ADARO makin aktif menumbuhan entrepreneur baru khususnya di sektor industri mikro kecil menengah. Langkah strategis yang dijalankan, antara lain adalah melalui pelaksanaan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).
“ Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah pesantren dan santri yang sangat banyak, oleh karena itu kami melihat potensi besar dari pesantren dan para santrinya, dan kami meyakini, para santri sebagai bagian dari generasi muda akan mampu menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang” kata CSR Divison Head PT.Adaro Energy, Okty Damayanti.
Pondok pesantren (Ponpes) merupakan lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang telah dikenal sebagai lembaga yang mandiri, sekaligus agen pembangunan yang menjadi panutan dalam kehidupan masyarakat.
Pondok pesantren menjadi tempat untuk menempa para santri yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur, jujur, ulet dan disiplin. Kepribadian santri tersebut menjadi potensi dan nilai tambah untuk menjadi wirausahawan.
Melihat potensi tersebut, Adaro memberikan dukungan kepada Ponpes dan santri agar memiliki pemberdayaan ekonomi melalui program PASS.
“Tujuan utama dari PASS adalah menumbuhkan jiwa entrepreneur para santri dan pesantren agar mampu hidup secara mandiri.
Terutama bagi para santri ketika terjun di tengah-tengah masyarakat telah mempunyai bekal sebagai ahli agama dan sekaligus memiliki ketrampilan sebagai pengusaha mikro menengah.” tegas Okty.
Salah satu ponpes yang mendapatkan pendampingan program PASS adalah Miftahul Ulum yang berlokasi di desa Bangkiling Raya, Kecamatan Benua Lawas yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Tabalong.
Pendampingan dilakukan sejak 2017 dimulai dengan melakukan assessment sebagai langkah awal untuk memetakan kondisi Pondok Pesantren Miftahul Ulum pada saat itu, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan penguatan SDM sebagai leading sector usaha dan 2019 mulai digarap area yang akan dijadikan tempat usaha.
Awal 2020 sudah berdiri area usaha yang telah dipersiapkan, dari kandang puyuh dengan kapasitas 5.000 ekor, setub kelulut dan juga kolam tanah yang berisikan 15.000 ikan patin.
Ketiga jenis usaha tersebut merupakan usaha potensial yang dapat dikembangkan di area ponpes Miftahul Ulum. Hingga saat ini pendampingan dari Adaro terus dilakukan meskipun di tengah pandemic COVID-19.
Namun tentunya dengan protokol Kesehatan yang ketat.
Pelan namun pasti, saat ini pihak pesantren telah mendapatkan tambahan biaya untuk menunjang operasional pesantren dari hasil usaha peternakan puyuh, sedangkan dua usaha lainnya sedang pengembangan menunggu panen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
“ Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah pesantren dan santri yang sangat banyak, oleh karena itu kami melihat potensi besar dari pesantren dan para santrinya, dan kami meyakini, para santri sebagai bagian dari generasi muda akan mampu menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang” kata CSR Divison Head PT.Adaro Energy, Okty Damayanti.
Pondok pesantren (Ponpes) merupakan lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang telah dikenal sebagai lembaga yang mandiri, sekaligus agen pembangunan yang menjadi panutan dalam kehidupan masyarakat.
Pondok pesantren menjadi tempat untuk menempa para santri yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur, jujur, ulet dan disiplin. Kepribadian santri tersebut menjadi potensi dan nilai tambah untuk menjadi wirausahawan.
Melihat potensi tersebut, Adaro memberikan dukungan kepada Ponpes dan santri agar memiliki pemberdayaan ekonomi melalui program PASS.
“Tujuan utama dari PASS adalah menumbuhkan jiwa entrepreneur para santri dan pesantren agar mampu hidup secara mandiri.
Terutama bagi para santri ketika terjun di tengah-tengah masyarakat telah mempunyai bekal sebagai ahli agama dan sekaligus memiliki ketrampilan sebagai pengusaha mikro menengah.” tegas Okty.
Salah satu ponpes yang mendapatkan pendampingan program PASS adalah Miftahul Ulum yang berlokasi di desa Bangkiling Raya, Kecamatan Benua Lawas yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Tabalong.
Pendampingan dilakukan sejak 2017 dimulai dengan melakukan assessment sebagai langkah awal untuk memetakan kondisi Pondok Pesantren Miftahul Ulum pada saat itu, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan penguatan SDM sebagai leading sector usaha dan 2019 mulai digarap area yang akan dijadikan tempat usaha.
Awal 2020 sudah berdiri area usaha yang telah dipersiapkan, dari kandang puyuh dengan kapasitas 5.000 ekor, setub kelulut dan juga kolam tanah yang berisikan 15.000 ikan patin.
Ketiga jenis usaha tersebut merupakan usaha potensial yang dapat dikembangkan di area ponpes Miftahul Ulum. Hingga saat ini pendampingan dari Adaro terus dilakukan meskipun di tengah pandemic COVID-19.
Namun tentunya dengan protokol Kesehatan yang ketat.
Pelan namun pasti, saat ini pihak pesantren telah mendapatkan tambahan biaya untuk menunjang operasional pesantren dari hasil usaha peternakan puyuh, sedangkan dua usaha lainnya sedang pengembangan menunggu panen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020