Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan terus berbenah untuk menjadi kabupaten ramah anak, salah satunya seperti dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batola dengan melahirkan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak (APSAI) Batola, Senin (21/9).

APSAI Batola bernaung di bawah DPPKBP3A Batola dan resmi terbentuk melalui SK Kepala DPPKBP3A Batola Hj Harliani tanggal 6 April 2020. 

Asosiasi tersebut  merupakan wadah sinergi dan percepatan upaya perlindungan anak terutama untuk memastikan peranserta sektor swasta di Indonesia. 

Sektor swasta dianggap memiliki peran strategis untuk menjadi mitra pemerintah bersama dengan anggota masyarakat dan berbagai instansi berbasis komunitas lainnya dengan bersama-sama membentuk tiga pilar utama penggerak pembangunan berorientasi pada pemenuhan hak-hak anak.

Merebaknya wabah COVID-19 menjadi salah satu penghambat pergerakan asosiasi yang resmi berdiri pada  April 2020, hingga akhirnya rapat pengurus pertama diselenggarakan, di warung Tosoto, Marabahan, Senin (21/9). 

Hadir dalam acara itu, Kepala Bank Kalsel Cabang Marabahan Akhmad Fauzi Noor yang juga selaku Ketua APSAI, Kepala DPPKBP3A Hj Harliani, Kepala Bagian Humas dan Protokol Batola Hery Sasmita, Perwakilan Kemenag Batola Syamsuri, perwakilan Pengurus Dewan Masjid Batola serta para pengusaha yang menjadi anggota. 

Selaku Ketua APSAI Batola, Akhmad Fauzi Noor menyampaikan, terdapat 16 perusahaan yang menjadi anggota APSAI.

“Berdirinya APSAI ini menjadi wadah perusahaan yang berkegiatan di Batola untuk memberikan sumbangsihnya, khususnya terkait usaha terwujudnya Batola menjadi kabupaten ramah anak,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Fauzi itu menambahkan, program pertama yang akan dilaksanakan mewujudkan masjid ramah anak yang nantinya akan ada area bermain anak, tempat menyusui, serta akan dibuatkan akses kursi roda bagi difabel yang insya Allah mulai dilaksanakan sebelum tahun 2020 berakhir. 

Menanggapi masjid yang akan menjadi target, lelaki ramah itu mengungkapkan, sementara ada dua masjid percontohan,  yaitu masjid Al-Anwar dan masjid At-Taqwa Marabahan walau pun hal itu bisa saja berubah karena masih dibicarakan lebih lanjut.

Sementara, Kepala DPPKBP3A Batola Hj Harliani menyambut baik atas program yang direncanakan. 

Dia  mengatakan, dasar pembentukan APSAI untuk menjadikan Batola kabupaten ramah anak. 

Mengingat, sebut dia,  saat Batola berada di urutan 12 sebagai kabupaten ramah anak di Kalsel.

“Untuk mewujudkan kabupaten ramah anak tentunya perlu dukungan pihak lain, seperti para pengusaha melalui wadah APSAI ini,” ucap mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Batola itu.

Harliani juga berpesan agar masjid ramah tersebut disusun kriterianya dan dibentuk tim yang khusus menanganinya. 
 

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020