Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan mengharapkan, peristiwa ambrok jembatan Sungai Mahakam Kalimantan Timur (Kaltim) jangan terulang pada Jembatan Rumpiang Kabupaten Barito Kuala (Batola) di wilayah barat provinsi tersebut.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Fahrin Nizar mengemukakan harapan tersebut di Banjarmasin, Rabu menanggapi pertanyaan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel).

Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Kabupaten Batola itu mengharapkan segera penanganan/perbaikan "fender" (tonggak penyangga tiang) Jembatan Rumpiang Marabahan (45 kilometer barat Banjarmasin) Batola tersebut.

"Berdasarkan informasi, rencana perbaikan fender Jembatan Rumpiang tersebut sudah tender. Namun sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda mulai pekerjaan," lanjut anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu.

Mantan anggota DPRD Batola itu berharap, agar PT Adaro Indonesia turun tangan membantu untuk percepatan perbaikan fender Jambatan Rumpiang yang merupakan "Trade Mark" bagi "Kota Bahalap" Marabahan tersebut.

Marabahan, ibu kota Batola dengan julukan Bahalap, pengertiannya bagus, berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) komunitas Bakumpai atau mereka yang tinggal di sepanjang Sungai Barito.

"Memang Adaro tidak bertanggung jawab langsung terhadap persoalan-persoalan fender Jambatan Rumpiang karena selaku pengguna kapal untuk angkutan batu bara hasil produksi perusahaan tersebut," ujarnya.

"Tetapi secara moril Adaro bisa menekan agar perusahaan angkutan/pelayaran yang berjanji memperbaiki fender Jambatan Rumpiang tersebut segera melakukan perbaikan. Bisa dengan ancaman memutus kontrak pengangkutan bara bara bila tidak segera melakukan perbaikan," demikian Fahrin Nizar.

Tertabraknya fender Jambatan Rumpiang yang membentang di atas Sungai Barito tersebut sudah beberapa tahun lalu oleh kapal pengangkut batu bara milik Adaro, dan sampai kini baru sebatas tender atau belum ada tanda-tanda memulai pekerjaan.
Jembatan Rumpiang Marabahan (45 kilometer barat Banjarmasin) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel. (Syamsuddin Hasan)

Keberadaan Jembatan Rumpiang mempunyai fungsi yang cukup strategis, karena bukan saja membuka keterisolasian daerah pertanian pasang surut Batola dan mempercepat hubungan, juga dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian "Bumi Salidah" Batola khususnya serta Kalsel pada umumnya.

Salidah pengertiannya seia-sekata atau  kebersamaan, merupakan motto daerah Batola yang penduduknya majemuk sehingga memerlukan kebersamaan dalam membangun kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020