Reses anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Habib Zakaria digunakan dengan melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Banjar untuk menjaring aspirasi daerah pemilihan Kalimantan Selatan.
Kunjungan senator yang tergabung dalam komite III tersebut disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman, Rabu didampingi Asisten I Pemerintahan dan Asisten II Perekonomian Pembangunan Rusdi.
"Kunjungan kami pada masa reses ini untuk menjaring aspirasi pemerintah daerah maupun masyarakat sehingga bisa diperjuangkan ditingkat pusat," ujar satu dari empat anggota DPD RI dapil Kalsel itu.
Disebutkan, komite III merupakan mitra kerja Kementerian Kesehatan, Kemendikbud, Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata, Tenaga Kerja, perlindungan anak hingga Badan Akuntasi Publik (BAP).
Khusus di bidang kesehatan, Habib Zakaria menggali soal penanganan COVID-19 yang dilakukan Pemkab Banjar termasuk kendala dihadapi sehingga bisa diperjuangkan pada masa sidang setelah reses.
"Salah satunya, keinginan Pemkab Banjar agar Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura dijadikan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang akan kami perjuangkan," ucap wakil rakyat dari kalangan ulama itu.
Sekretaris Daerah Banjar Mokhammad Hilman mengharapkan, status RS Ratu Zalecha bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit rujukan sehingga biaya penanganan pasien COVID-19 bisa dibantu negara.
"Selama ini RS Ratu Zalecha melayani perawatan pasien COVID-19 tetap statusnya bukan rumah sakit rujukan sehingga pembiayaan ditanggung pemkab sehingga sangat berat," ucap Hilman yang merangkap Plt Kadis PU.
Disebutkan, pembiayaan bagi pasien COVID-19 di rumah sakit milik Pemkab Banjar itu sangat besar sehingga menyedot keuangan daerah melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dialokasikan sebesar Rp99 miliar.
Dikatakan, dana BTT yang besarannya mencapai 100 miliar itu digunakan untuk penanganan COVID-19 bidang kesehatan, Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat terdampak Corona.
"Kami sangat berharap Habib Zakaria bisa memperjuangkan aspirasi soal status RS Ratu Zalecha menjadi RS rujukan penanganan COVID-19 karena sangat membantu meringankan beban daerah," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kunjungan senator yang tergabung dalam komite III tersebut disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman, Rabu didampingi Asisten I Pemerintahan dan Asisten II Perekonomian Pembangunan Rusdi.
"Kunjungan kami pada masa reses ini untuk menjaring aspirasi pemerintah daerah maupun masyarakat sehingga bisa diperjuangkan ditingkat pusat," ujar satu dari empat anggota DPD RI dapil Kalsel itu.
Disebutkan, komite III merupakan mitra kerja Kementerian Kesehatan, Kemendikbud, Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata, Tenaga Kerja, perlindungan anak hingga Badan Akuntasi Publik (BAP).
Khusus di bidang kesehatan, Habib Zakaria menggali soal penanganan COVID-19 yang dilakukan Pemkab Banjar termasuk kendala dihadapi sehingga bisa diperjuangkan pada masa sidang setelah reses.
"Salah satunya, keinginan Pemkab Banjar agar Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura dijadikan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang akan kami perjuangkan," ucap wakil rakyat dari kalangan ulama itu.
Sekretaris Daerah Banjar Mokhammad Hilman mengharapkan, status RS Ratu Zalecha bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit rujukan sehingga biaya penanganan pasien COVID-19 bisa dibantu negara.
"Selama ini RS Ratu Zalecha melayani perawatan pasien COVID-19 tetap statusnya bukan rumah sakit rujukan sehingga pembiayaan ditanggung pemkab sehingga sangat berat," ucap Hilman yang merangkap Plt Kadis PU.
Disebutkan, pembiayaan bagi pasien COVID-19 di rumah sakit milik Pemkab Banjar itu sangat besar sehingga menyedot keuangan daerah melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dialokasikan sebesar Rp99 miliar.
Dikatakan, dana BTT yang besarannya mencapai 100 miliar itu digunakan untuk penanganan COVID-19 bidang kesehatan, Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat terdampak Corona.
"Kami sangat berharap Habib Zakaria bisa memperjuangkan aspirasi soal status RS Ratu Zalecha menjadi RS rujukan penanganan COVID-19 karena sangat membantu meringankan beban daerah," harapnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020