Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Selatan tahun 2015 tinggal sekitar 10 bulan lagi, namun belum ada geliat menghadapi pesta demokrasi di provinsi yang terdiri dari 13 kabupaten/kota tersebut.
Pantauan Antara Kalsel, Minggu, dari sejumlah partai politik (parpol) pemenang Pemilu legislatif (Pileg) April lalu di provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa itu masih konsolidasi menghadapi Pemilu kepala daerah (Pemilukada) 2015.
Lima parpol terbesar pemenang Pileg lalu di Kalsel, belum satupun yang melakukan pembahasan secara intensif mengenai figur untuk menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut.
Sejumlah pengurus parpol tersebut menyatakan, pihaknya masih konsentrasi pada pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres & pilwapres), yang penetapan penghitungan perolehan suara sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Biar kita tuntaskan dulu penanganan persoalan pilpres dan pilwapres yang kini sedang ditangani MK, baru kita bicara Pemilukada di Kalsel 2015," ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tingkat provinsi tersebut Hermansyah.
"Rasanya kurang etis berbicara soal Pemilukada, sementara penyelesaian persoalan pilpres & pilwapres belum tuntas," tandas anggota DPRD Kalsel yang memasuki periode ketiga dari PDI-P itu.
Sementara beberapa figur yang mau ikut meramaikan suksesi kepemimpinan daerah Kalsel 2015, secara pribadi atau melalui parpolnya dan lembaga lain melakukan sosialisasi diri masing-masing dengan menebar spanduk dan baliho agar masyarakat umum atau publik lebih mengenal.
Sebagai contoh Bupati Banjar, Kalsel Sultan Khairul Saleh, serta seorang pengusaha terkenal di provinsi tersebut H Sahbirin, menebar spanduk dan baliho bertuliskan "Selamat Idul Fitri 1435 H".
Begitu pula mantan Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel dua periode H Zairullah Azhar menebar spanduk dan baliho yang bertuliskan "Selamat Idul Fitri 1435 H" agar publik lebih mengenal pendiri "Istana Anak Yatim" di provinsi itu. Secara umum, publik di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel banyak yang mengenal Khairul Saleh (Bupati Banjar dua periode) dan dr Zairullah Azhar, mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pemuda Pancasila tingkat provinsi tersebut.
Terkecuali Sahbirin yang hanya terkenal di kalangan sesama pengusaha, sementara publik belum mengenal betul terhadap keluarga Haji Isyam (pengusaha batu bara terkenal di Kalsel) itu.
Selain pemilihan kepala daerah tingkat provinsi, pada 2015 ada tujuah kabupaten/kota secara bersamaan harus melaksanakan Pemilukada, yaitu Kota Banjarmasin.
Kemudian Kota Banjarbaru, Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah (HST), Banjar, Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.
Sedangkan masa kepemimpinan daerah Kalsel H Rudy Ariffin dan H Rudy Resnawan, berakhir 8 Agustus 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Pantauan Antara Kalsel, Minggu, dari sejumlah partai politik (parpol) pemenang Pemilu legislatif (Pileg) April lalu di provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa itu masih konsolidasi menghadapi Pemilu kepala daerah (Pemilukada) 2015.
Lima parpol terbesar pemenang Pileg lalu di Kalsel, belum satupun yang melakukan pembahasan secara intensif mengenai figur untuk menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut.
Sejumlah pengurus parpol tersebut menyatakan, pihaknya masih konsentrasi pada pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres & pilwapres), yang penetapan penghitungan perolehan suara sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Biar kita tuntaskan dulu penanganan persoalan pilpres dan pilwapres yang kini sedang ditangani MK, baru kita bicara Pemilukada di Kalsel 2015," ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tingkat provinsi tersebut Hermansyah.
"Rasanya kurang etis berbicara soal Pemilukada, sementara penyelesaian persoalan pilpres & pilwapres belum tuntas," tandas anggota DPRD Kalsel yang memasuki periode ketiga dari PDI-P itu.
Sementara beberapa figur yang mau ikut meramaikan suksesi kepemimpinan daerah Kalsel 2015, secara pribadi atau melalui parpolnya dan lembaga lain melakukan sosialisasi diri masing-masing dengan menebar spanduk dan baliho agar masyarakat umum atau publik lebih mengenal.
Sebagai contoh Bupati Banjar, Kalsel Sultan Khairul Saleh, serta seorang pengusaha terkenal di provinsi tersebut H Sahbirin, menebar spanduk dan baliho bertuliskan "Selamat Idul Fitri 1435 H".
Begitu pula mantan Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel dua periode H Zairullah Azhar menebar spanduk dan baliho yang bertuliskan "Selamat Idul Fitri 1435 H" agar publik lebih mengenal pendiri "Istana Anak Yatim" di provinsi itu. Secara umum, publik di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel banyak yang mengenal Khairul Saleh (Bupati Banjar dua periode) dan dr Zairullah Azhar, mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pemuda Pancasila tingkat provinsi tersebut.
Terkecuali Sahbirin yang hanya terkenal di kalangan sesama pengusaha, sementara publik belum mengenal betul terhadap keluarga Haji Isyam (pengusaha batu bara terkenal di Kalsel) itu.
Selain pemilihan kepala daerah tingkat provinsi, pada 2015 ada tujuah kabupaten/kota secara bersamaan harus melaksanakan Pemilukada, yaitu Kota Banjarmasin.
Kemudian Kota Banjarbaru, Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah (HST), Banjar, Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.
Sedangkan masa kepemimpinan daerah Kalsel H Rudy Ariffin dan H Rudy Resnawan, berakhir 8 Agustus 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014