Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan kementerian yang dipimpinnya telah melakukan terobosan untuk percepatan perlindungan sosial lewat bantuan sosial sejak awal COVID-19 merebak di Tanah Air.

"Sebenarnya sejak awal April itu sudah cukup banyak terobosan," kata Mensos di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Ratusan disabilitas dapat paket sembako

Juliari menjelaskan beberapa terobosan yang dilakukan misalnya untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) Bantuan Sosial Tunai (BST) yang seharusnya sebulan sekali langsung diberikan tiga tahap sekaligus.

"Artinya di penerima ini tidak perlu bolak balik ke Kantor Pos atau loket pembayaran," kata Mensos.

Baca juga: Realisasi BST tahap I dan II, 6.500 lebih warga HSS terdampak COVID-19 terima bantuan

Kemudian terkait masalah data yang lambat dari daerah, Mensos sudah menginstruksikan untuk bisa diganti daerah lain yang datanya sudah siap sehingga bisa cepat disalurkan.

Begitu juga dengan kelanjutan penyaluran bansos yang awalnya hanya April hingga Juni, berlanjut hingga Desember 2020.



Terkait anggaran, karena bansos khusus COVID-19 terus dilanjutkan hingga Desember, maka anggaran juga bertambah seperti BST ditambah lagi Rp16,2 triliun dari awal Rp16,2 triliun.

Begitu juga dengan instruksi Mensos untuk daerah yang disusun secara sederhana tanpa menyulitkan pemerintah daerah.

Sebelumnya, dalam Rapat Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 Presiden Joko Widodo meminta menteri untuk melakukan terobosan dan tidak bekerja biasa-biasa saja untuk percepatan penanganan COVID-19.



 

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020