Salah satu pelajar SMAN 6 Banjarmasin asal Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Wulan Kamaliyah mengembangkan ekonomi kreatif dengan memproduksi jamu tradisional dan dipasarkan secara online untuk membantu pemerintah menangani pandemik virus corona atau COVID-19.
"Karena sistem belajar belum bertatap muka, banyak hal yang dapat dilakukan selama di rumah selepas mengerjakan tugas sekolah, salah satunya meproduksi jamu tradisional," kata Wulan di Batulicin, Sabtu.
Dia mengatakan, kalau badan kita sehat, secara tidak langsung kita juga membantu dan meringatkan beban pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19. Awal dari meproduksi jamu tersebut niatnya hanya untuk dikonsumsi keluarga sendiri guna meningkatkan daya tahan tubuh selama masa pandemik.
Dari hal tersebut muncul suatu gagasan "kalau memproduksi jamu kenapa tidak sekalian banyak. Dengan tujuan sebagian jamu yang siap saji dapat dikonsumsi sendiri dan sebagian lagi dapat dijual," katanya.
Setelan muncul gagasan tersebut, wulan berniat menjual jamu dan dipromosikan melalui sosial media seperti grup whats app, instagram dan fecebook dengan merk "OMBENANKU" dalam arti bahasa indonesia adalah minumanku.
Komposisi jamu yang diproduksi terdiri dari kunyit, jahe, gula merah, serai, kayu manis, garam dan rempah-rempah pilihan tanpa mengunakan bahan pengawet atau murni mengunakan bahan herbal.
Menurut dia, dari rempah-rempah tersebut saat dikonsumsi insha allah mampu meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan anti oksidan yang tinggi sehingga mampu menankal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh.
Minuman jamu dalam kemasan merk "OMBENANKU" tersebut, merupakan alternatif yang tepat untuk dikonsumsi bagi setiap kalangan di tengan pandemik COVID-19, artinya tidak ada batasan usia untuk mengkonsumsi jamu tersebut.
Manfaat lainnya yang didapat, bahwa kita lebih bangga sebagai bangsa indonesia dapat mengkonsumsi minuman sehat dari rempah-rempah pilihan buatan putra-putri daerah.
"Ini juga salah satu bagian dari memperkenalkan dan mengajak kembali kepada para remaja atau kaum milenial untuk lebih menyukai minuman tradisional yang lebih menyehatkan," ujar wulan.
Sementara ini pihaknya memproduksi jamu tersebut sesuai sesuai dengan pemesanan yang diminta oleh konsumen, hal tersebut bertujuan agar jamu yang di produksi tetap fres dan segar ketika dikonsumsi.
"Alhamdulillah dalam satu pekan kami mampu memproduksi jamu 35-50 botol dengan ukuran 600 ml dan keuntungannya pun lumayan. Kini pelanggan kami mulai banyak bahkan ada yang dari pegawai BUMN dan pemerintah daerah," pungkas Wulan.
Jika ada yang berminat bagi calon pelanggan dapat menghubungi ke WA 081349420480 atau Instagram ombenan.ku. Dan yang bersangkutan juga melayani pengantaran tanpa biaya pada zonasi tertentu.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor melalui Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Tanah Bumbu H. Deny Haryanto sangat mengapresiasi dan memuji kreatifitas mengembangkan ekonomi kreatif warganya ditengan pandemik COVID-19.
"Kedepannya kami selaku pemerintah daerah akan memberikan pembinaan untuk mematangkan kualitas SDM dalam menjalankan usahanya," kata Deny.
Bahkan pada periode 2015-2020 tercatat kurang lebih mencapai 15 ribu UMKM tersebar di seluruh kecamatan yang sudah dilakukan pembinaan untuk mengembangkan usahanya tersebut. Bahkan kini produksnya sudah di kenal hingga ke manca negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Karena sistem belajar belum bertatap muka, banyak hal yang dapat dilakukan selama di rumah selepas mengerjakan tugas sekolah, salah satunya meproduksi jamu tradisional," kata Wulan di Batulicin, Sabtu.
Dia mengatakan, kalau badan kita sehat, secara tidak langsung kita juga membantu dan meringatkan beban pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19. Awal dari meproduksi jamu tersebut niatnya hanya untuk dikonsumsi keluarga sendiri guna meningkatkan daya tahan tubuh selama masa pandemik.
Dari hal tersebut muncul suatu gagasan "kalau memproduksi jamu kenapa tidak sekalian banyak. Dengan tujuan sebagian jamu yang siap saji dapat dikonsumsi sendiri dan sebagian lagi dapat dijual," katanya.
Setelan muncul gagasan tersebut, wulan berniat menjual jamu dan dipromosikan melalui sosial media seperti grup whats app, instagram dan fecebook dengan merk "OMBENANKU" dalam arti bahasa indonesia adalah minumanku.
Komposisi jamu yang diproduksi terdiri dari kunyit, jahe, gula merah, serai, kayu manis, garam dan rempah-rempah pilihan tanpa mengunakan bahan pengawet atau murni mengunakan bahan herbal.
Menurut dia, dari rempah-rempah tersebut saat dikonsumsi insha allah mampu meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan anti oksidan yang tinggi sehingga mampu menankal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh.
Minuman jamu dalam kemasan merk "OMBENANKU" tersebut, merupakan alternatif yang tepat untuk dikonsumsi bagi setiap kalangan di tengan pandemik COVID-19, artinya tidak ada batasan usia untuk mengkonsumsi jamu tersebut.
Manfaat lainnya yang didapat, bahwa kita lebih bangga sebagai bangsa indonesia dapat mengkonsumsi minuman sehat dari rempah-rempah pilihan buatan putra-putri daerah.
"Ini juga salah satu bagian dari memperkenalkan dan mengajak kembali kepada para remaja atau kaum milenial untuk lebih menyukai minuman tradisional yang lebih menyehatkan," ujar wulan.
Sementara ini pihaknya memproduksi jamu tersebut sesuai sesuai dengan pemesanan yang diminta oleh konsumen, hal tersebut bertujuan agar jamu yang di produksi tetap fres dan segar ketika dikonsumsi.
"Alhamdulillah dalam satu pekan kami mampu memproduksi jamu 35-50 botol dengan ukuran 600 ml dan keuntungannya pun lumayan. Kini pelanggan kami mulai banyak bahkan ada yang dari pegawai BUMN dan pemerintah daerah," pungkas Wulan.
Jika ada yang berminat bagi calon pelanggan dapat menghubungi ke WA 081349420480 atau Instagram ombenan.ku. Dan yang bersangkutan juga melayani pengantaran tanpa biaya pada zonasi tertentu.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor melalui Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Tanah Bumbu H. Deny Haryanto sangat mengapresiasi dan memuji kreatifitas mengembangkan ekonomi kreatif warganya ditengan pandemik COVID-19.
"Kedepannya kami selaku pemerintah daerah akan memberikan pembinaan untuk mematangkan kualitas SDM dalam menjalankan usahanya," kata Deny.
Bahkan pada periode 2015-2020 tercatat kurang lebih mencapai 15 ribu UMKM tersebar di seluruh kecamatan yang sudah dilakukan pembinaan untuk mengembangkan usahanya tersebut. Bahkan kini produksnya sudah di kenal hingga ke manca negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020