Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mengungkapkan, provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut pada April 2014 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen.

"Tingkat inflasi tersebut gabungan dari inflasi di Kota Banjarasin (ibu kota provinsi) dan kota Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong," ungkap Kepala BPS Kalsel Dyan Pramono Effendy, di Banjarmasin, Jumat.

Sementara laju inflasi kumulatif tahun 2014 (April 2014 terhadap Desember 2013) mengalami inflasi sebesar 0,67 persen dan laju inflasi "year on year" (y-o-y) 5,28 persen, lanjutnya.

Khusus di Banjarmasin yang mandapat julukan kota seribu sungai, pada April 2014 terjadi inflasi 0,55 persen, laju inlasi kumulatif tahun 2014 sebesar 0,55 persen, dan laju inflasi "y-o-y" 5,26 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Banjarmasin antara lain angkutan udara, ikan bakar, nasi dengan lauk, semangka, dan ikan kembung/gembung.

Selain itu, minyak goreng, melon, obat dengan resep, ikan gabus (haruan), pemeliharaan/service, ungkapnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin, dihadiri Kepala BPS Tabalong.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain emas perhiasan, tomat sayur, kol putih/kubis, bayam, beras, bawang putih, bumbu masakan jadi, kentang, wortel dan ikan patin.

Di Kota Banjarmasin, dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,07 persen, serta makanan jadi, minuman, rokoh & tembakau sebesar 0,65 persen.

Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,21 persen, kesehatan 0,76 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,19 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,98 persen.

Satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok sandang sebesar 1,19 persen.

Sementara di "kota minyak" Tanjung (236 km utara Banjarmasin) pada April 2014 mengalami inflasi 0,37 persen atau lebih rendah dari ibu kota Prov Kalsel yang mencapai 0,55 persen.

Namun laju inflasi kumulatif tahun 2014 di kota minyak tersebut sebesar 2,34 persen atau lebih tinggi dari Kota Banjarmasin yang pada bulan sama hanya 0,55 persen.

Begitu juga lanju inflasi y-o-y di Tanjung tersebut mencapai 5,66 persen atau lebih tinggi pula dibandingkan dengan kota Banjarmasin yang tercatat 5,26 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil tertinggi terhadap inflasi di ibu kota kabupaten yang berbatasan dengan Kaltim dan Kateng itu selama April 2014 antara lain daging ayam ras, beras, dan ikan gabus.

Selain itu, minyak goreng, sate, ikan sepat siam basah, sewa rumah, sabun detergen bubuk/cair, batako, serta ikan sepat siam kering.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di kota Tanjung itu antara lain cabai rawit, kacang panjang, mentimun, telur ayam ras, kol putih/kubis, gula pasir, ikan kembung/gembung.

Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota alami deflasi. Inflasi tertinggi di kota Pangkal Pinang 1,57 persen dan terendah kota Jember serta Samarinda masing-masing 0,01 persen.

Deflasi terbesar di kota Jayapura, Prov Papua sebesar 1,79 persen dan terendah di kota Lhokseumawe, Aceh sebesar 0,01 persen, demikian Dyan Pramono Effendi.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014