Warga Desa Wayau Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong dibuat geger menyusul tewasnya SH (47) yang diduga gantung diri dalam kamarnya, Sabtu (4/7) siang.

 Korban yang eks pasien Rumah Sakit Jiwa Banjarmasin ditemukan isterinya ZR (46) tewas dengan tali terikat di leher.

"Dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri dengan posisi duduk di lantai dan tali terikat di leher," jelas Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori.

 Tali yang terikat di leher korban dikaitkan ke jendela kamar dan menggantung ke rangka plafon rumah.

Sebelumnya korban mengalami sakit gangguan kejiwaan sesuai rekam medis korban pernah dirawat di rumah sakit jiwa Banjarmasin selama satu bulan pada 2014.

 Melihat kondisi suami yang sudah tak bernyawa ZR pun menyuruh anak laki - lakinya menghubungi Ketua RT setempat dan anak perempuannya memberitahukan tetangga.

Petugas gabungan Inafis Satreskrim Polres Tabalong dan Polsek Tanjung sendiri telah melakukan olah TKP dan menemukan korban sudah meninggal dunia dengan posisi duduk di lantai.

Dalam pemeriksaan awal tidak ditemukan barang berharga milik korban yang hilang ataupun tanda kekerasan pada tubuh korban.

Petugas melakukan upaya pendekatan dengan pihak keluarga korban agar otopsi mayat untuk mengetahui penyebab kematian yang diduga bunuh diri dengan cara gantung diri.

 Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi serta menerima dan ikhlas korban meninggal dunia dengan kejadian seperti ini.

Hasil visum awal dari pihak medis RSUD Badaruddin Kasim Tanjung tidak ada ditemukan tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban.

Namun terdapat bekas jerat di leher, pada dubur mengeluarkan fases dan kemaluan mengeluarkan sperma seperti tanda - tanda bunuh diri dan diperkirakan korban meninggal dunia  sekitat empat sampai lima jam.

"Selanjutnya kita dalami proses penyelidikan penyebab meninggalnya korban," jelas Kasatreskrim Polres Tabalong Iptu Matnur.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020