Korem 101/Antasari memetakan lokasi titik api indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam upaya mencegah karhutla selama musim kemarau tahun ini.
"Sekarang tim di lapangan masih bekerja melakukan pemetaan hotspot (titik api). Di titik-titik rawan yang kerap muncul karhutla saya minta Babinsa bersama Bhabinkamtibmas dan BPBD melakukan edukasi agar masyarakat setempat proaktif dalam pencegahan," kata Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah di Banjarmasin, Selasa.
Ia mengatakan bahwa semua harus bergerak bersama untuk mencegah dan menanggulangi karhutla, mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat.
"Kuncinya semua bergerak. Peran serta masyarakat juga bisa dilakukan melalui pelaporan informasi di aplikasi Bekantan milik Polda Kalsel. Jika ada muncul api dan diinformasikan, maka petugas cepat menuju lokasi," katanya.
Firman menjelaskan pula bahwa pemadaman kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secepat mungkin supaya tidak sampai menyebar dan menimbulkan kebakaran dalam skala besar.
"Jadi kita upayakan sebelum besar, api sudah dipadamkan. Petugas dan masyarakat jangan menganggap remeh setiap munculnya titik api, apalagi di musim kemarau yang sangat cepat berkobar dan meluas jika tak segera dipadamkan," katanya.
Ia menambahkan, seluruh jajaran pemerintah yang bertugas menanggulangi di Kalimantan Selatan tahun ini harus lebih siap dan sigap supaya kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminimal mungkin.
"Untuk jajaran Korem sendiri, kami punya Kodim di seluruh wilayah yang telah menyiapkan personel penanggulangan karhutla. Kemudian ada Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 8/GM serta Batalyon Infanteri 623 dan Yonif 621 yang siap diperbantukan jika perlu tambahan kekuatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Sekarang tim di lapangan masih bekerja melakukan pemetaan hotspot (titik api). Di titik-titik rawan yang kerap muncul karhutla saya minta Babinsa bersama Bhabinkamtibmas dan BPBD melakukan edukasi agar masyarakat setempat proaktif dalam pencegahan," kata Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah di Banjarmasin, Selasa.
Ia mengatakan bahwa semua harus bergerak bersama untuk mencegah dan menanggulangi karhutla, mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat.
"Kuncinya semua bergerak. Peran serta masyarakat juga bisa dilakukan melalui pelaporan informasi di aplikasi Bekantan milik Polda Kalsel. Jika ada muncul api dan diinformasikan, maka petugas cepat menuju lokasi," katanya.
Firman menjelaskan pula bahwa pemadaman kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secepat mungkin supaya tidak sampai menyebar dan menimbulkan kebakaran dalam skala besar.
"Jadi kita upayakan sebelum besar, api sudah dipadamkan. Petugas dan masyarakat jangan menganggap remeh setiap munculnya titik api, apalagi di musim kemarau yang sangat cepat berkobar dan meluas jika tak segera dipadamkan," katanya.
Ia menambahkan, seluruh jajaran pemerintah yang bertugas menanggulangi di Kalimantan Selatan tahun ini harus lebih siap dan sigap supaya kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminimal mungkin.
"Untuk jajaran Korem sendiri, kami punya Kodim di seluruh wilayah yang telah menyiapkan personel penanggulangan karhutla. Kemudian ada Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 8/GM serta Batalyon Infanteri 623 dan Yonif 621 yang siap diperbantukan jika perlu tambahan kekuatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020