Warga masyarakat Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya mengharapkan, agar jalan lingkar Kota Rantau dan Kandangan segera diperbaiki.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, HSS dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) H Ardiansyah mengemukakan harapan konstituennya atau warga masyarakat setempat itu di Banjarmasin, Jumat.

Menurut Ardiansyah yang Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel itu, harapan warga masyarakat di kedua kabupaten bertetangga tersebut cukup beralasan.

Pasalnya kondisi bypass atau jalan lingkar kota Rantau (117 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Tapin itu terdapat beberapa titik yang terancam rusak parah, ujar mantan Ketua DPRD HSS tersebut.

"Kebetulan saya juga melihat sendiri kondisi Bypass - Binderang Rantau itu ketika bersama kawan-kawan anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel meninjau jalan tersebut  beberapa hari lalu," ujarnya.
Peninjauan Komisi III DPRD Kalsel terhadap Bypass - Binderang Rantau, ibu kota Kabupaten Tapin (Istimewa)

Begitu pula Jalan Brigjen TNI HM Yusi atau jalan lingkar kota Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota HSS kini terancam rusak parah, terutama pada jalur kiri dari arah HST menuju ibu kota provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu.

"Sebab kalau perbaikan berlambat-lambat keadaannya bisa semakin parah dan warga masyarakat setempat khawatir hal tersebut akan meminta korban," kutipnya.

Alasan lain, kedua jalan lingkar tersebut merupakan alternatif untuk angkutan berat dan mobil taksi angkutan penumpang umum agar tidak lewat dalam kota, baik dari "Bumi Murakata" HST menuju Banjarmasin maupun sebaliknya.

Namun kedua jalan lingkar tersebut dengan status yang berbeda, yaitu untuk Bypass - Binderang Rantau merupakan jalan provinsi setempat. Sedangkan Jalan Brigjen TNI HM Yusi berstatus jalan nasional.

"Semula berdasarkan perencanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel untuk Bypass - Binderang Rantau itu akan perbaikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi setempat tahun anggaran 2020," ungkapnya.

"Tetapi karena kebijakan terjadi pemotongan anggaran pada 2020 sehingga rencana perbaikan Bypass - Binderang Rantau terpaksa harus penjadwalan ulang," lanjut mantan Wakil Bupati HSS tersebut menjawab Antara Kalsel.

Sedangkan Jalan Brigjen TNI HM Yusi atau jalan lingkar di "kota dodol" Kandangan itu merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melalui Balai Besar Jalan Wilayah Kalimantan yang berkedudukan di Banjarmasin.

"Ketika rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kalsel beberapa waktu lalu, pihak Balai Besar Jalan Wilayah Kalimantan sudah menyatakan segera memperbaiki jalan lingkar kota Kandangan tersebut," ungkap alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru itu.

"Jadi insya Allah, kemungkinan tahun 2020 ini juga perbaikan jalan lingkar Kandangan yang cukup strategis dalam menunjang transportasi Banjarmasin - daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel, hingga provinsi tetangga," demikian Ardiansyah.
Anggota Komisi III DPRD Kalsel H Ardiansyah yang juga Ketua Fraksi PKS lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut. (Syamsuddin Hasan)

HM Yusi, putra asli kelahiran Kandangan sama dengan teman seperjuangannya "Bapak Gerilya Kalimantan" Brigjen TNI H Hasan Basry saat revolusi fisik melawan penjajah Belanda, yang kini mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel meliputi wilayah Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.

"Bumi Saraba Kawa" Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel itu berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan beberapa kabupaten di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berada di hulu daerah aliran sungai (DAS) Barito yang bermuara di Kalsel.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020