Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) H Abdul Hadi-H Supiani (HAS) dengan visi ke depan dengan membangun desa, menata kota menuju Kabupaten Balangan yang maju dan sejahtera, menyampaikan beberapa isu strategis dan keinginan untuk melakukan perbaikan dalam arah pembangunan ke depan.

Bakal Calon Bupati (Bacabup) H Abdul Hadi, di Paringin, mengatakan dari isu  strategis sepanjang tahun 2017-2019 merupakan  kumpulan dari basil pengamatan  dan interaksi yang cukup lama dengan masyarakat Balangan, dilandasi dengan filosofi bahwa membangun itu harus dilakukan bersama-sama antara desa dan kota.

"Isu ini terkait dengan perkembangan kota Paringin sebagai ibukota  kabupaten  masih lambat, terutama dalam penataan dan perluasan kota serta pembangunan sarana dan fasilitas masyarakat, seperti terminal belum ada, pasar dan fasilitas lainnya yang masih kurang memadai," katanya, dalam keterangan,Jum'at (18/9).

Dijelaskan dia, dari sisi perekonomian masyarakat, diketahui harga karet yang anjlok dan tidak mampu ditangani secara optimal dan sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah daerah, menyebabkan pendapatan dan daya beli masyarakat menurun.

Baca juga: HAS bervisi bangun desa, menata kota menuju Balangan maju dan sejahtera

Berlarut-larutnya  penyelesaian Bendung Pitap sehingga petani sampai saat  ini belum mampu untuk menanam padi dua kali setahun, sehingga peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan petani terutama padi masih stagnan.

Dari upaya nyata pemerintah daerah dalam memanfaatkan sumber daya Balangan belum terlihat jelas, terutama pada sektor pariwisata berbasis alam dan budaya, sehingga sampai saat ini belum ada destinasi wisata resmi yang terstandar yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.

"Pembangunan bidang pendidikan juga masih kurang optimal, di mana warga masyarakat atau anak didik yang kurang mampu secara ekonomi belum dijadikan objek pembangunan pendidikan,dan hanya fokus pada anak yang berprestasi, akibatkan tingkat putus sekolah terutama dari SMP ke SMU masih cukup tinggi," katanya.

Selanjutnya, pembangunan  di bidang kesehatan masih sangat perlu ditingkatkan. Kuantitas  dan kualitas  layanan Rumah Sakit Daerah masih  sangat  terbatas,   sehingga belum bisa menjadi Rumah Sakit Rujukan, ditambah angka  kematian ibu dan bayi, serta stunting masih  tinggi.

Dibidang reformasi birokrasi, profesionalisme ASN masih jauh dari yang diharapkan, karena masih banyak ASN yang dalam melaksanakan tugas  dan fungsinya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, sehingga  sangat  berpengaruh terhadap  kualitas  kerja dan manfaatnya.

Baca juga: Jadi penantang petahana, Duet H Abdul Hadi-H Supiani daftar ke KPUD Balangan

Demikian pula fungsi penghargaan dan hukuman atau reward  and punishment terhadap  ASN belum  sepenuhnya  diterapkan. Di sisi  lain, struktur  organisasi Pemkab Balangan terlalu gemuk, sedangkan jumlah ASN terbatas, sehingga kurang optimal dalam memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat.

"Pembangunan  kehidupan sosial dan budaya masyarakat perlu diperhatian, hal  ini  disebabkan oleh belum tersedianya sarana dan prasarana yang layak untuk   mewadahi masyarakat dalam berkreasi dan berorganisasi serta berolahraga," katanya.

Dan dalam upaya bantuan untuk pembangunan  tempat ibadah terlihat belum terencana baik, sehingga masih banyak masyarakat yang meminta-minta dana pembangunan tempat ibadahdi pinggir-pinggir jalan raya.

Sementara itu, untuk upaya pencegahan  dan penanganan  terhadap bencana pihaknya menilai juga masih kurang optimal, masih banyak terjadi kebakaran dan kebanjiran di beberapa titik yang tiap tahun cenderung malah semakin meningkat.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020