Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mempertanyakan anggaran pemilihan kepala daerah atau Pilkada di Kalimantan Selatan (Kalsel) Tahun 2020.

Pertanyaan wakil rakyat dari "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) atau "Bumi Tambun Bungai" Kalteng itu saat pertemuan dengan Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis.

Ketua Komisi I DPRD Kalteng Y Freddy Ering mengaku, heran dengan anggaran Pilkada 2020 di Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota.

Pasalnya, menurut Freddy yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kalteng itu, anggaran Pilkada 2020 di provinsinya lebih besar dari Kalsel.

"Padahal kalau dibandingkan dengan Kalsel, penduduk Kalteng lebih sedikit. Tetapi anggaran Pilkadanya Kalteng lebih besar," lanjutnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin.

Ketika dipertanyakan besaran anggaran Pilkada dengan luas wilayah, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kabupaten Kapuas, Kalteng itu tidak menyanggah dan tak pula mengiyakan.

"Tapi memang benar, luas wilayah Kalteng lebih 154 kilometer persegi atau satu setengah kali Pulau Jawa, yang berarti lebih luas dari Kalsel yang hanya 37.000 kilometer persegi," demikian Freddy Ering.

Sementara Sekretaris Komisi I Kalsel H Suripno Sumas SH MH menerangkan, anggaran untuk Pilkada 2020 di provinsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi setempat Rp120 miliar lebih.

Pada Pilkada serentak secara nasional 2020 di Kalsel selain pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, juga tujuh daerah yang menggelar pesta demokrasi tersebut.

Ketujuh kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2020 tersebut yaitu Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru, serta Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan, Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020