Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo berpendapat, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kerakyatan, yang pada gilirannya dapat menyejahterakan masyarakat.

"Karenanya kita berharap di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota bermunculan BUMP," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu di Banjarmasin, Rabu.

Wakil rakyat asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa baru ada satu BUMP yaitu di "Bumi Tuntung Pandang" Tala.

"Untuk sementara ini, BUMP yang pengelolaannya oleh satu pondok pesantren (Ponpes) tersebut kegiatan usaha mereka bidang peternakan sapi," ungkapnya menjawab Antara Kalsel.

Sebagai contoh pada kadang di Tambang Ulang (sekitar 40 kilometer timur Banjarmasin) Tala semula terdapat 110 ekor sapi bantuan Australia, sesudah tahun menggadu kini menjadi 280 ekor.

Di Tala tersebut baru ada dua kandang BUMP dengan kapasitas sekitar 500 ekor sapi, dan kini tengah menunggu kedatangan 500 ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) atas kerja sama dengan Bangun Banua. 

Dalam upaya pengembangan peternakan sapi di Bumi Tuntung Pandang Tala tersebut, pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat kini mengusahakan pinjam pakai eks lahan pertambangan yang masih merupakan kawasan hutan dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

"Kemudian BUMP tersebut  menggarap usaha yang potensial di masyarakat Bumi Tuntung Pandang Tala seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan serta kelautan dan perikanan. Sekretariat Nasional (Setnas) BUMP sendiri berada di bawah Kementerian Pertanian Republik Indonesia," demikian Imam Suprastowo.

Tuntung Pandang motto daerah Tala, berasal dari bahasa daerah Banjar Kalsel yang secara literlik arti Tuntung = selesai, Pandang = memandang, namun filosofi atau pengertian Tuntung Pandang itu bisa menikmati keberhasilan pembangunan kabupaten tersebut hingga akhir hayat.

Penduduk Tala cukup majemuk karena merupakan daerah penerima program transmigrasi yang berdiri sendiri pada pertengahan tahun 1950-an pemekaran dari Kabupaten Banjar, Kalsel.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020