Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno mengatakan melalui aplikasi Bekantan pihaknya telah menerima empat laporan karhutla yang terjadi di sejumlah titik.
"Semua informasi warga telah kami tindaklanjuti dengan menerjunkan personel, melakukan pemadaman hingga kebakaran lahan tak meluas," kata dia di Banjarbaru, Selasa.
Diungkapkan Ronny, laporan pertama 14 Agustus 2020 dengan lokasi kebakaran lahan seluas lebih kurang 5 hektare di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.
Kemudian 16 Agustus di Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, yang melahap lahan lebih kurang 2 hektare.
Selanjutnya 22 Agustus di Jalan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, namun api tidak sempat meluas berkat kesigapan petugas melakukan pemadaman.
Terakhir 24 Agustus kembali api membakar lahan di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, dengan luas lahan kurang lebih 15 hektare.
"Untuk titik api di sekitaran permukiman dan perkebunan dapat kami padamkan, sedangkan untuk titik api yang tidak dapat dijangkau, pemadaman dilakukan oleh helikopter water bombing. Jumlah luas lahan terbakar yang berhasil dipadamkan total mencapai 25 hektare," ujar Ronny.
Untuk penyebab kebakaran lahan yang terjadi, ucap Ronny, sampai saat ini masih dalam penyelidikan Satgas Gakkum Polda Kalsel.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang aktif memberikan informasi adanya karhutla melalui aplikasi Bekantan. Dengan begitu, api tidak sampai membesar berkat kecepatan petugas melakukan pemadaman," kata Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel itu.
Satgas Karhutla Polda Kalsel di bawah arahan Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta berkekuatan 170 personel Polda Kalsel dan 663 personel polres jajaran.
Armada yang digunakan adalah enam unit AWC, enam unit kendaraan roda enam, 10 unit kendaraan roda empat, 10 unit kendaraan roda empat double cabin lengkap dengan mesin alkon serta 30 unit kendaraan patroli roda dua.
Untuk peralatan yang digunakan adalah alat semprot portable 50 unit, tandon 10 unit, mesin pompa 10 unit, selang 10 rol, sepatu tahan api 100 pasang, oksigen portable 60 unit dan alat gepyok 50 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Semua informasi warga telah kami tindaklanjuti dengan menerjunkan personel, melakukan pemadaman hingga kebakaran lahan tak meluas," kata dia di Banjarbaru, Selasa.
Diungkapkan Ronny, laporan pertama 14 Agustus 2020 dengan lokasi kebakaran lahan seluas lebih kurang 5 hektare di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.
Kemudian 16 Agustus di Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, yang melahap lahan lebih kurang 2 hektare.
Selanjutnya 22 Agustus di Jalan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, namun api tidak sempat meluas berkat kesigapan petugas melakukan pemadaman.
Terakhir 24 Agustus kembali api membakar lahan di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, dengan luas lahan kurang lebih 15 hektare.
"Untuk titik api di sekitaran permukiman dan perkebunan dapat kami padamkan, sedangkan untuk titik api yang tidak dapat dijangkau, pemadaman dilakukan oleh helikopter water bombing. Jumlah luas lahan terbakar yang berhasil dipadamkan total mencapai 25 hektare," ujar Ronny.
Untuk penyebab kebakaran lahan yang terjadi, ucap Ronny, sampai saat ini masih dalam penyelidikan Satgas Gakkum Polda Kalsel.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang aktif memberikan informasi adanya karhutla melalui aplikasi Bekantan. Dengan begitu, api tidak sampai membesar berkat kecepatan petugas melakukan pemadaman," kata Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel itu.
Satgas Karhutla Polda Kalsel di bawah arahan Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta berkekuatan 170 personel Polda Kalsel dan 663 personel polres jajaran.
Armada yang digunakan adalah enam unit AWC, enam unit kendaraan roda enam, 10 unit kendaraan roda empat, 10 unit kendaraan roda empat double cabin lengkap dengan mesin alkon serta 30 unit kendaraan patroli roda dua.
Untuk peralatan yang digunakan adalah alat semprot portable 50 unit, tandon 10 unit, mesin pompa 10 unit, selang 10 rol, sepatu tahan api 100 pasang, oksigen portable 60 unit dan alat gepyok 50 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020