Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS meninjau dan memberikan bantuan kepada dua pasien reaktif COVID-19 yang baru melahirkan di Kecamatan Jejangkit, Kamis (9/7).
Tujuan dari kunjungan itu untuk melihat langsung keberadaan keduanya sekaligus mengajak bersedia dilakukan test swab guna memastikan positif tidaknya yang bersangkutan agar bisa diambil tindakan lebih lanjut.
Didampingi Camat Jejangkit M Mujibburrahman, Kades Jejangkit Muara Gunawan dan pihak puskesmas, Bupati Hj Noormiliyani AS pertama kali mengunjungi kediaman Nordiana yang beralamat di Desa Jejangkit Muara RT 004/RW 004.
Wanita berusia 23 tahun itu dinyatakan reaktif setelah mengikuti rapid tes, namun isteri Muliadi (24) itu sepertinya enggan melakukan test swab.
Padahal yang bersangkutan baru melahirkan sekitar dua minggu yang lalu.
“Yang lebih kita khawatirkan bayi ibu. Dia kan sangat membutuhkan asupan yang sehat dari ibunya. Kalau ibunya sehat tentunya tidak ada lagi kekhawatiran terhadap anak, keluarga maupun orang-orang sekitar,” kata Noormiliyani.
Karenanya, bupati mengajak Nordiana agar bersedia dilakukan test swab.
Untuk memudahkan proses yang dilakukan, dia minta, pihak puskesmas yang datang ke rumah yang bersangkutan.
Mendengar ajakan dari bupati itu, ibu dua anak itu pun akhirnya bersedia dilakukan test swab.
Usai berkunjung di rumah Nordiana, bupati satu-satunya wanita di Kalsel itu melanjutkan perjalanan mengunjungi pasien reaktif lainnya yang juga baru melahirkan dua minggu di Desa Jejangkit Barat RT 004/RW002.
Kali ini pasien yang dikunjungi mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu bernama Sulis berusia 20 tahun.
Isteri dari Ahmad Bakri malah telah melaksanakan test swab namun hasilnya masih ditunggu.
Kepada Sulis bupati minta, agar menjaga kesehatan anaknya dengan berupaya tidak memberi asupan ASI sebelum diketahui positif tidaknya hasil test swab, demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya, saat di sela-sela menghadiri Peresmian Pembangunan Jejangkit Ecopark Noormiliyani sempat membagi-bagikan masker kepada anak-anak yang berhadir di lokasi bekas HPS ke-38 tahun 2018 di Jejangkit Muara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Tujuan dari kunjungan itu untuk melihat langsung keberadaan keduanya sekaligus mengajak bersedia dilakukan test swab guna memastikan positif tidaknya yang bersangkutan agar bisa diambil tindakan lebih lanjut.
Didampingi Camat Jejangkit M Mujibburrahman, Kades Jejangkit Muara Gunawan dan pihak puskesmas, Bupati Hj Noormiliyani AS pertama kali mengunjungi kediaman Nordiana yang beralamat di Desa Jejangkit Muara RT 004/RW 004.
Wanita berusia 23 tahun itu dinyatakan reaktif setelah mengikuti rapid tes, namun isteri Muliadi (24) itu sepertinya enggan melakukan test swab.
Padahal yang bersangkutan baru melahirkan sekitar dua minggu yang lalu.
“Yang lebih kita khawatirkan bayi ibu. Dia kan sangat membutuhkan asupan yang sehat dari ibunya. Kalau ibunya sehat tentunya tidak ada lagi kekhawatiran terhadap anak, keluarga maupun orang-orang sekitar,” kata Noormiliyani.
Karenanya, bupati mengajak Nordiana agar bersedia dilakukan test swab.
Untuk memudahkan proses yang dilakukan, dia minta, pihak puskesmas yang datang ke rumah yang bersangkutan.
Mendengar ajakan dari bupati itu, ibu dua anak itu pun akhirnya bersedia dilakukan test swab.
Usai berkunjung di rumah Nordiana, bupati satu-satunya wanita di Kalsel itu melanjutkan perjalanan mengunjungi pasien reaktif lainnya yang juga baru melahirkan dua minggu di Desa Jejangkit Barat RT 004/RW002.
Kali ini pasien yang dikunjungi mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu bernama Sulis berusia 20 tahun.
Isteri dari Ahmad Bakri malah telah melaksanakan test swab namun hasilnya masih ditunggu.
Kepada Sulis bupati minta, agar menjaga kesehatan anaknya dengan berupaya tidak memberi asupan ASI sebelum diketahui positif tidaknya hasil test swab, demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya, saat di sela-sela menghadiri Peresmian Pembangunan Jejangkit Ecopark Noormiliyani sempat membagi-bagikan masker kepada anak-anak yang berhadir di lokasi bekas HPS ke-38 tahun 2018 di Jejangkit Muara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020