Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang membidangi pendidikan, HM Lutfi Saifuddin berpendapat, perlu peningkatan kompetensi guru terkait penguasaan informasi teknologi (IT).

"Perlunya peningkatan kompetensi guru terkait penguasaan IT tersebut, terlebih dalam sistem belajar jarak jauh dengan menggunakan internet," tegas anggota DPRD Kalsel dua periode itu di Banjarmasin, Senin.

Selain itu, sehubungan dengan pemberian pulsa internet gratis kepada peserta didik belakangan ini dalam konteks pembelajaran sistem jarak jauh secara "online" atau dalam jaringan (Daring), lanjutnya menjawab Antara Kalsel.

Oleh karena itu, menurut politikus Partai Gerindra tersebut, peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan IT merupakan keniscayaan agar tidak gagap teknologi (Gaptek) dalam pembelajaran jarak jauh kepada peserta didik.

"Apalagi dalam menghadapi atau merespons peserta didik yang memiliki kemahiran menggunakan dunia maya melalui berbagai aplikasi. Guru tidak boleh kalah agar tidak terjadi kesalahan komunikasi (miskomunikasi)," harapnya.

Mengenai peningkatan kompetensi guru terkait IT, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin yang bergelar sarjana sodial  (S,Sos) itu, hal tersebut relatif tidak terlalu masalah.

Pasalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel sendiri punya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) yang berkompeten dalam hal IT.

"Setahu kami BTIKP sudah mempersiapkan modul pelatihan bagi guru dalam sistem pembelajaran daring. Jadi tinggal bagaimana Disdikbud mendorong supaya guru-guru mau pelatihan peningkatan kompetensi penguasaan IT," lanjutnya.

"Hal lain yang tidak kalah penting yaitu adanya kemauan dari guru-guru mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi penguasaan IT tersebut guna kemajuan serta peningkatan kualitas pendidikan Banua," demikian Lutfi Saifuddin.

Pendapat laki-laki kelahiran 1971 berbintang Scorpio itu sehubungan keluhan peserta didik dan keluarganya yang terkadang terjadi miskomunikasi  dengan guru yang mengasuh mata pelajaran tertentu karena penguasaan IT kurang.

Sebagai contoh pada salah satu sekolah di Kota Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalsel oleh sang Guru menuduh peserta didik tidak mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) lewat internet, padahal sudah mengirim lewat aplikasi lain karena pada aplikasi yang biasa mereka gunakan lagi gangguan saat batas akhir pengiriman lewat internet.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020