Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mendorong generasi milineal menggeluti usaha di sektor pertanian karena sektor pertanian khususnya tanaman padi kurang menarik minat generasi muda.
"Sektor yang bisa digeluti generasi muda seperti tanaman hidroponik, wisata pertanian, ekonomi kreatif sektor pertanian dan sebagainya," ujar Plt Kepala Dinas Pertanian HSU Yuli Hertawan di Amuntai, Senin.
Yuli mengatakan, terdapat satu lembaga pendidikan tinggi di Kota Amuntai yang menghasilkan sarjana pertanian setiap tahunnya yakni Sekolah Ilmu Pertanian (Stiper) Amuntai, namun Yuli mengaku kurang memantau kemana alumnus STIPER mengabdikan ilmunya.
Dikatakan, jika sarjana pertanian ingin menggeluti usaha pertanian, Pemda HSU melalui Distan berupaya membantu dan memfasilitasi.
"Misalnya jika ingin membuat demplot, pemerintah bisa membantu menyediakan bibitnya," kata Yuli.
Sarjana pertanian di HSU, lanjut Yuli, bisa melakukan kerja swadaya atau mandiri disektor pertanian. Apalagi Bupati HSU mengajak putra daerah kembali ke HSU untuk mengaplikasikan ilmunya.
"Namun untuk menjadi pegawai negeri tentu terkendala formasi CPNS yang minim," katanya.
Yuli mengatakan, sebagai organisasi kepemudaan, DPD KNPI Kabupaten HSU belum lama ini sudah memberi contoh dan memulai peran generasi milineal untuk terjun menggeluti sektor pertanian.
DPD KNPI HSU memperingati Hari Ulang Tahun ke 47 Ketua KNPI HSU Almien Ashar Safari dan anggota KNPI lainnya melaksanakan tanam padi perdana di Desa Babirik.
Yuli mengatakan, sektor pertanian bisa dikembangkan untuk objek wisata, apalagi sekarang marak wisata sekedar untuk selfie, rumah makan, cafe dengan latar belakang pemandangan alam dan persawahan.
"Khususnya di kawasan Polder Alabio sangat bagus pemandangan lahan persawahannya hijau untuk foto selfie," kata Yuli.
Yuli mengakui, jika sdbagian anak-anak petani kurang berminat melanjutkan usaha keluarganya disektor pertanian dan memilih bidang pekerjaan lain.
Selain itu, alumnus sekolah tinggi pertanian juga masih memiliki kecenderungan ingin menjadi pegawai negeri, padahal formasi penerimaan calon pegawai negeri juga terbatas.
"Solusi yang diharapkan alumnus sekolah tinggi pertanian bisa mandiri dan kreatif melakukan usaha pertanian swadaya dan pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian berupaya membantu sebisanya," pungkas Yuli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Sektor yang bisa digeluti generasi muda seperti tanaman hidroponik, wisata pertanian, ekonomi kreatif sektor pertanian dan sebagainya," ujar Plt Kepala Dinas Pertanian HSU Yuli Hertawan di Amuntai, Senin.
Yuli mengatakan, terdapat satu lembaga pendidikan tinggi di Kota Amuntai yang menghasilkan sarjana pertanian setiap tahunnya yakni Sekolah Ilmu Pertanian (Stiper) Amuntai, namun Yuli mengaku kurang memantau kemana alumnus STIPER mengabdikan ilmunya.
Dikatakan, jika sarjana pertanian ingin menggeluti usaha pertanian, Pemda HSU melalui Distan berupaya membantu dan memfasilitasi.
"Misalnya jika ingin membuat demplot, pemerintah bisa membantu menyediakan bibitnya," kata Yuli.
Sarjana pertanian di HSU, lanjut Yuli, bisa melakukan kerja swadaya atau mandiri disektor pertanian. Apalagi Bupati HSU mengajak putra daerah kembali ke HSU untuk mengaplikasikan ilmunya.
"Namun untuk menjadi pegawai negeri tentu terkendala formasi CPNS yang minim," katanya.
Yuli mengatakan, sebagai organisasi kepemudaan, DPD KNPI Kabupaten HSU belum lama ini sudah memberi contoh dan memulai peran generasi milineal untuk terjun menggeluti sektor pertanian.
DPD KNPI HSU memperingati Hari Ulang Tahun ke 47 Ketua KNPI HSU Almien Ashar Safari dan anggota KNPI lainnya melaksanakan tanam padi perdana di Desa Babirik.
Yuli mengatakan, sektor pertanian bisa dikembangkan untuk objek wisata, apalagi sekarang marak wisata sekedar untuk selfie, rumah makan, cafe dengan latar belakang pemandangan alam dan persawahan.
"Khususnya di kawasan Polder Alabio sangat bagus pemandangan lahan persawahannya hijau untuk foto selfie," kata Yuli.
Yuli mengakui, jika sdbagian anak-anak petani kurang berminat melanjutkan usaha keluarganya disektor pertanian dan memilih bidang pekerjaan lain.
Selain itu, alumnus sekolah tinggi pertanian juga masih memiliki kecenderungan ingin menjadi pegawai negeri, padahal formasi penerimaan calon pegawai negeri juga terbatas.
"Solusi yang diharapkan alumnus sekolah tinggi pertanian bisa mandiri dan kreatif melakukan usaha pertanian swadaya dan pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian berupaya membantu sebisanya," pungkas Yuli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020