Kasus COVID - 19 makin hari kian bertambah, situasi pandemi ini tak hanya mengancam kesehatan tetapi juga sendi - sendi kehidupan lainnya, salah satunya sektor pertanian dan perkebunan.

 Meskipun demikian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tetap optimis komoditas pertanian bisa tetap stabil. Pertanian tidak boleh berhenti meski pandemi.

“Ayo genjot terus produksi pertanian” itulah salah satu topik utama yang selalu digaungkan Kementerian Pertanian di saat pandemi ini.

Menteri Pertanian terus mengajak para petani dan masyarakat untuk membangun optimisme sektor pertanian.

Hal ini sangat penting agar masyarakat sadar bahwa pangan tidak boleh terhenti berproduksi.

“Apalagi di masa pandemi ini, kita merasakan sekali butuh pangan sehat, pangan yang cukup, gizi yang seimbang dan menyehatkan” tegas Mentan pada peringatan Hari Krida Pertanian yang jatuh pada 21 Juni 2020.

 Pandemi virus ini secara tidak langsung membuat antusiasme masyarakat ‘back to nature’.

 Dengan kata lain makin banyak yang mengonsumsi buah maupun sayur. Prospek bisnis komoditas hortikultura di tengah pandemi COVID - 19 ini menjadi peluang usaha mengingat masyarakat sekarang lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah -buahan kaya vitamin dan mineral guna menguatkan daya tahan tubuh.

Wabah Virus Corona pun makin menyadarkan masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dengan mengonsumsi sayuran organik.

Peluang tersebut kemudian ditangkap salah satu petani Kabupaten Tabalong yang tergabung dalam kelompok Griya Sayur Organik binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), Sapto.

Petani di Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung mendapat bekal ilmu selama menjadi binaan YABN dalam budidaya sayuran dengan pola pertanian organik.

Salah satunya budidaya kacang edamame yang menjadi fokus budidaya di kebun Griya Sayur Organik Kambitin. Cemilan tradisional dari Jepang ini, kini banyak diminati seluruh dunia, termasuk Indonesia dan salah satunya di Kabupaten Tabalong.

 Bukan hanya rasanya yang nikmat, namun 'kedelai Jepang' ini juga kaya manfaatnya yakni dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Kacang edamame mengandung gizi, vitamin dan antioksidan tinggi yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu juga dapat mencegah hipertensi, penyakit jantung, anti kolestrol, mengurangi risiko kanker dan baik untuk sistem pencernaan.

 Bagi Sapto, peluang bisnis edamame di tengah pandemi ini merupakan berkah tersendiri.

Saat ini di Tabalong kelompok tani Griya Sayur Organik satu - satunya yang memproduksi edamame sehingga dari sisi pemasaran, harganya sangat stabil, tidak tergerus harga di pasaran bahkan cenderung naik.

Meskipun segmentasinya untuk menengah ke atas, namun pasarnya cukup tersedia bahkan saat ini permintaan cukup tinggi karena makin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya konsumsi sayur sehat.

 “Lumayan banyak peminatnya, saya cukup kewalahan memenuhi permintaan pasar” ungkap Sapto disela - sela aktivitasnya di kebun. Di lahan yang hanya seluas kurang lebih 450 meter persegi, beliau mampu memanen 400 kilogram edamame segar dengan lama budidaya sekitar 68 hari.

 “Perawatannya cukup mudah dan tidak banyak biaya karena menggunakan pupuk dan pestisida organik buatan sendiri, sehingga untungnya bisa lebih banyak” tambah Sapto.

 Namun demikian, meskipun peluang pasar edamame di tengah pandemi COVID - 19 cukup tinggi, banyak juga tantangan yang dihadapi.

Salah satunya kebijakan pembatasan sosial yang berdampak pada terbatasnya aktifitas jual beli di pasar, sehingga akses publik sedikit terhambat serta interaksi pembeli dan penjual tidak seintens sebelum pandemi.

 Tantangan dan kendala tersebut juga sempat membuat Sapto kebingungan. Kendati demikian bukan berarti tantangan tersebut tak bisa diatasi, salah satu langkah yang dia ambil adalah strategi pemasaran.

Dengan langkah pasti, Sapto mencoba peruntungan dengan membuka sebuah toko sayur yang beralamat di Pandan Arum 3 RT 15 Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong.

Lokasi toko tersebut cukup strategis karena berada di kawasan komplek padat penduduk. Keberadaan toko sayur ini juga mempermudah konsumen untuk membeli sayuran tanpa harus pergi ke pasar serta dapat melayani sistem delivery.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
Selain itu, pemasaran melalui media social, seperti Instagram @griya_sayur_organik dan Facebook melalui group Jual beli Tabalong juga sangat membantu pemasaran di masa pandemi ini.

 Selain itu, strategi yang juga tidak kalah pentingnya adalah pengaturan masa panen. Strategi ini diharapkan ketersediaan edamame dapat secara kontinyu mampu memenuhi kebutuhan pasar.

 Salah satu warga Komplek Pandan Arum, Erna mengatakan keberadaan sayur organik yang dijual Sapto ini tentunya sangat mendukung penerapan pola hidup sehat keluarga.

 "Sekarang kami lebih mudah mendapatkan sayur organik yang bisa menunjang kesehatan tubuh selama wabah Corona," jelas Erna.

Selain menjual edamame, di toko tersebut juga tersedia beragam sayur -sayuran dan ikan segar yang cukup lengkap sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan konsumen.

Melalui usahanya tersebut, meskipun di masa pandemi ini, omzetnya malah kian meningkat bahkan Sapto mampu membantu pemasaran dari hasil panen petani lainnya yang ada di sekitar.

Dengan prospektif bisnis yang menguntungkan ini, Sapto makin bersemangat untuk terus menekuni budaya pertanian organik.

 Dia pun berharap agar para petani lain dapat termotivasi untuk menjalankan budidaya pertanian organik.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020