Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Komisi Pemilihan Umum Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan menemukan beberapa lembar surat suara yang isinya kosong tanpa ada gambar dua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang menjadi peserta Pilpres 2014.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) HSU Divisi Logistik Vivi Suprihati di Amuntai, Sabtu, mengatakan hampir setiap satuan berkas suara yang dikumpulkan dalam satu wadah ditemukan satu lembar surat suara kosong tersebut.
Kini, seluruh temuan surat suara tersebut dilaporkan ke KPU Pusat. "Jadinya kertas suara kosong itu kita masukkan saja dalam kategori surat suara rusak bersama temuan surat suara rusak lainnya," kata Vivi Suprihati.
Pihak logistik KPU HSU menemukan sekitar 200-an kertas suara rusak dalam kondisi berlobang, sebagian karena cetakan gambar yang kurang pas dan sebagian lagi cetakan gambar berlebihan.
Selain temuan surat suara rusak, KPU HSU juga mengalami kekurangan surat suara akibat kesalahan perhitungan terkait surat suara tambahan 2 persen yang ditetapkan.
"Kita salah hitung, dikira jumlah surat suara sesuai DPT plus 2 persen tersebut per kabupaten, ternyata per TPS, sehingga jumlah surat suara HSU sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 161.111 kertas suara bertambah menjadi 165.111 suara," katanya.
Akibatnya, KPU HSU mengalami kekurangan jumlah surat suara total beserta jumlah suara rusak mencapai 2.657 surat suara.
Namun, Vivi bersyukur bahwa Jumat (4/7) adanya kekurangan surat suara sebanyak 2.657 surat tersebut sudah tiba di Kabupaten HSU dan sudah memasuki hari kedua pendistribusian ke kecamatan-kecamatan sejak Kamis.
Ia memperkirakan Senin (7/7) surat suara beserta logistik lainnya sudah mulai disitrubisikan ke semua tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten HSU.
Vivi mengaku untuk penyortiran dan pelipatan kertas surat suara tidak menemui hambatan yang berarti, berbeda saat pelipatan kertas suara pada Pemilu Legislatif kemaren yang harus melibatkan banyak tenaga upah dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Kali ini cukup anggota KPU ditambah karyawan kami yang lembur untuk melipat kertas suara, katanya.
Kemudahan menyortir dan melipat kertas suara ini dikarenakan ukuran kertas suara Pemilu Presiden (Pilres) lebih kecil dan simple sehingga lebih cepat melipat dan menyusunnya.
"Kertasnya hanya seukuran folio dibagi dua sehingga mudah dilipat," terang Vivi.
Sebelum kertas suara didistribusikan ke TPS-TPS, untuk sementara ditempatkan di kantor-kantor camat atau tempat penyimpan lainnya di kecamatan dengan dijaga ketat aparat dari koramil dan polsek.
Pilpres 2014 yang berlangsung pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) HSU Divisi Logistik Vivi Suprihati di Amuntai, Sabtu, mengatakan hampir setiap satuan berkas suara yang dikumpulkan dalam satu wadah ditemukan satu lembar surat suara kosong tersebut.
Kini, seluruh temuan surat suara tersebut dilaporkan ke KPU Pusat. "Jadinya kertas suara kosong itu kita masukkan saja dalam kategori surat suara rusak bersama temuan surat suara rusak lainnya," kata Vivi Suprihati.
Pihak logistik KPU HSU menemukan sekitar 200-an kertas suara rusak dalam kondisi berlobang, sebagian karena cetakan gambar yang kurang pas dan sebagian lagi cetakan gambar berlebihan.
Selain temuan surat suara rusak, KPU HSU juga mengalami kekurangan surat suara akibat kesalahan perhitungan terkait surat suara tambahan 2 persen yang ditetapkan.
"Kita salah hitung, dikira jumlah surat suara sesuai DPT plus 2 persen tersebut per kabupaten, ternyata per TPS, sehingga jumlah surat suara HSU sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 161.111 kertas suara bertambah menjadi 165.111 suara," katanya.
Akibatnya, KPU HSU mengalami kekurangan jumlah surat suara total beserta jumlah suara rusak mencapai 2.657 surat suara.
Namun, Vivi bersyukur bahwa Jumat (4/7) adanya kekurangan surat suara sebanyak 2.657 surat tersebut sudah tiba di Kabupaten HSU dan sudah memasuki hari kedua pendistribusian ke kecamatan-kecamatan sejak Kamis.
Ia memperkirakan Senin (7/7) surat suara beserta logistik lainnya sudah mulai disitrubisikan ke semua tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten HSU.
Vivi mengaku untuk penyortiran dan pelipatan kertas surat suara tidak menemui hambatan yang berarti, berbeda saat pelipatan kertas suara pada Pemilu Legislatif kemaren yang harus melibatkan banyak tenaga upah dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Kali ini cukup anggota KPU ditambah karyawan kami yang lembur untuk melipat kertas suara, katanya.
Kemudahan menyortir dan melipat kertas suara ini dikarenakan ukuran kertas suara Pemilu Presiden (Pilres) lebih kecil dan simple sehingga lebih cepat melipat dan menyusunnya.
"Kertasnya hanya seukuran folio dibagi dua sehingga mudah dilipat," terang Vivi.
Sebelum kertas suara didistribusikan ke TPS-TPS, untuk sementara ditempatkan di kantor-kantor camat atau tempat penyimpan lainnya di kecamatan dengan dijaga ketat aparat dari koramil dan polsek.
Pilpres 2014 yang berlangsung pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014