Kepala Tata Usaha (KTU) PT Surya Langgeng Sejahtera (SLS) Dhimas Angraetna, menyampaikan komitmen perusahaan dalam menyelesaikan pembongkaran dan pembuatan jembatan dalam mengatasi penyumbatan aliran sungai di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Ia mengatakan, pembongkaran jembatan sudah dijalankan dan sebelumnya disiapkan dulu jalan alternatifnya, agar karyawan dan masyarakat bisa bekerja karena tentunya  pembangunan  jembatan butuh waktu tujuh 7 hari sampai 10 harian.

"Kalau karyawan yang khususnya buruh lepas dan masyarakat terpaksa libur jadi kasihan, apalagi di tengah terjadinya pandemi COVID-19 ini di mana mereka butuh dana atau pemasukan untuk keluarga," katanya, saat dihubungi Selasa (16/6) malam.
 
Proses pembongkaran dan pembuatan jembatan PT SLS
untuk atasi penyumbatan Sungai Amandit lama (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Baca juga: Video - Sekitar 100 hektar sawah terendam, Komisi II DPRD HSS turun ke lapangan

Dijelaskan dia, setelah jalan desa sudah diperbaiki atau dirapikan, dan bisa dilewati maka proses pembongkaran dan perbaikan jembatan sudah dimulai sejak Jum'at(12/6) lalu dan ditargetkan Kamis (18/6) ini juga bisa diselesaikan.

Bahkan di hari Minggu (14/6) kemarin para pekerja pembuatan jembatan juga lembur untuk percepatan pembuatan jembatan, karena memang pihak perusahaan yang bergerak di perkebunan Sawit dan beropasi di Kecamatan Kalumpang ini juga punya jadwal event yang akan dilaksanakan, seperti apel bersama.

Bahan pembuatan jembatan dari kayu, karena kalau dengan jembatan permanen harus memerlukan izin terlebih dahulu, pengerjaan jembatan dengan panjang 20 meter sesuai yang telah diinstruksikan pihak Dinas PUTR Kabupaten HSS.

"Struktur jembatan sengaja diperpanjang sesuai dengan bentang sungai yang ada, dengan panjang kurang lebih 20 meter dan ini sesuai dengan bentang sungai dan diharapkan dapat mengatasi penyempitan sungai dan penyumbatan aliran," katanya.

Menurut dia, jembatan yang dibongkar merupakan akses masuk ke dalam perusahaan PT SLS, dan di sana memang ada dua akses masuk, bisa melalui jembatan atau jalan desa, berbeda dengan akses masuk perusahaan yang rutin diperbaiki, untuk jalan desa perlu diperbaiki dan sudah dilakukan.
 
Proses pembongkaran dan pembuatan jembatan PT SLS
untuk atasi penyumbatan Sungai Amandit lama (Antarakalsel/Fathur/Ist)


Baca juga: Atasi penyumbatan sungai , PT SLS komitmen akan bongkar jembatan

Jadi setelah jalan desa bisa dipergunakan sebagai jalan alternatif dan dilalui karyawan dan warga dengan aman dan tidak berbahaya, maka proses pembangunan jembatan dapat dipercepat.

Diakuinya walaupun nantinya jembatan ini telah selesai memang efek penyumbatan mungkin saja tetap terjadi, maka akan tetap diperlukan pembersihan dan pengerukan sungai untuk memperlancar aliran Sungai Amandit lama tersebut.

"Bila memang hendak sesuai harapan agar penyumbatan aliran tidak terjadi lagi, pembersihan dan pengerukan tetap diperlukan dan hal ini telah dibahas dan direncanakan dalam rapat bersama oleh DPRD HSS bersama tim Dinas PUTR HSS beberapa waktu lalu," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020