Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H Syaifullah Tamliha, berharap Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar yang datang ke Kalimantan Selatan(Kalsel)  bersilaturahmi dengan para kyai dan ulama kampung.

Silaturahmi tersebut penting, karena kyai dan ulama juga memiliki peran besar dalam membantu pemerintah  memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menangkal radikalisme dan dalam upaya pencegahan terorisme.

"Program pencegahan radikalisme tidak bisa hanya mengandalkan Badan Intelijen Negara(BIN) dan BNPT di tengah kemungkinan bangkitnya paham radikal saat ini, memang sangat perlu dukungan para kyai dan ulama, termasuk mereka yang ada di kampung," katanya, yang juga merupakan anggota Komisi I DPR RI bidang intelijen, Sabtu (6/6) malam.

Baca juga: Kepala BNPT: Peristiwa Polsek Daha Selatan karena pemikiran sesat

Dia menjelaskan, penduduk Indonesia yang jumlahnya ratusan juta saat ini tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang memprovokasi dan bisa saja menjadi potensi  munculnya kelompok radikal baru

Kekhawatiran munculnya kelompok radikal baru yang mengatasnamakan agama, perlu terus diwaspadai dan agar bisa dideteksi lebih dini.

Diketahui hari ini, rombongan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar bersama LPSK dan Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta melakukan supervisi  terkait kasus penyerangan oleh OTK di Polsek Daha Selatan yang terjadi Senin (1/6) lalu, yang mengakibatkan satu anggota Polri gugur.

Baca juga: Pengamanan terduga teroris di Tanbu, ada kaitan dengan pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan

Kepala BNPT mengharapkan upaya bersama untuk langkah pencegahan ke depan, dan dimohonkan pula bantuan para alim ulama untuk memberikan pencerahan dan meluruskan pemikiran yang benar, dan agar dalam beragama menjalankannya sesuai dengan syariat Islam.

"Mencegah agar anak-anak muda ke depan tidak seperti pelaku Abdurrahman yang masih berumur 20, umur yang masih sangat produktif, dan banyak anak muda lainnya tidak terpapar terorisme dan malah kehilangan masa depan," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020