Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Machfud Arifin menyatakan, jajarannya kembali berhasil menangkap tiga orang pelaku perampokan toko emas Araffah di Pasar Kalindo jalan Belitung Banjarmasin, hingga jumlahnya pelaku tertangkap kini lima orang.
"Mereka inikan bertujuh merampok toko emas di Pasar Kalindo itu, lima sudah kita tangkap, duanya masih kita buru, identitasnaya sudah dikantongi," ujarnya saat jumpa press di aula Polresta Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, Polda dan Polresta Banjarmasin bergerak cepat menangkap para pelaku perampokan toko emas bersenjata ini dan lima pelaku ini berhasil diciduk dalam waktu sepuluh hari, yakni, dari kejadiannya pada 28 Juni lalu.
Dari petunjuk dua pelaku yang terlebih dahulu ditangkap, yakni, Arif Gunawan dan Andrei alias Ferry, jajarannya berhasil melacak pelaku lainnya, yakni, tiga pelaku yang ditangkapnya di pulau jawa, satu pelaku di Surabaya bernama Nur Samsul Warga Madura dan dua pelaku di Jakarta bernama Sadewa alias Luci warga Lampung, dan Hartono alias Raihan warga Padang.
Bersama para pelaku ini, ungkap Machfud, didapatkan juga barang bukti, yakni, emas hasil rampokan beratanya sekitar 4 Kg, lima pucuk senjata api jenis pistol (empat diantanya asli buatan pabrik, satu senjata rakitan), tiga sepeda motor, dan dua mobil.
Menurut Machfud, aksi para pelaku perampokan bersenjata ini sangat tersusun rapi dan beraksi cukup sadis, bahkan memiliki modal besar, sebab mereka dapat membeli empat pistol asli pabrikan itu, bahkan untuk kendaraan mereka juga mendapatkannya dengan membeli.
"Bahkan menurut pengakuan mereka, satu minggu sebelum merampok, mereka sudah menetap di sini untuk mempelajari target tempat yang akan dirampok," paparnya.
Setelah melakukan aksi perampokan, mereka melarikan diri berpencar, sebagian besar melarikan diri menuju Palangkaraya, Kalteng, lalu ke Pangkalambun, dan menuju Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menyeberang lewat kapal laut ke pulau Jawa.
"Mereka (Para rampok) sempat mengecoh anggota kita, kita lagi mengobok-obok di daerah Palangkaraya, ternyata mereka sudah berhasil lari cepat kewilayah Kalbar melewati Pangkalambun, untung dapat dicium segera, dan dikejar lagi," beberanya.
Hingga akhirnya, kata Machfud, tiga pelaku berhasil ditangkap dengan sejumlah barang bukti di dalam kendaraan mereka saat pengejaran yang cukup melelahkan itu hingga pulau Jawa. Namun sayang dua pelaku belum diadapatkan, namun identitasnya sudah dikantongi pihaknya.
Sebenarnya, ungkap Machfud, ada lagi satu pelaku yang terkait kasus ini ditangkap kepolisian Riau. Yakni, bernama Edo, dia ini merupakan pelaku yang ikut menggambarkan lokasi tempat perampokan, namun tidak ikut beraksi di sini. "Edo ini diatangkap kepolisian di Riau karena kasus lain," ungkapnya.
Machfud menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus perampokan dengan dua korban jiwa dan tiga terluka parah ditembak para perampok itu, yakni, di mana mereka dapat senjata, siapa yang memodalinya, dan lainnya.
Sebagaimana di ketahui, pada Sabtu 28 Juni lalu, Banjarmasin dihebohkan kasus perampokan toko emas Arrafah di Pasar Kalindo jalan Belitung, Banjarmasin. Dalam aksi itu perampok menembak lima awarga, dua diantaranya tewas, yakni, Umi Lani (34) dan Salimin (40). Sedanagkan korban terluka parah Umi Kulsum (34), Ahmad Abdillah (24), dan Irfansyah (40).
Diperkirakan, emas yang berhasil digasak para perampok seberat 26 kilogram, sebagian emas poles 420 dan 700./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
"Mereka inikan bertujuh merampok toko emas di Pasar Kalindo itu, lima sudah kita tangkap, duanya masih kita buru, identitasnaya sudah dikantongi," ujarnya saat jumpa press di aula Polresta Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, Polda dan Polresta Banjarmasin bergerak cepat menangkap para pelaku perampokan toko emas bersenjata ini dan lima pelaku ini berhasil diciduk dalam waktu sepuluh hari, yakni, dari kejadiannya pada 28 Juni lalu.
Dari petunjuk dua pelaku yang terlebih dahulu ditangkap, yakni, Arif Gunawan dan Andrei alias Ferry, jajarannya berhasil melacak pelaku lainnya, yakni, tiga pelaku yang ditangkapnya di pulau jawa, satu pelaku di Surabaya bernama Nur Samsul Warga Madura dan dua pelaku di Jakarta bernama Sadewa alias Luci warga Lampung, dan Hartono alias Raihan warga Padang.
Bersama para pelaku ini, ungkap Machfud, didapatkan juga barang bukti, yakni, emas hasil rampokan beratanya sekitar 4 Kg, lima pucuk senjata api jenis pistol (empat diantanya asli buatan pabrik, satu senjata rakitan), tiga sepeda motor, dan dua mobil.
Menurut Machfud, aksi para pelaku perampokan bersenjata ini sangat tersusun rapi dan beraksi cukup sadis, bahkan memiliki modal besar, sebab mereka dapat membeli empat pistol asli pabrikan itu, bahkan untuk kendaraan mereka juga mendapatkannya dengan membeli.
"Bahkan menurut pengakuan mereka, satu minggu sebelum merampok, mereka sudah menetap di sini untuk mempelajari target tempat yang akan dirampok," paparnya.
Setelah melakukan aksi perampokan, mereka melarikan diri berpencar, sebagian besar melarikan diri menuju Palangkaraya, Kalteng, lalu ke Pangkalambun, dan menuju Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menyeberang lewat kapal laut ke pulau Jawa.
"Mereka (Para rampok) sempat mengecoh anggota kita, kita lagi mengobok-obok di daerah Palangkaraya, ternyata mereka sudah berhasil lari cepat kewilayah Kalbar melewati Pangkalambun, untung dapat dicium segera, dan dikejar lagi," beberanya.
Hingga akhirnya, kata Machfud, tiga pelaku berhasil ditangkap dengan sejumlah barang bukti di dalam kendaraan mereka saat pengejaran yang cukup melelahkan itu hingga pulau Jawa. Namun sayang dua pelaku belum diadapatkan, namun identitasnya sudah dikantongi pihaknya.
Sebenarnya, ungkap Machfud, ada lagi satu pelaku yang terkait kasus ini ditangkap kepolisian Riau. Yakni, bernama Edo, dia ini merupakan pelaku yang ikut menggambarkan lokasi tempat perampokan, namun tidak ikut beraksi di sini. "Edo ini diatangkap kepolisian di Riau karena kasus lain," ungkapnya.
Machfud menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus perampokan dengan dua korban jiwa dan tiga terluka parah ditembak para perampok itu, yakni, di mana mereka dapat senjata, siapa yang memodalinya, dan lainnya.
Sebagaimana di ketahui, pada Sabtu 28 Juni lalu, Banjarmasin dihebohkan kasus perampokan toko emas Arrafah di Pasar Kalindo jalan Belitung, Banjarmasin. Dalam aksi itu perampok menembak lima awarga, dua diantaranya tewas, yakni, Umi Lani (34) dan Salimin (40). Sedanagkan korban terluka parah Umi Kulsum (34), Ahmad Abdillah (24), dan Irfansyah (40).
Diperkirakan, emas yang berhasil digasak para perampok seberat 26 kilogram, sebagian emas poles 420 dan 700./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014