Menjelang berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I, Jumat (29/5), Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola), Kalimantan Selatan menggelar Simulasi Penerapan New Normal (Kenormalan Baru), Kamis (28/5) pagi. 

Simulasi dilaksanakan di Pasar Baru Marabahan dengan melibatkan jajaran Polres Batola, Kodim 1005 Marabahan, Pemkab Batola beserta instansi terkait tersebut dihadiri Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno, dan Komandan Kodim (Dandim) 1005 Marabahan Letkol Kav Sugianto. 

Dalam aksi puluhan aparat kepolisian, TNI, serta instansi terkait menempati titik-titik lokasi, mulai depan pasar, persimpangan-persimpangan, tempat-tempat jualan, pos-pos jaga hingga sudut-sudut tertentu.

Kehadiran petugas untuk memantau pergerakan semua warga mulai pedagang, pembeli maupun pengunjung lainnya sekaligus memberi himbauan agar mematuhi protokol kesehatan.

Dalam menunjang kegiatan petugas telah mendirikan empat pos terpadu untuk penyekatan pengunjung yang keluar masuk Pasar Marabahan. 

Di pos tersebut petugas melakukan pengawasan sekaligus memberikan himbauan kepada pengunjung untuk mematuhi protokol COVID-19. 

Bagi pengunjung yang kedapatan tidak menggunakan masker, maka yang bersangkutan dilarang memasuki pasar. 

Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno mengatakan, pelaksanaan new normal  pada intinya untuk mendisplinkan masyarakat agar senantiasa menjalankan protokol kesehatan terhadap COVID-19.  

“Maksud disiplin menjalankan protokol kesehatan di sini diharapkan masyarakat senantiasa menggunakan masker ketika melaksanakan aktivitas keluar rumah termasuk ke pasar, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun, serta berprilaku hidup bersih,” paparnya. 

Terkait pelaksanaan simulasi, menurut Bagus, karena Batola termasuk salah satu dari 25 kabupaten/kota yang akan melaksanakan New Normal. 

Dia menambahkan, selain di Marabahan, hal yang sama juga akan dilaksanakan di pasar-pasar kecamatan seperti pasar tradisional maupun pasar mingguan, termasuk pelabuhan-pelabahun penyeberangan seperti di Tabukan, Jelapat maupun Pasar Kajang. 

Sementara, Dandim 1005 Marabahan Letkol Kav Sugianto menambahkan, dalam mem-back up pelaksanaan New Normal di Marabahan pihaknya men-stanby-kan sekitar 10 kekuatan ditambah dari Polres sekitar 50 orang. 

Penempatan petugas tersebut, katanya, terutama untuk pengawasan Pasar Wangkang yang tergolong ramai terlebih pada saat hari pasar. 

Meski begitu, Sugianto menyebut, pelaksanaan New Normal di Batola nantinya lebih mengedepankan humanis dan tidak sampai kepada sanksi hukum dalam artian jika terjadi pelanggaran yang bersangkutan disarankan untuk melengkapi.

Terpisah, Wakil Bupati  Batola H Rahmadian Noor menerangkan, New Normal merupakan suatu tatanan kehidupan baru dalam rangka penyesuaian terhadap COVID-19 melalui pendisiplinan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. 

Wabup yang akrap disapa pak Rahmadi itu mengatakan, jika pada PSBB  orientasi pelaksanaannya lebih kepada penekanan penyebaran virus seperti menghindari kerumunan, pembatasan wilayah, dan lainnya sedangkan pada pelaksanaan New Normal lebih bersifat mendisiplinkan warga agar dengan kesadaran sendiri mampu menerapkan protokol kesehatan. 

“Makanya dalam penerapan New Normal nantinya pemerintah tidak membatasi pasar-pasar maupun aktivitas masyarakat lainnya untuk beroperasi dengan catatan memperhatikan kedisiplin terutama terkait penerapan protokol kesehatan,” tegas Rahmadi. 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020