Yuliana guru SMK Insan Farmasi Indonesia (ISFI) Banjarmasin sejak masa pandemi COVID-19 menyerang Kalimantan Selatan mulai aktif membantu mengenalkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Banjarmasin melalui endorse.

Hampir setiap hari, Yuliana alumni pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang juga guru bimbingan konseling di SMK ISFI Banjarmasin, mengenalkan berbagai produk UMKM yang tumbuh bak jamur di musim hujan.

Berbagai produk yang diendorse, mulai dari pakaian, makanan, minuman, perhiasan dan seluruh produk UMKM yang minta bantu untuk diperkenalkan ke masyarakat.

"Selama puasa, setiap hari tiga hingga empat pengusaha makanan, minta dibantu endorse," kata alumni SMK 4 Tata Boga Banjarmasin, sambil mengatakan sempat kehilangan suara karena keseringan mengendorse.

Ternyata, tambah dia, setelah puasa hingga saat ini, order endorse masih cukup banyak, dan jauh lebih bervariasi.

Seluruh produk yang dia endorse dia tampilkan di instagram, face book, status WA dan media sosial lainnya, baik milikinya maupun milik pemilik barang.

Bahkan, untuk mendapatkan lokasi yang pas dan menarik untuk shoting, Yuliana rela pergi ke tempat-tempat yang bagus, sehingga produk yang dijajakannya, bisa menarik minat konsumen untuk melihat.

"Lokasi endorse yang menarik, juga sangat menentukan, sehingga tidak jarang saya harus ke beberapa tempat untuk membawa barang yang akan saya endorse," katanya. 

Semua itu dilakukan Yuliana secara gratis, dengan niat ingin membantu teman dan lingkungannya menambah penghasilan terutama di masa pandemi saat ini.

Menurut dia, masa pandemi membuat kegiatan dirinya sangat berkurang, karena sekolah juga dilaksanakan dengan sistem daring, walaupun dia bersama guru lainnya harus tetap ke sekolah.

"Pertemuan langsung dengan para siswa tidak ada, sehingga banyak kegiatan yang berkurang," katanya.
 
 

Jual daster

Berkurangnya kesibukan di sekolah dibanding hari-hari sebelum pandemi, membuat guru berparas cantik yang dikenal selalu ceria dan disayangi para siswanya tersebut, membuka usaha dengan berjualan secara online.

"Awalnya saya membeli daster satu lusin, kemudian saya jual secara online, ternyata banyak yang respon," kata ibu muda satu anak ini.

Kenapa, karena selama pandemi, banyak ibu-ibu tidak berani ke pasar. Ditambah lagi banyak ibu yang sebelumnya bekerja di kantor, juga harus berada di rumah.

Ternyata, tambah dia, hal itu menjadi peluang pasar untuk penjualan daster, karena budaya ibu-ibu di Kalsel, kalau di rumah, ya pakai baju paling simpel dan nyaman, yaitu daster.

Dari penjualan online satu lusin daster tersebut, usaha Yulian berkembang pesat. Kini dia mampu menjual hingga ratusan lembar daster selama pandemi dengan kualitas menengah.

Berawal dari pengalamannya tersebut, akhirnya banyak rekan-rekannya, minta bantu untuk menawarkan produk-produknya.

"Sekarang sangat banyak teman saya yang berjualan berbagai macam makanan maupun produk lainnya," katanya.

Yuli mengaku tidak menyangka, kalau usaha endorse yang awalnya dilakukan karena rasa senang dan hobi, bisa membantu banyak UMKM di daerahnya, untuk mengenalkan produknya.

"Kendati endorse gratis, tetapi saya juga mendapatkan keuntungan banyak, selain menambah teman, saya juga selalu mendapatkan kiriman makanan, baik itu kue, lauk, sayur dan lainnya secara gratis," katanya sambil tertawa.

Menurut guru yang selalu tampil kekinian tersebut, ada kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan apapun, saat bisa membantu teman dan pengusaha lain mengenalkan produknya.

Apalagi, kalau pada akhrinya usaha tersebut bisa laku, bahagianya tidak bisa digambarkan.

Ada hal penting yang bisa dibagikan dalam kegiatan ini, saat kita berupaya membantu melancarkan usaha orang lain, ternyata Allah juga membantu keberkahan rezeki kita.

"Terbukti, dengan banyak endorse, menjadi banyak teman, banyak jaringan, akhirnya, usaha saya sendiri juga berjalan dengan lebih mudah," katanya dengan penuh optimisme. 

Diendorse berarti  mendukung atau memberikan support.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020