Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry, menyampaikan perkiraan penurunan kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten HSS baru akan terjadi di akhir bulan Juli atau bulan Agustus mendatang.
Ia mengatakan, saat ini terdapat 112 orang kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten HSS, 33 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan sembilan orang lainnya meninggal dunia.
"Dan masih ada sekitar 237 tes swab yang diumumkan, kami mohon agar hasil tes swab dapat dituntaskan agar para pasien yang dirawat tidak terlalu lama menunggu," katanya, saat memberikan sambutan dalam kunjungan Forkopimda Provinsi Kalsel, di Desa Hariti, Kecamatan Sungai Raya, Kamis (16/7).
Baca juga: Desa Kapuh dan Amparaya dilaunching jadi Kampung Tangguh Banua
Dijelaskan dia, kalau menunggu antrian panjang hasil tes di Balai Banjarbaru maka akan semakin lama juga perawatan yang dilakukan di Rumah Sakit (RS), hal ini khususnya untuk swab ketiga dan keempat sehingga diharapkan bisa dipercepat.
Pihaknya juga bersyukur saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjen H Hasan Basry Kandangan telah memiliki atas tes COVID-19 berupa TCM, namun keberadaan alat ini belum mampu untuk memenuhi kebutuhan pengetesan yang dilakukan.
Selain itu, ia mengharapkan melalui Pemerintah Provinsi(Pemprov) Kalsel dapat memediasi kesepakatan antara pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel, terkait terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang status warga yang terkena COVID-19.
Baca juga: Launching Desa Tambak Bitin Daha Utara jadi Kampung Tangguh Banua
"Kesepakatan ini diperlukan agar penerapannya dapat sama di kabupaten dan kota di Kalsel, jadi mana pasien yang harus dirawat dan dipulangkan, dan kami dari Pemkab dan masyarakat HSS Insya Allah sangat punya semangat tinggi dan sinergi dalam menanggulangi pandemi ini," katanya.
Kunjungan Forkopimda Kalsel yang dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta Karo-Karo, perwakilan Danrem 101 Antasari, Plt Kepala BPBD Provinsi Kalsel, dan tim dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kalsel.
Dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan berupa masker, bibit ikan, dan juga alat pelindung diri kepada perwakilan relawan penerima bantuan, serta simulasi pemulasaran jenazah pasien COVID-19 yang meninggal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, saat ini terdapat 112 orang kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten HSS, 33 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan sembilan orang lainnya meninggal dunia.
"Dan masih ada sekitar 237 tes swab yang diumumkan, kami mohon agar hasil tes swab dapat dituntaskan agar para pasien yang dirawat tidak terlalu lama menunggu," katanya, saat memberikan sambutan dalam kunjungan Forkopimda Provinsi Kalsel, di Desa Hariti, Kecamatan Sungai Raya, Kamis (16/7).
Baca juga: Desa Kapuh dan Amparaya dilaunching jadi Kampung Tangguh Banua
Dijelaskan dia, kalau menunggu antrian panjang hasil tes di Balai Banjarbaru maka akan semakin lama juga perawatan yang dilakukan di Rumah Sakit (RS), hal ini khususnya untuk swab ketiga dan keempat sehingga diharapkan bisa dipercepat.
Pihaknya juga bersyukur saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjen H Hasan Basry Kandangan telah memiliki atas tes COVID-19 berupa TCM, namun keberadaan alat ini belum mampu untuk memenuhi kebutuhan pengetesan yang dilakukan.
Selain itu, ia mengharapkan melalui Pemerintah Provinsi(Pemprov) Kalsel dapat memediasi kesepakatan antara pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel, terkait terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang status warga yang terkena COVID-19.
Baca juga: Launching Desa Tambak Bitin Daha Utara jadi Kampung Tangguh Banua
"Kesepakatan ini diperlukan agar penerapannya dapat sama di kabupaten dan kota di Kalsel, jadi mana pasien yang harus dirawat dan dipulangkan, dan kami dari Pemkab dan masyarakat HSS Insya Allah sangat punya semangat tinggi dan sinergi dalam menanggulangi pandemi ini," katanya.
Kunjungan Forkopimda Kalsel yang dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta Karo-Karo, perwakilan Danrem 101 Antasari, Plt Kepala BPBD Provinsi Kalsel, dan tim dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kalsel.
Dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan berupa masker, bibit ikan, dan juga alat pelindung diri kepada perwakilan relawan penerima bantuan, serta simulasi pemulasaran jenazah pasien COVID-19 yang meninggal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020