Menyikapi pandemi COVID-19 yang masih tinggi peningkatan kasusnya di Kalimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memastikan belum berani membuka kampus untuk perkuliahan tatap muka.

Begitu juga saat perkuliahan semester pendek mulai awal Juli mendatang, bakal dilaksanakan menggunakan sistem daring.

"Masuk program alih tahun awal Juli nanti, kami akan melaksanakan kegiatan semester pendek yang semuanya sistem daring lantaran kondisi saat ini tidak memungkinkan ada tatap muka," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Minggu.

Semester pendek merupakan semester singkat yang diadakan di antara semester genap dan ganjil pada setiap tahun ajaran perguruan tinggi. Dimana untuk ULM sendiri dijadwalkan berlangsung bulan Juli hingga Agustus 2020.

Tujuannya untuk remediasi atau perbaikan nilai serta untuk akselerasi atau mempercepat masa studi.

Sebelumnya kebijakan masa "work from home" atau bekerja dan perkuliahan dari rumah telah berakhir 13 Juni 2020. 

Seiring selesainya jadwal perkuliahan tahun akademik 2019-2020, ULM kini mengacu edaran Dirjen Dikti terkait pola normal baru di lingkungan kampus.

"Untuk karyawan kami bagi kerja shift. Jadi hanya pada aktivitas kantor tertentu yang memang pelayanannya sangat dperlukan dibuka. Sedangkan bagian lain masih dalam pembatasan. Presensi juga masih sistem daring," jelas Sutarto.

Adapun protokol kesehatan pencegahan COVID-19 juga diterapkan ULM secara ketat. Seperti menjaga jarak, kewajiban penggunaan masker hingga penyediaan "hand sanitizer" dan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala.

"Semua kebutuhan yang diperlukan untuk protokol kesehatan ini sudah kami anggarkan. Kami punya lembaga Lambung Mangkurat Medical Center  (LMMC) yang ada di kampus Banjarmasin dan Banjarbaru untuk mendukung penerapan protokol kesehatan," timpalnya.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020