Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyerap aspirasi insan guru di masa pandemi COVID-19 yang melalui banyak tantangan bagi dunia pendidikan.

Bertempat di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalimantan Selatan di Jalan Ahmad Yani Km 5 Banjarmasin, puluhan guru mewakili 13 kabupaten dan kota yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia  (IGI) menyampaikan keluh kesahnya di hadapan M Syaripuddin selaku
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalsel.

"Kami membuka ruang bagi guru di masa pandemi ini yang tentunya banyak kendala dihadapi, di samping persoalan kesejahteraan yang harus terus diperjuangkan," ucap Syaripuddin.

Dalam hasil pertemuan itu, Syaripuddin menangkap sejumlah persoalan yang harus segera dituntaskan. Di antaranya 
penerbitan SK guru honorer sekolah negeri yang masih ada sebagian daerah belum memberikan perhatian.

Kemudian guru juga meminta wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu mendorong agar honorer K2 mendapatkan gaji minimum setara Upah Minimum Regional (UMR) atau PNS golongan IIIA masa kerja nol tahun.

"Saya tadi langsung menghubungi Sekda untuk bisa menerbitkan SK itu dan  alhamdulilah direspon positif. Saya minta kawan-kawan fraksi di kabupaten dan kota juga segera memperjuangkannya. Ini komitmen kami sebagaimana semangat Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel Mardani H Maming yang sangat perhatian kepada dunia pendidikan apalagi terkait kesejahteraan guru," kata Syaripuddin.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan ini juga berjanji siap membantu guru dalam pengadaan pelatihan peningkatan kompetensi guru khususnya terkait pembelajaran daring.

"PDI Perjuangan siap bekerja sama dengan IGI dengan menghadirkan narasumber terbaik dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru. Kami ingin proses belajar daring ini bisa berjalan sesuai harapan bersama yaitu guru, siswa dan orang tua. Jangan sampai kita saling menyalahkan tanpa solusi," tegasnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalsel M Syaripuddin. (ANTARA/Firman)


Sementara Ketua Harian Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Gusti Surian sangat berterima kasih kepada PDI Perjuangan membuka kesempatan para guru berkeluh kesah.

"Banyak hal yang tentunya kami sampaikan. Alhamdulilah semua direspon sangat baik oleh Pak Syaripuddin," tuturnya.

Surian mengakui, selama ini proses pembelajaran daring belum bisa mencakup tujuan pembelajaran seutuhnya yaitu ranah kognitif (level pengetahuan), afektif (sikap dan perilaku) dan psikomotor (keterampilan).

Parahnya, ungkap dia, pembelajaran daring justru lebih memberatkan orang tua di rumah. Karena faktanya, orang tua yang "belajar" dalam menjawab soal-soal bukan peserta didik.

"Jadi formula belajar daring yang lebih efektif mencapai tujuan pembelajaran inilah yang harus kita pikirkan bersama. Guru harus terus dibimbing dan diberikan pelatihan agar dalam pembuatan materi juga bisa selaras dengan peningkatan prestasi belajar siswa yang seutuhnya. Bukan nilai semu hasil jawaban orang tua," paparnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020