Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Aliran listrik sebagian wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah masih mengalami pemadaman hingga Kamis malam, akibat gangguan transmisi pada sistem kelistrikan Barito yang melayani dua provinsi itu.
Pantauan hingga pukul 23.00 Wita pemadaman listrik hampir merata di seluruh wilayah Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, termasuk Kota Banjarbaru dan Kota Martapura hingga menjadi gelap gulita.
Pemadaman sebagian kawasan kabupaten lain di Kalsel seperti Banua Anam mulai Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, HST, HSU hingga Kabupaten Balangan dan Tabalong juga masih berlangsung.
"Aliran listrik di tempat kami padam sejak sore, kemudian menyala seusai Magrib dan sekarang listriknya padam lagi," ujar Dilah, warga Kota Barabai, ibukota Kabupaten HST dihubungi pukul 23.00 Wita.
Sementara, di Kota Palangkaraya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, pemadaman juga masih berlangsung sehingga mengganggu aktivitas masyarakat karena tidak adanya penerangan listrik.
"Sebagian kawasan di Palangkaraya masih padam. Jika memang ada gangguan transmisi, kami berharap kondisi segera pulih sehingga tidak ada lagi pemadaman," ujar Reva, warga Kota Palangkaraya.
Sebelumnya, Manager Bidang Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kalselteng, Nur Wahyu di Kota Banjarbaru mengatakan, pemadaman terjadi akibat gangguan transmisi sehingga operasional empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam dihentikan.
"Operasional PLTU unit 1, 2, 3 dan 4 terpaksa dihentikan sejak Kamis pukul 10.00 wita akibat gangguan transmisi karena jika PLTU tetap beroperasi bisa membahayakan peralatan di setiap unit pembangkit," ujarnya.
Ia mengatakan, dihentikannya operasional empat unit PLTU Asam-Asam membuat sistem kelistrikan wilayah Kalselteng terganggu sehingga terjadi pemadaman listrik pada dua provinsi bertetangga itu.
Menurut dia, pemadaman listrik bukan karena kerusakan PLTU tetapi gangguan transmisi dari dan menuju PLTU sehingga operasional pembangkit harus dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Penyebab gangguan transmisi masih belum diketahui, tetapi mulai pukul 14.00 Wita, pasokan listrik dari PLTU unit 3 sudah masuk sistem dan sebagian wilayah sudah mulai normal aliran listriknya," ujar dia.
Dia mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan kapan sistem kelistrikan beroperasi secara penuh dan empat PLTU bisa maksimal memasok daya listrik karena pasokan listrik masuk ke sistem secara bertahap.
"Proses pemulihan masih terus berlangsung dan masuknya daya listrik ke sistem bertahap sehingga tidak bisa dipastikan kapan listrik keseluruhan normal, tetapi kami mengupayakan secepatnya," ujarnya./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Pantauan hingga pukul 23.00 Wita pemadaman listrik hampir merata di seluruh wilayah Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, termasuk Kota Banjarbaru dan Kota Martapura hingga menjadi gelap gulita.
Pemadaman sebagian kawasan kabupaten lain di Kalsel seperti Banua Anam mulai Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, HST, HSU hingga Kabupaten Balangan dan Tabalong juga masih berlangsung.
"Aliran listrik di tempat kami padam sejak sore, kemudian menyala seusai Magrib dan sekarang listriknya padam lagi," ujar Dilah, warga Kota Barabai, ibukota Kabupaten HST dihubungi pukul 23.00 Wita.
Sementara, di Kota Palangkaraya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, pemadaman juga masih berlangsung sehingga mengganggu aktivitas masyarakat karena tidak adanya penerangan listrik.
"Sebagian kawasan di Palangkaraya masih padam. Jika memang ada gangguan transmisi, kami berharap kondisi segera pulih sehingga tidak ada lagi pemadaman," ujar Reva, warga Kota Palangkaraya.
Sebelumnya, Manager Bidang Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kalselteng, Nur Wahyu di Kota Banjarbaru mengatakan, pemadaman terjadi akibat gangguan transmisi sehingga operasional empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam dihentikan.
"Operasional PLTU unit 1, 2, 3 dan 4 terpaksa dihentikan sejak Kamis pukul 10.00 wita akibat gangguan transmisi karena jika PLTU tetap beroperasi bisa membahayakan peralatan di setiap unit pembangkit," ujarnya.
Ia mengatakan, dihentikannya operasional empat unit PLTU Asam-Asam membuat sistem kelistrikan wilayah Kalselteng terganggu sehingga terjadi pemadaman listrik pada dua provinsi bertetangga itu.
Menurut dia, pemadaman listrik bukan karena kerusakan PLTU tetapi gangguan transmisi dari dan menuju PLTU sehingga operasional pembangkit harus dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Penyebab gangguan transmisi masih belum diketahui, tetapi mulai pukul 14.00 Wita, pasokan listrik dari PLTU unit 3 sudah masuk sistem dan sebagian wilayah sudah mulai normal aliran listriknya," ujar dia.
Dia mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan kapan sistem kelistrikan beroperasi secara penuh dan empat PLTU bisa maksimal memasok daya listrik karena pasokan listrik masuk ke sistem secara bertahap.
"Proses pemulihan masih terus berlangsung dan masuknya daya listrik ke sistem bertahap sehingga tidak bisa dipastikan kapan listrik keseluruhan normal, tetapi kami mengupayakan secepatnya," ujarnya./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014