yang menaikan bendera merah putih setengah tiang untuk mengenang gugurnya Pahlawan Revolusi oleh keganasan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI) 55 tahun lalu.

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Rabu melaporkan, pada 30 September 2020 kebanyakan bendera merah putih setengah tiang hanya di perkantoran atau instansi pemerintah.

Itupun masih terlihat pada Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kalsel serta beberapa kantor kecil seperti unit pelayanan bank ada yang tidak menaikkan bendera merah putih setengah tiang.

Sementara perhotelan, terutama hotel-hotel berbintang tetap menaikkan/mengibarkan bendera merah putih setengah tiang seperti terlihat pada lintasan jalan utama Jalan A Yani Banjarmasin.

Seorang eksponen Angkutan 66, Syamha mempertanyakan, apakah warga masyarakat banyak lupa terhadap G 30 S/PKI sebuah gerakan yang mau mengubah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Pancasila menjadi Komunis (Komunisme).

"Ataukah pemerintah juga lupa mengingatkan/menyeru warga masyarakat agar menaikkan bendera merah putih setengah tiang setiap 30 September sebagai tanda berkabung nasional atas tragedi berdarah membuat beberapa orang jenderal TNI jadi korban," tanyanya.
Sebagian besar perumahan dan permukiman penduduk tidak menaikkan bendera merah putih setengah tiang pada 30 September 2020 mengenang hari berkabung nasional atas Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI) 55 tahun lalu. (Syamsuddin Hasan)

Pasalnya sebagian besar perumahan/permukiman penduduk di "kota seribu sungai" Banjarmasin tidak menaikkan bendera merah putih setengah tiang pada 30 September 2020, lanjut mantan aktivis Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dari Pelajar Islam Indonesia (PII) itu.

"Kita bisa memaklumi kalau tidak menaikkan bendera merah putih setengah tiang karena lupa atau ketidaktahuan. Tapi tetap harus waspada atau meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten PKI/gerakan komunis internasional," demikian Syamha.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020