Setelah menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada 2016 dan Nexticorn pada 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini menyelenggarakan Startup Studio Indonesia, program intensif bagi early-stage startup untuk mengakselerasi skala bisnis.
Inisiatif program ini sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki ekosistem ekonomi digital, mempermudah sumber pendanaan, mentoring, mempermudah ekosistem kerjasama dengan lembaga investasi dunia, serta birokrasi dan regulasi yang kondusif.
"Sesuai dengan arahan Presiden untuk akselerasi transformasi digital, tak hanya kami menyiapkan talenta digital melalui program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy, kami pun siapkan startup-startup yang dapat menjadi rumah bagi para talenta digital tersebut," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis.
Berbeda dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang mencari startup pada tahap ideation yang sedang merancang MVP, program Stratup Studio Indonesia menargetkan startup pada tahap angle hingga pre-series A.
Harapannya, startup yang difasilitasi dapat mengembangkan skala bisnisnya dengan lebih cepat dengan beragam dukungan yang berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi fundraising, validasi strategi growth marketing, memberikan dukungan technology development dan menajamkan business skill.
"Progam ini berjalan atas kolaborasi dari berbagai stakeholder. Ada dewan kurator dan mentor yang berasal dari startup, akademisi, pemerintah dan tentunya venture capital. Kami memberikan akses bagi para founder untuk berjejaring dengan puluhan venture capital," Semuel menjelaskan.
Program Startup Studi Indonesia berjalan secara intensif selama tiga bulan. Setiap pekannya akan ada beberapa kali coaching dan mentoring untuk memastikan startup mencapai KPI yang ditentukan di awal.
"Dari 1.041 startup digital yang dihasilkan pada Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, akan dilakukan kurasi lagi untuk melihat mana startup yang benar-benar siap untuk diakselerasi," ujar Semuel.
"Tak hanya itu, kami juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi startup dari berbagai progam inkubator untuk ikut mendaftar," dia menambahkan.
Dengan berkembangnya skala bisnis para startup yang berkualitas, Kementerian Kominfo harapkan akan banyak peluang baru yang tercipta bagi masyarakat untuk lebih berdaya dengan teknologi.
Pendaftaran program ini dibuka sejak 18 Agustus hingga 4 September 2020 melalui situs web startupstudio.id.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Inisiatif program ini sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki ekosistem ekonomi digital, mempermudah sumber pendanaan, mentoring, mempermudah ekosistem kerjasama dengan lembaga investasi dunia, serta birokrasi dan regulasi yang kondusif.
"Sesuai dengan arahan Presiden untuk akselerasi transformasi digital, tak hanya kami menyiapkan talenta digital melalui program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy, kami pun siapkan startup-startup yang dapat menjadi rumah bagi para talenta digital tersebut," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis.
Berbeda dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang mencari startup pada tahap ideation yang sedang merancang MVP, program Stratup Studio Indonesia menargetkan startup pada tahap angle hingga pre-series A.
Harapannya, startup yang difasilitasi dapat mengembangkan skala bisnisnya dengan lebih cepat dengan beragam dukungan yang berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi fundraising, validasi strategi growth marketing, memberikan dukungan technology development dan menajamkan business skill.
"Progam ini berjalan atas kolaborasi dari berbagai stakeholder. Ada dewan kurator dan mentor yang berasal dari startup, akademisi, pemerintah dan tentunya venture capital. Kami memberikan akses bagi para founder untuk berjejaring dengan puluhan venture capital," Semuel menjelaskan.
Program Startup Studi Indonesia berjalan secara intensif selama tiga bulan. Setiap pekannya akan ada beberapa kali coaching dan mentoring untuk memastikan startup mencapai KPI yang ditentukan di awal.
"Dari 1.041 startup digital yang dihasilkan pada Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, akan dilakukan kurasi lagi untuk melihat mana startup yang benar-benar siap untuk diakselerasi," ujar Semuel.
"Tak hanya itu, kami juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi startup dari berbagai progam inkubator untuk ikut mendaftar," dia menambahkan.
Dengan berkembangnya skala bisnis para startup yang berkualitas, Kementerian Kominfo harapkan akan banyak peluang baru yang tercipta bagi masyarakat untuk lebih berdaya dengan teknologi.
Pendaftaran program ini dibuka sejak 18 Agustus hingga 4 September 2020 melalui situs web startupstudio.id.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020