Pascapemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada empat kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) lalulintas jalan raya di provinsi tersebut kini jadi padat.

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat melaporkan, lalulintas jalan raya yang padat pascapemberlakuan PSBB seperti pada arah dari daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Sebagaimana informasi Dewi (30), seorang karyawati yang berkerja di Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel mau pulang ke ibu kota provinsi tersebut tidak bisa memacu kecepatan sepeda motornya.

Pasalnya arus lalulintas dari daerah hulu sungai atau Banua Anam menuju Banjarmasin, ibu kota Kalsel Jumat (5/6) sore lebih padat dari saat pemberlakuan PSBB.

"Kalau ketika pemberlakuan PSBB pada empat kabupaten/kota di Kalsel perjalanan dengan naik sepeda motor dari Kandangan - Banjarmasin atau sebaliknya cuma makan waktu sekitar dua jam, tapi kini sudah tiga jam belum tiba," tuturnya.

"Mungkin karena tidak lagi PSBB sehingga orang-orang dari hulu sungai atau Banua Anam pada mau ke Banjarmasin, akibatnya lalulintas jadi padat," lanjut perempuan - ibu dari dua anak tersebut.

Keempat kabupaten/kota di Kalsel yang memberlakukan PSBB yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang sama-sama berakhir 29 Mei lalu.

Banjarmasin yang berjuluk kota seribu sungai itu memberlakukan PSBB sejak 24 April 2020 dan sempat dua kali perpanjangan atau 3 X 14 hari. Sedangkan Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Batola secara bersamaan memberlakukan PSBB sejak 16 Mei 2020.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020