Sebanyak 612 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mendapatb bantuan paket  sembako dari Kementerian Sosial.

Bantuan sosial (bansos) disalurkan melalui Panti Rehabilitasi Budi Luhur Banjarbaru yang diserahkan di Aula Dinas Sosial Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Amuntai, Kamis (18/6).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten HSU Rijali Eswansyah mengatakan, sebanyak 612 orang penyandang Disabilitas mental di HSU diusulkan ke Kementerian Sosial untuk mendapatkan bansos dan disetujui 100 persen.

"Alhamdulillah dari sebanyak 612 orang yang kita usulkan ternyata semuanya disetujui.oleh Kementrian Sosial dan tahap kedua penyalurannya kali ni (Kamis18/6) disalurkan sebanyak 462.paket," ujar Rijali.

Rijali mengatakan, bantuan disalurkan sebanyak dua tahap yaitu pada tahap pertama di Bulan Ramadhan kemaren sebanyak 150 sehingga dengan penyaluran tahap kedua kali ini total 612 paket sembako.
 
Kepala Panti Rehabitasi Budi Luhur Banjarbaru Kalsel disaksikan Kepala Dinsos HSU Rijali Eswansyah dan Kabid Rehabilitasi Hj Rahmiyati secara simbolis menyerahkan bansos sembako bagi penyandang disabilitas mental di Aula Dinsos HSU di Amuntai, Kamis. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Rijali mengatakan, ditengah Pandemi COVID 19 berbagai elemen masyarakat turut terdampak dan mengalami kesulitan, demikian pula bagi keluarga yang memiliki penyandang disanilitas fisik dan mental.

"Bantuan bagi penyandang disabilitas hakekatnya juga meringankan beban keluarganya yang  pasti mengalami kesulitan ekonomi untuk mengasuh dan merawatnya di tengah adanya Pandemi COVID 19 saat ini," terang Rijali.

"Kalau dari APBD HSU setiap tahun juga ada bantuan, berupa paket sembako bagi penyandang disabilitas, namun hanya untuk enam bulan, karena terbatas anggaran," kata Rijali.

Namun, lanjutnya, khusus di masa Pandemi COVID 19 tahun ini, bantuan di full-kan selama 12 bulan.
 
. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Sementara Kepala bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos HSU Hj Rahmiyati menambahkan, bansos COVID 19 dari Kementerian Sosial tersebut hanya diperuntukan bagi Penyandang Disabilitas mental yang jumlahnya di Kabupaten HSU sekitar 612 orang.

"Kalau ditambah dengan Penyandang Disabilitas fisik jumlahnya mencapai 800 orang lebih," katanya.

Namun, lanjut Rahmiyati, ada juga sekaligus Penyandang Disabilitas fisik dan mental  yang termasuk dalam 612 orang yang mendapat paket sembako dari Kemensos RI.

"Penyandang Disabilitas yang mendapat bantuan hanya berasal dari keluarga tidak mampu, sedangkan yang berasal dari keluarga mampu/berkecukupan tidak mendapat bansos," terang Rahmiyati.

Ditambahkan Rahmiyati, setiap tahun terdapat beberapa program bantuan bagi penyandang disabilitas baik dari pusat maupun daerah.
 
Para keluarga dari penyandang disabilitas mental yang berhadir di Aula Dinsos HSU untuk menerimakan bantuan paket sembako. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy A)

Kalau dari pusat, katanya, ada bantuan berupa kursi roda, kaki palsu dan sebagainya sesuai kebutuhan Penyandang Disabilitas yang diusulkan melalui kepala desa.

"Kalau dari APBD HSU setiap tahun juga ada bantuan, untuk penyandang disabilitas fisik sebanyak 20 orang dan penyandang disabilitas mental 50 orang," kata Rahmiyati.

Bantuan terpaksa digilirkan setiap tahun karena jumlah alokasi anggaran yang terbatas.

Sementara, saat penyerahan bansos kemaren, Kepala Balai Rehabilitasi Budi Luhur  Banjarbaru Herry Prawoko mengatakan adanya bantuan ini merupakan  wujud nyata hadirnya Kementerian Sosial ditengah warga.

"Saya sangat mengapresiasi terhadap apa yang sudah diupayakan Dinas Sosial Kabupaten HSU yang telah bekerja sama dengan aparat RT, RW, desa dan kelurahan dalam melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan bagi penyandang disabilitas," pungkasnya.

VIDEO BERITA TERKAIT : 
   

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020