Tim Gugus COVID-19 Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, sebut anggaran sekitar Rp38 milyar untuk penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), juga merambah penanganan dampak ekonomi hingga ke urusan harga karet.

Dikatakan Bupati Balangan, H Ansharuddin melalui Juru Bicara Tim COVID-19 Kabupaten Balangan, H Syaifuddin Tailah, dimana sebelumnya anggaran yang dialokasikan hanya sebesar Rp11,5 Milyar untuk penanggulangan COVID-19.

"Setelah dilakukan pembahasan dan konsultasi mengenai pergeseran anggaran terkait penanganan COVID-19 di Kabupaten Balangan, maka dana yang dianggarkan dinaikan menjadi sekitar Rp38 miliar," sebutnya.

Dijelaskan, anggaran sebesar itu digunakan untuk penanganan COVID-19 termasuk penanganan dampak ekonomi dan sosial di masyarakat bahkan hingga pemberian stimulus kredit kepada pengepul karet petani sebesar Rp15 Miliar.

"Hal tersebut dilakukan, mengingat perekonomian masyarakat Balangan sebagian besar berasal dari produksi karet, sehingga agar petani tetap dapat menjual karetnya, diberikan dukungan pula berupa stimulus kredit kepada para pengepul yang membeli hasil kebun karet petani," ungkapnya.

Kenaikan atau pergeseran besaran dana tersebut dilakukan di program anggaran yang tidak berhubungan dengan masyarakat langsung. 

Menurutnya, anggaran yang bersentuhan seperti kesehatan dan pendidikan dilakukan blocking anggaran, artinya anggaran tersebut tidak diubah. 

"Pergeseran anggaran pada dinas-dinas tersebut akan digunakan dalam penanganan virus corona yang kini terus bertambah, serta diserahkan kepada masing-masing tim sebagai pengguna anggaran," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah Balangan, H Tamrin Tailah mengatakan, hal tersebut sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2020 tentang pergeseran anggaran untuk penanganan Pandemi Global COVID-19. 

"Perhitungan tersebut sudah melalui tahapan simulasi pergeseran anggaran 2020 dengan memanfaatkan anggaran dan pemilahan anggaran yang digeser dan yang diajukan," katanya.

Dengan begitu, untuk memenuhi kebutuhan anggaran tersebut dilakukan melalui pergeseran belanja perjalanan dinas dan kegiatan bimbingan teknis. 

Setelah dilakukan simulasi belanja perjalanan dinas dan belanja teknis setelah dikurangi realisasi dikalikan 20%, diyakini anggaran dana sebesar Rp38 miliar akan dapat dicadangkan.

Diharapkan, melalui kebijakan pergeseran anggaran tersebut, penyebaran dan dampak Copid 19 dapat tertangani dengan baik dan cepat berakhir.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020