Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan gelar talkshow virtual diskusi buku "Tatarang Tangguk Masa Depan Paribahasa Banjar" sebagai upaya lestarikan peribahasa literasi dan ungkapan Banjar.

Kepala Dispesip Kalsel Nurliani dalam siaran pers diterima Antara, Sabtu mengatakan, talkshow ini merupakan upaya mempromosikan budaya lokal serta penulis lokal Kalsel mengangkat tema kearifan lokal masyarakat Banjar

"Hal itu sesuai amanah UU RI No. 13/2018 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam sebagai hasil budaya bangsa yang memiliki peran penting sebagai salah satu tolak ukur kemajuan intelektual bangsa," ujarnya.

Dijelaskan, tujuan talkshow virtual adalah memperkuat, menghidupkan, melestarikan budaya peribahasa literasi serta ungkapan Banjar dengan menggali dan menyampaikan pikiran sebagai tradisi intelektual agar tidak tergerus perubahan zaman.

Disebutkan, diskusi virtual yang digelar pada Jumat mengundang tiga narasumber yakni Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalsel sekaligus penulis Noorhalis Majid, Jamal T Suryanata dan Ida Komalasari.

Menurut Noorhalis Majid, perpustakaan memberi wadah bagi pengembang literasi dan budaya karena di jaman sekarang, cukup sulit mencari penulis budaya bahkan dalam setahun, lima penulis sulit di dalam.

"Mencari penulis budaya di Banua (Kalsel) dalam setahun, lima orang penulis saja sulit. Berbeda dengan Yogya dan Bandung, disana banyak sekali penulis," ujar Noorhalis yang juga penulis buku itu.

Ia berharap apresiasi untuk penulis budaya Banjar tidak hanya diberikan Dispersip, tetapi juga Dinas Pariwisata dan Pendidikan sehingga akan sangat memotivasi penulis daerah lestarikan budaya dan peribahasa Banjar.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020