15 tahun sudah berlalu sejak dibentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarbaru 20 April 1999 yang dituangkan dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 1999 bersamaan dengan perubahan Undang-undang tentang pemerintahan daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarbaru yang menetapkan statusnya menjadi sebuah kota Banjarbaru.

Berbagai keberhasilan program pembangunan di tahun 2013 menjadi energi untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar lagi di tahun mendatang. Keberhasilan itu berkat langkah-langkah praktik terbaik (best practices) yang telah dilakukan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemeritah Kota Banjarbaru, sebagai inovasi untuk menghasilkan kinerja yang optimal di bidang tugas masing-masing.

Namun, terlepas dari itu semua, ada satu momen yang tidak boleh terlupakan yakni momen bersyukur karena Kota Banjarbaru bisa tumbuh dan berkembang tak semata karena kerja keras, tetapi juga berkat anugerah Yang Maha Kuasa sehingga Kota Banjarbaru dan masyarakat semakin maju dan berkembang.

Sesuai tema yang diusung pada peringatan HUT ke-15 Kota Banjarbaru tahun 2014 yakni “DENGAN SEMANGAT HARI JADI KOTA BANJARBARU KE-15 TAHUN 2014 KITA TINGKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN UNTUK MEWUJUDKAN REFORMASI BIROKRASI YANG BERSIH DAN MELAYANI”.

Tema itu diambil sesuai skala prioritas pembangunan kota Banjarbaru yang menitikberatkan pembenahan birokrasi pelayanan publik beserta mekanisme dan formulasi kebijakan strategis lainnya, melaksanakan implementasi good governance serta pembenahan sistem untuk dapat mempercepat informasi birokrasi di kota Banjarbaru.

Pemilihan tema hari jadi 2014 karena Pemerintah Kota Banjarbaru menyadari persatuan dan kesatuan merupakan unsur penting untuk mewujudkan reformasi birokrasi dan seluruh pihak dituntut mampu menjaga kekompakan dan sinergitas baik antara masyarakat dan pemerintah daerah, DPRD, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta pemangku kepentingan dan mitra kerja lain termasuk pemerintah pusat dan jajaran pemerintah provinsi Kalsel.

Sejak berdiri, Banjarbaru telah meraih berbagai macam penghargaan seperti Citra Bhakti Abdi Negara, Citra Pelayanan Prima, Kota Sehat pada tahun 2005 (Swastisaba Wistara), 2007 (Swastisaba Pedapa) dan tahun 2011 (Swastisaba Wiwerda), Penghargaan Adipura sebanyak 4 kali berturut-turut, Nominasi Iga (Innovative Government Award) 2011, penghargaan Akuntabilitas Kinerja.

Laporan Akuntabilitas Pemerintah Kota Banjarbaru terbaik II Tingkat Nasional, Unit Pelayanan Publik terbanyak melaksanakan dan menerapka Permenpan no 13 /2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan partisipasi masyarakat di Regional Kalimantan serta peringkat I dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah otonom hasil pemekaran tahun 1999 sampai dengan 2009 untuk kota.

Tahun 2013, Kota Banjarbaru mendapat penghargaan Swastisaba Wistara oleh Menteri Kesehatan dr.Nafsiah Mboi,Sp.A,Mph sebagai terbaik I Lomba Kota Sehat Tingkat Nasional. Selain itu juga mendapat penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Koperasi dan UMKM, termasuk peninjauan langsung terhadap koperasi dan bidang usaha.

Walikota Banjarbaru H. M. Ruzaidin Noor juga mendapat piagam penghargaan dari direktur nasional LPPTKA  BKPRMI yang di serahkan langsung oleh Drs. Mamsudi Abdurrahman,MM selaku Direktur Nasional LPPTKA  BKPRMI serta tahun 2013 pula Kota Banjarbaru mendapat penghargaan dari JPNN gerakan menanam 1000 tanam.

Beberapa prestasi yang diraih BPMP-KB tahun 2013 adalah Terbaik I pada Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Kalsel yang diwakili Kelurahan Syamsuddin Noor, Juara I lomba Kelurahan Tingkat Provinsi yang diwakili Kelurahan Guntung Payung, Juara I Lomba UPPKS diwakili Ibu Wiji Lestari dari UPPKS Puspitasari.

Kemudian, juara II Lomba GSI Tingkat Provinsi Kalsel diwakili Kelurahan Banjarbaru Utara dan juara IV lomba P2WKSS tingkat Provinsi Kalsel diwakili Kelurahan Bangkal, Terbaik V Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera tingkat Provinsi Kalimantan Selatan

Dijadwalkan, bulan Juni tahun 2014 bertepatan peringatan Hari Keluarga Nasional Walikota Banjarbaru Ruzaidin Noor akan menerima penghargaan Satya Lencana Wirakarya yang diserahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 2013, Dinas Kesehatan Banjarbaru menerima beberapa penghargaan Pemprov Kalsel yaitu Juara I Sekolah Sehat tingkat Provinsi diwakili SMPN 11 Banjarbaru, Juara I Lomba Kader Kesehatan Remaja Tingkat Provinsi juga diwakili SMPN 11 Banjarbaru, Penghargaan Piagam Bintang dari BPOM kategori kantin sehat yang diwakili oleh SDN Banjarbaru Utara 4 dan SDN Sungai Besar 7.

Banjarbaru juga patut berbangga, karena pada Gita Bahana Nusantara, pemuda Banjarbaru berhasil meraih juara 2 Nasional. Marching band juga meraih juara umum di kota Jogjakarta dan Samarinda, 5 anggota Paskibra Banjarbaru masuk ke Provinsi, serta organisasi pemuda Banjarbaru menjadi juara 3 pada Napak Tilas di Marabahan.

Di bidang Olahraga, pada Pekan Olah Raga Provinsi Kalimantan Selatan (PORPROV) IX 2013 di Kabupaten Banjar tanggal 15-23 Desember 2013, kontingen Banjarbaru mendapat peringkat kedua, dengan meraih medali 55 emas, 41 perak dan 75 perunggu serta turnamen sepakbola antar Instansi se-Kalsel meraih juara II.


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Sejak terbentuk, Kota Banjarbaru mengalami tiga periode kepemimpinan selama tiga periode lima tahun pembangunan daerah yakni periode I (2000-2005) adalah periode Rencana Strategi Daerah Kota Banjarbaru, sedangkan periode II (2006-2010) adalah periode Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusun sebagai perwujudan dan sesuai dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Banjarbaru Tahun 2014 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD 2011-2015 sehingga merujuk kepada evaluasi pembangunan tahun 2012 dan tahun berjalan 2013, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2014, maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2014 mengacu kepada Visi Pemerintahan Daerah Kota Banjarbaru tahun 2011-2015 yakni "Mandiri dan Terdepan Dalam Pelayanan”.

Prioritas Pembangunan Kota Banjarbaru Tahun 2014 diarahkan pada bidang Pendidikan dan Kesehatan, Penanggulangan Kemiskinan dan Kesempatan Berusaha, Infrastruktur dan Kualitas Lingkungan serta Penyelenggaraan Pemerintahan, prioritas pembangunan tahun 2014 merupakan tindak lanjut atau dalam rangka mendukung program pembangunan yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015.

Di tahun 2014 ini Target Pendapatan Daerah adalah Rp. 742.906.124.210,- dengan rencana Belanja Daerah, baik itu belanja langsung maupun belanja tidak langsung sebesar Rp. 932.919.628.425,-


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Ketersediaan infrastruktur yang baik akan berpengaruh terhadap tingkat investasi. Hal itu sangat disadari oleh Pemerintah Kota Banjarbaru sehingga pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas melalui program pembangunan jalan dan jembatan, Dinas Pekerjaan Umum telah merealisasikan pembangunan jalan sepanjang 12.402 m, 6 buah jembatan, telah menormalisasi 4.595 m drainase jalan kota (drainase Jl. RO Ulin, Jl. Surabaya s/d Jl. Jakarta, Jl. Taman Gembira, Jl. Kastela, Jl. Rambai.

Kemudian Komp. Cahaya Bintang, Jl. Kecipir, Kubis, Wortel, Seledri, dan Lombok) sepanjang 4.635 m, dan membangun drainase jalan kota ( Drainase Jl. Oksigen, Komp. Pondok Satria dan Jl. Batu Terapu, Jl. Iberamsyah dan Jl. Budi Waluyo, Komp. Taman trikora – Kehutanan Ratu Elok, Jl. Sidorejo, Jl. Akasia,da n Jl. Pembataan) sepanjang 5.821 m.

Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan, Dinas Pekerjaan Umum telah memelihara jalan sepanjang 1.300m, merehabilitasi jalan sepanjang 25.760 m, dan pemeliharaan jembatan, dalam hal ini jembatan Jl. Zam-zam Jaelani Kelurahan Keming, Jembatan Bina Satria Kelurahan Loktabat Utara, dan Jembatan Intan Raya Kelurahan Loktabat Utara.

Dinas Pekerjaan Umum juga telah  melakukan rehabilitasi/pemeliharaan jalan (dengan Dana Alokasi Khusus dan pendamping dana APBD) sepanjang 8.394 m, perbaikan jalan lingkungan dengan cara pengaspalan dan perkerasan jalan sepanjang 31.421 m , dan melakukan pemeliharaan rutin pada jalan lingkungan dan juga drainase jalan kota.

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan lainnya, telah dilakukan pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 400ha, normalisasi, infrastruktur dan jaringan irigasi sepanjang 31.030 m pada 5 buah irigasi, serta pemeliharaan infrastruktur jaringan irigasi (Menggunakan Dana Alokasi Khusus dan pendamping) sepanjang 24.380 m untuk 12 irigasi

Di tahun 2013, terjadi Banjir pada lokasi-lokasi tertentu di Banjarbaru, melalui program pengendalian banjir telah dilakukan pegembangan pengelolaan daerah rawa dalam rangka pengendalian banjir yaitu dengan normalisasi dan pemasangan siring sungai Kemuning, normalisasi dan pemasangan siring Sei Rimba, pemasangan Siring Sei Komet dan Sei Gt. Payung,   serta pembuatan titian

Di tahun ini pun dalam rangka pengendalian banjir di kota Banjarbaru pemerintah melalui Dinas terkait telah menyiapkan lahan dalam rangka pengendalian banjir. Tentunya hal ini akan disertai dengan pemasangan siring dan normalisasi sungai sepanjang 23.100 m serta pengadaan lahan embung (resapan air) seluas 10 Ha. Semoga setelah kegiatan ini terealisasi, banjir tidak lagi menjadi masalah di Banjarbaru terutama di daerah Cempaka.

Program peningkatan ditribusi penyediaan air baku (Menggunakan Dana Alokasi Khusus dan Pendamping) dalam bentuk prasarana air minum telah selesai 100% sebanyak 6 paket.

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan limbah semuanya juga telah selesai 100%, berupa 4 unit sarana dan prasarana air limbah, 5 unit sarana dan prasarana air limbah (menggunakan Dana Alokasi Khusus dan pendamping danan APBD), 13.850 m ( 4 unit) jaringan perpipaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana limbah yang telah ada selama 1 tahun.

Di tahun 2013 juga telah dilakukan pembangunan Los Pasar Ulin Raya sebanyak 32 buah @(2x2,5) m, pembangunan pagar lapangan tenis Idaman dan pemeliharaan 5 buah fasilitas umum yang telah ada secara berkala, salah satunya adalah memperbaiki plafond dan atap masjid Agung Al Munawarah.

Dinas Pekerjaan Umum juga telah membuat rumah kopel type 40/40 sebnayak 29 unit. Hal ini sebagai  fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah akibat bencana alam.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, di tahun 2014-2015 akan dilakukan pembangunan RSUD kota Banjarbaru (multiyears) dan ditargetkan sudah dapat beroperasi di tahun 2015.

Disamping itu, untuk meningkatkan sarana dan prasarana aparatur akan dilaksanakan pembangunan gedung kantor walikota Banjarbaru dengan desain 5 tingkat.

Serta melanjutkan program-program ditahun yang lalu seperti pembangunan jalan, jembatan, drainase, penyediaan sarana dan prasarana air limbah yang baru, pembangunan fasilitas umum, rehabilitasi jalan, jembatan, drainase, dan irigasi, serta akan memfasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan untuk masyarakat kurang mampu.

Berkenaan dengan pengembangan bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional, akan disiapkan infrastruktur pendukung dan regulasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga dalam menyiapkan SDM yang handal.  Tentunya dukungan pemerintah provinsi, terutama dalam melanjutkan pembangunan jalan tembus Km.17 hingga Bandara Syamsudin Noor yang  merupakan akses penting menuju Bandara sangat diharapkan untuk mendukung operasional bandara.

Untuk mengatasi kepadatan di Jalan A. Yani menuju kota Banjarbaru, maka jalan tembus Mataraman menuju Cempaka mulai disiapkan

Di bidang tata ruang, di tahun 2013 telah dikeluarkan IPPT ( Izin Peruntukan Penggunaan Tanah ) sebanyak 110 buah dengan luas pemanfaatan ruang sebesar 2.030.540,61 m2 ( + 2.03 ha). Dari perizinan IPPT tahun 2013 tersebut, Pemerintah Kota Banjarbaru memperoleh aset berupa lahan/kapling tanah untuk sarana Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 89.572 m2 ( + 8,96 Ha) jauh lebih banyak dibanding tahun kemarin yang luasnya 49.388,28 m2.

Bidang pengawasan juga telah memberikan teguran kepada pemilik bangunan yang bangunannya tidak sesuai dengan ketentuan IMB sebanyak 148 buah, dan sebagian dari pemilik bangunan tersebut bersedia melakukan pembongkaran sendiri. Hal ini tentu saja untuk menegakkan Perda Kota Banjarbaru Nomor 35 tahun 2011 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pasal 2(1)

Adapun bidang perumahan yang menangani IMB, jumlah rekomendasi IMB yang dikeluarkan pada tahun 2013 adalah sebanyak 649 buah dengan total retribusi sebanyak Rp. 3.775.413.325,-. Untuk pekerjaan Pemasangan Jaringan Instalasi Listrik dan Penerangan Jalan Umum (PJU) di lingkungan Perumahan Tahun Anggaran 2013 ( menggunakan Dana Alokasi Khusus dan Pendamping ), perumahan yang berhasil mendapatkan bantuan dana Alokasi Khusus dari Kementerian Perumahan Rakyat adalah sebanyak 9 lokasi perumahan dengan nilai pekerjaan Rp. 3.461.704.000,-. Pekerjaan Pemasangan Jaringan Air Minum di lingkungan Perumahan sebanyak 9 lokasi perumahan dengan nilai pekerjaan Rp. 487.153.000,-. Dan Pekerjaan Perbaikan Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Banjarbaru Selatan sebanyak 27 unit, dengan kucuran dana langsung dari Kementerian Perumahan Rakyat.

PEREKONOMIAN
Pertumbuhan ekonomi kota Banjarbaru tiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 mencapai 6,27%. Dan sektor yang paling banyak mendukung pertumbuhan perekonomian adalah sektor jasa sebesar 23,68%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,41%, dan sektor bangunan sebesar 18,37%. Sisanya didukung oleh sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik dan air minum, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kota Banjarbaru selama tahun 2012 menghasilkan nilai tambah bruto sebesar 2,36 milyar rupiah jika dilihat dengan harga konstan sekitar 1,07 milyar rupiah. Sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2012 mencapai Rp. 1.013.620 jika dilihat berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 5.011.455 per kapita.

Jumlah produksi tanaman bahan makanan di tahun 2012 rata-rata mengalami peningkatan dibanding tahun 2011. Jumlah produksi padi di kota Banjarbaru adalah 6.988,14 ton dengan rata-rata produksi 34,98 Kw/Ha.
Realisasi penerimaan keuangan di Banjarbaru mencapai 685.984 M dari yang ditargetkan sebesar 586.679 M. PAD kota ini pada tahun 2012 sebesar 62.067 M yang sebelumnya ditargetkan 45.113 M.

Melalui SK Walikota Banjarbaru Nomor : 188.4.45/422/KUM/2013 tanggal 27 Nopember 2013, Kota Banjarbaru telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang anggotanya terdiri dari beberapa Kepala SKPD terkait, seperti Kadisperindagtamben, Kadistankanhut, Kadinsosnaker, Kadishubkominfo, Kadis Koperasi dan UMKM, Kepala BPS, Kepala BAPPEDA, Kepala BKP dan Penyuluhan, dan lintas sektoral seperti Kepala Diisi Assesment Ekonomi Moneter BI dan Kadivreg Bulog Kalimantan Selatan.Sekretariat TPID berada di Bagian Perekonomian dan SDA Subbag Adiministrasi Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi.

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin kota Banjarbaru di tahun 2011 sebanyak 11.603 jiwa, dan di tahun 2012 sebanyak 11.051 jiwa.

Kota Banjarbaru telah melaksanakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan program penanggulangan kemiskinan. Program dan kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2013 yaitu :
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan berupa Bantuan Langsung Mandiri (BLM) yang sudah disalurkan melalui APBN adalah Rp. 10.481.250.000,-. Dan Dana untuk Urusan Bersama (DDUB) atau sharing melalui dana APBD Kota Banjarbaru sebesar Rp. 3.633.750.000,-

Pemberian Dana Stimulan pembangunan infrastruktur bagi Kelurahan se-kota Banjarbaru.
Dana stimulan yang telah dikucurkan di tahun 2013 sebesar Rp. 75.000.000,- per Kelurahan. Dengan kata lain total yang telah diberikan untuk pembangunan infrastruktur Kelurahan Rp. 1.500.000.000,-

Pelaksanaan Program GerbangMastaskin
Penyaluran GerbangMastakin di tahun 2013 sebesar Rp.620.000.000,- pada 8 Kelurahan dengan rincian pola Sharing : APBD Propinsi Rp. 200.000.000,- dan APBD Kota Rp. 180.000.000,- untuk 4 Kelurahan (Kelurahan Sungai Ulin, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kelurahan Loktabat Selatan, dan Kelurahan Landasan Ulin Timur).
ola Mandiri : Rp. 240.000.000,- untuk 4 Kelurahan (Kelurahan Guntung Manggis, Kelurahan Sungai Besar, Kelurahan Mentaos, dan Kelurahan Komet).

Penyaluran Beras pada Masyarakat Miskin
Di tahun 2013 terdapat 6.186 Rumah Tangga Miskin (RTS) yang menerima Bantuan Beras sebanyak 15 kg/RTS/bulan selama 12 bulan dengan harga tebus Rp. 1.600/kg.


KOPERASI DAN USAHA KECIL
Seiring dengan perkembangan pembangunan yang semakin pesat di kota Banjarbaru, jumlah penduduk juga mengalami lonjakan tingkat pertumbuhan yang signifikan.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil hingga Februari 2014 tercatat jumlah penduduk Banjarbaru adalah 240.442 jiwa, terdiri dari 124.655 penduduk laki-laki dan 115.787 penduduk perempuan. Jumlah ini telah jauh meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 214.287 jiwa.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, di beberapa kawasan bermunculan pasar-pasara dadakan (pasar kaget). Pasar, apapun bentuknya merupakan basis ekonomi dalam menggerakkan stagnasi ekonomi suatu wilayah.

Karena itulah, pemerintah mencoba mencari alternatif pengelolaan pasar melalui pemberdayaan koperasi. Pengelolaan oleh koperasi ini sangat membantu pemerintah kota Banjarbaru dalam upaya efisiensi dan efektifitas pengelolaan pasar.

Selain itu, dalam rangka memberi dukungan permodalan untuk menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat, Pemerintah bekerjasama dengan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia telah mengucurkan bantuan Kredit usaha rakyat bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) di kota Banjarbaru.
 
Dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarbaru diperoleh data realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Banjarbaru per-Februari 2014. Dari 5 buah bank pendukung program ini tercatat, bank BRI memiliki jumlah debitur terbanyak yaitu 5.425  dengan realisasi dana KUR sebesar  85.222.500.000. Sedangkan realisasi dana KUR pada bank yang lain yaitu : BNI sebesar  17.029.741.335, Bank Kalsel 12.491.830.623, bank BTN 5.767.000.000, dan bank Bukopin 11.140.000. Jadi besarnya dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah terealisasi per-Februari 2014 sebesar 120.522.211.958 atau sekitar 120 M.
Tentunya kita berharap, kredit bagi UKM yang disalurkan perbankan dapat terus meningkat agar pelaku usaha kecil di kota Banjarbaru semakin maju mengembangkan usahanya.
Selain itu dari 4 BUMN ( PT. Angkasa Pura, PT. Pupuk Kaltim, PT. PLN Persero, dan PT. Pos Indonesia ), terealisasi pemberian pinjaman pada KUMKM per Maret 2014 sebesar Rp. 42.119.027.500 dengan total debitur sebanyak 2.272 orang.
Per Maret 2014, Tercatat ada 26 Lembaga Keuangan Mikro di kota Banjarbaru dengan total jumlah anggota sebanyak 1399.
Di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, telah dilaksanakan beberapa program dalam rangka peningkatan di pertanian, perikanan, dan kehutanan Banjarbaru.

Di sektor pertanian, ada Program peningkatan ketahanan pangan. Program ini berkaitan dengan kegiatan penyediaan data dan informasi pertanian, perikanan, dan kehutanan dengan up dating data yang melibatkan penyuluh pertanian lapangan di tiap kelurahan, matri tani kecamatan dan pihak lain yang terkait. Selain itu ada pula kegiatan penelitian/pengkajian tentang daerah rawan pangan, rantai pasokan dan pemasaran pangan, peningkatan mutu dan keamanan pangan serta teknologi budidaya. Kegiatan pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija sebagai usaha peningkatan pertanian di kota Banjarbaru juga dilaksanakan melalui program ini, disamping kegiatan pemanfaatan pekaranagn UPT BPP sebagai usaha peningkatan ketahanan pangan.

Kegiatan penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis serta peningkatan kemampuan lembaga petani sebagai usaha peningkatan kesejahteraan petani di Banjarabru juga dilaksanakan melalui Program Peningkatan Kesejahteraan petani.

Untuk meningkatkan produksi pertanian/perkebunan di Banjarbaru dilakukan melalui kegiatan pengembangan penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan dan pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan.

Pengembangan Budidaya Perikanan dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan, pengawasan kelestarian sumberdaya perikanan, pembinaan, dan pengembangan perikanan. Untuk meningkatkan perikanan di kota Banjarbaru dilakukan usaha pengolahan hasil perikanan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan. Pengembangan Bibit ikan unggul juga dilakukan sebagai usaha untuk menyediakan bibit ikan yang berkualitas di kota Banjarbaru dan meningkatkan penyediaan ikan di kota Banjarbaru.

Di Banjarbaru ada Balai Benih Ikan yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan produksi benih ikan dan induk yang bermutu bagi UPR serta pengkajian dan penerapan teknik pembenihan.

Balai Benih Ikan kota Banjarbaru mempunyai luas 0,5 Ha, terdiri 0,35 Ha kolam dan 0,15 Ha bangunan. Letaknya di tepi saluran primer irigasi riam kanan. Hingga Pebruari 2014 terdapat 7 jenis induk/calon induk Balai Benih Ikan Banjarbaru. Induk ini sumbernya dari BBAT Mandiangin, BBPAT Sukabumi, P.U Kalsel(Danau Panggang) dan Jawa Timur.

Hingga akhir Desember 2013 benih yang dihasilkan Balai Benih Ikan kota Banjarbaru adalah benih ikan mas 363.500 ekor, benih ikan nila 74.100 ekor, benih ikan lele 358.050 ekor, benihikan Koi 1000 ekor, serta calon induk lele, nila, ikan mas, dan Koi.

Benih-benih ikan tersebut didistribusikan di daerah Banjarbaru serta ke ebrbagai daerah di Kalimantan seperti wilayah kabupaten Banjar, Batola, Tabalong, Kelteng dan Kaltim.

Di sektor peternakan, ada program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Program ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak, pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik, mencegah dan menanggulangi penyakit rabies dan pembinaan kesehatan masyarakat veteriner sebagai usaha peningkatan penanggulangan bahaya penyakit yang diakibatkan oleh hewan yang terjangkit rabies dan penyakit ternak lainnya di kota Banjarbaru.

Saat ini dilakukan pengembangan sapi perah di kota Banjarbaru. Tujuannya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak melalui penyebaran ternak sapi perah unggul, mengembangkan komoditas unggul spesifikasi lokal di wilayah potensi pengembangan, dan meningkatkan kemandirian usaha peternakan serta pendapatan dan kesejahteraan peternak melalui kegiatan bantuan ternak bibit.

Saat ini Kelompok tani yang sudah mengembangkan kegiatan ini adalah Kelompok Tani Ternak MAJU BERSAMA yang beralamat di Gg. Manggis Kelurahan Syamsuddin Noor Kecamatan Landasan Ulin dengan ketua kelompok tani H. Noor Hamid.

Kelompok Tani Ternak MAJU BERSAMA telah memiliki 53 ekor sapi perah dan jantan 8 ekor. Yang sudah berproduksi 7 ekor, dengan rata-rata produksi susu 7 liter/hari. Sehingga per harinya kelompok tani ternak ini bisa menghasilkan 49 liter susu dan dijual oer liternya Rp.10.000,-

Untuk perbaikan dan pemeliharaan kualitas lahan dan lingkungan, dilakukan melalui program rehabilitasi hutan dan lahan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di kota Banjarbaru.
      
Bidang Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Di tahun 2013, kegiatan bidang industri diarahkan untuk meningkatkan keterampilan teknis, manajemen, peningkatan wawasan, pameran, pemantauan dan pengawasan, penyuluhan serta kegiatan pendukung dan kerjasama antar instansi.

Pemantauan dan pengawasan produk makanan dan minuman terus dilaksanakan selama 4 kali per triwulan dengan BTM sebanyak 40 sample. Untuk kelancaran arus barang khususnya sembako telah dilakukan koordinasi dengan para distributor.

Pelaksanaan komoditi barang strategis dilaksanakan setiap awal minggu di 2 lokasi yaitu di Pasar Bauntung dan Pasar Ulin Raya dalam bentuk monitoring harga dan ketersediaan sembilan bahan pokok serta komoditi strategis lainnya.

Di tiga wilayah kecamatan di Banjarbaru juga telah dilaksanakan Tera Ulang peralatan Ukur Takar Timbang dan perlengkapannya ( UTTP). Kegiatan ini bekerjasama dengan Balai pelayanan Kemetrologian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan. Dari target 500 buah telah tercapai 1469 buah atau sebesar 97,93%. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen terhadap para pedagang.

Penerimaan Pajak di tahun 2013 dari Sektor Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan serta Penerimaan Pajak Air Tanah telah melebihi target yang ditetapkan. Target Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan sebesar Rp. 250.000.000 dan realisasinya sebesar Rp.481.851.192. Sedangkan Target Penerimaan Pajak Air Tanah sebesar Rp.85.000.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 177.455.085.    

Di Banjarbaru terdapat 14 kelompok industri besar dengan total jumlah tenaga kerja 2156 orang, 53 kelompok industri sedang dengan total jumlah tenaga kerja 2131 orang, dan 349 kelompok industri kecil dengan total jumlah tenaga kerja 2972 orang. Jadi jumlah tenaga kerja yang terserap melalui bidang industri hingga akhir 2013 tercatat 7259 orang.

Di Banjarbaru juga terdapat beberapa produksi Galian C, seperti Tanah Urug dan  Lempung Kaolin dengan izin penggalian yang masih aktif. Selain itu ada pula lokasi penambangan intan tertua di Kalimantan. Tercatat di tahun 2013 telah memproduksi intan sebanyak 1155 carat dengan tenaga penambang kurang lebih berjumlah 250 orang.

PENDIDIKAN
Sebagai kota dengan visi pelayanan pendidikan, untuk tahun 2013 Belanja Pendidikan kota Banjarbaru adalah sebesar 29,07% yang merupakan perbandingan antara realisasi Belanja Pendidikan sebesar Rp. 227.820.553.407,- dan realisasi Belanja APBD sebesar Rp. 783.712.873.340,-. Hal ini telah memenuhi ketentuan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa lokasi Anggaran minimal untuk bidang Pendidikan adalah sebesar 20%.

Dalam penyelenggaraan Program Wajib Belajar Pendidikan sembilan tahun, untuk tahun 2013 pencapaian Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI/Paket A adalah sebesar 98,78% melebihi target yang ditentukan sebesar 97,65%.

Dan pencapaian untuk program Pendidikan Menengah, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B adalah sebesar 90,91%, lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar 87,43%.

Di  tahun 2013 telah dilaksanakan pembangunan RKB SMPN 8 Banjarbaru, SMPN 13 Banjarbaru, SMPN 14 Banjarbaru, SMPN 15 Banjarbaru, SMAN 3 Banjarbaru, SMKN 1 Banjarbaru, dan SMKN 3 Banjarbaru. Telah pula dibangun SD Liang Anggang, SD Wengga, SD Banjarbaru Utara, dan SD Sungai Besar 10. Selain itu telah dibangun gedung TK Baru di wilayah Landasan ulin, Cempaka, dan Liang Anggang.

Untuk sarana dan prasana penunjang pendidikan, telah terbangun lanjutan Aula SMPN2 Banjarbaru, lanjutan Aula SDN Banjarbaru Utara I, pagar TK Pembina, serta laboratorium dan ruang praktikum SMPN 13 Banjarbaru, SMPN 14 Banjarbaru, dan SMPN 15 Banjarbaru. Selain itu telah tersedianya peralatan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan serta peralatan seni budaya dan keterampilan SD dan tersedianya peralatan laboratorium SMA dan SMK di Banjarbaru.

Untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), di tahun 2013 telah disalurkan pada jenjang Pendidikan SD sejumlah Rp. 6.674.640.000,- untuk 23.338 orang siswa. Pada jenjang SMP telah disalurkan dana BOS sebesar Rp. 2.892.540.000,-  untuk 8.148 orang siswa.

KESEHATAN
Guna peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum, Pemerintah kota Banjarbaru pada tahun Anggaran 2013 telah merealisasikan Belanja Kesehatan sebesar 11,85% yang merupakan perbandingan realisasi Belanja Kesehatan sebesar Rp. 92.946.114.866,- dengan belanja APBD tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 783.712.873.340,-

Hingga tahun 2013 telah banyak kemajuan di bidang kesehatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Di tahun 2013, telah terbangun Puskesmas Pembantu di Landasan Ulin Selatan, di Guntung Manggis dan Puskesmas (PONED) Liang Anggang Tahap I.

Telah pula tersedia Alat Kesehatan untuk Poskesdes dan Puskesmas, serta Alat Sanitarian Kit, Alat Kedokteran Gigi, Alat Kedokteran Umum, Alat Kedokteran Umum (PONED), dan Alat Laboratorium Air. Selain itu telah tersedia pula Regensia Laboratorium.

Dengan demikian saat ini telah ada 8 puskesmas yang menerapkan standar pelayanan medik dasar, melaksanakan program kesehatan jiwa, dan program kesehatan gigi dan mulut. Serta ada 4 puskesmas yang melaksanakan program kesehatan indera. Jumlah puskesmas dan pustu yang memenuhi sarana/prasarana dan peralatan kesehatan sesuai standar dan aman juga sudah melebihi target awal, yaitu 8 puskesmas dan 15 pustu. Untuk penduduk miskin juga telah ada 8 puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini juga telah ada 3 buah puskesmas yang memiliki standar ISO, serta sarana pelayanan kesehatan swasta yang legalitas sebanyak 94,03%.

90% SDM kesehatan juga telah memennuhi standar kompetensi, serta 79% fasilitas kesehatan telah sesuai standar.

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, rumah tangga yang melaksanakan PHBS (sesuai kriteria buku petunjuk PHBS) 35,25%, SD/MI yang ber-PHBS 15,70%. Realisasinya memang masih dibawah target awal. Tetapi akan terus dilakukan pembenahan hingga realisasi dapat sesuai target dan bahkan melebihi target di tahun 2014 ini. Desa/kelurahan siaga aktif telah ada 75% atau sekitar 15 kelurahan dan telah ada 28% posyandu purnama.  

Melalui program pelayanan kesehatan ibu dan anak banyak indikator kinerja yang melebihi target, seperti cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (PN) terealisasi sebanyak 99,20% sementara target awal hanya 94%. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan Antenatal (K4) 95,70% juga melebihi target awal yang hanya 93%.  Cakupan ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (KF) 94,20%, sementara target awal hanya 89%. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (PK) terealisasi 100%, terdapat 1 buah puskesmas rawat inap yang mampu PONED, 1 buah Rumah Sakit yang melaksanakan PONEK, dan CPR 86,10%.

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup adalah 110,9/100.000 kh, cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 100%, cakupan neonatal komplikasi yang ditangani 74,80%, persentase kunjungan bayi 95,25%, pelayanan kesehatan balita 31,24%, persentase cakupan penjaringan siswa SD kelas 1 dan setingkat 96,46%, angka kelangsungan hidup bayi?AKB per 1000 kelahiran hidup adalah 7,5/1000 kh.

Program obat dan perbekalan kesehatan telah terealisasi dengan tersedianya obat dan vaksin di puskesmas, serta ketersediaan obat perkapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar sebesar Rp.6.106/kapita, walaupun target awal besarnya Rp.8.880/kapita.

Program pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam hal ini DBD, TB, HIV, diare, cacing dan kusta telah banyak mengalami kemajuan yang cukup signifikan, walaupun beberapa indikator kinerja masih ada yang dibawah target. Hal ini dapat dilihat dari persentase KLB malaria yang dilaporkan dan ditanggulangi adalah 100%, persentase kasus filaria yang ditangani sesuai standar adalah 100%, persentase penanganan penderita kasus kecacingan 100%, persentase bayi 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 100%, persentase kasus baru tuberkolusis (TB)/BTA positif yang ditemukan 48% dan yang disembuhkan 90%, persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mendapat Anti Retroviral Treatment (ART) 100%.

Walaupun jumlah kasus diare per 1000 penduduk lebih banyak dari target yaitu 214 kasus, tapi tidak ada angka kematian yang disebabkan diare pada saat KLB atau 0 kasus. Cakupan penemuan dan tatalaksana standar kasus pnemoni balita sebanyak 59,40%, penderita terdaftar akhir Desember per 10.000 penduduk (prevalensi kusta ) adalah 0,29%, penemuan kasus kusta per 100.000 penduduk 2,86% serta 0% angka kecacatan Tk.II/proporsi dari penderita baru penyakit kusta.

Melalui program ini, anak usia sekolah yang mendapat imunisasi campak 97%, DT 95%. Terdapat 2 kasus non folio AFP rate per 100.000 anak berusia kurang dari 15 tahun yang ditemukan. Persentase desa/kelurahan yang sudah UCI 100%.

Melalui Program perbaikan gizi masyarakat, hingga akhir tahun 2013 tercatat prevalensi balita kekurangan gizi tinggal 0,76%, balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapatkan perawatan 100%, persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 75,73%, serta 100% cakupan pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bulan pada keluarga miskin.

Melalui Program Pengembangan Lingkungan Sehat, telah banyak indikator kinerja yang melebihi target. Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas 95%, penduduk yang menggunakan jamban sehat 91%, keluarga yang menggunakan air bersih 100%, cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan 85%, cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 82,75%, dan cakupan TPM yang memenuhi syarat 70%.

Dan melalui program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular terdapat 65,88% penduduk berusia 15 tahun keatas yang memiliki pengetahuan tentang HIV dan AIDS, serta ada 1.031 orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV.

Di tahun 2013, untuk operasional UPTD (8 buah Puskesmas dan UPTD Gudang Obat) memperoleh belanja langsung untuk operasional program dan kegiatan dengan total 4.073.360.090 dan terealisasi 3.649.339.555

Untuk jaminan kesehatan, mayarakat bisa menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Hingga tahun 2013 tercatat sebanyak 29.169 orang yang telah memiliki kartu Jamkesmas.

Bagi Masyarakat yang tidak memiliki kartu Jamkesmas, maka untuk jaminan kesehatan dapat menggunakan kartu Jamkesda. Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) terdapat 20.799 jiwa peserta Jamkesda. Jumlah tersebut merupakan verifikasi kepesertaan tahun 2012 yang pesertanya merupakan usulan dari tingkat RT diteruskan ke Kelurahan kemudian diproses di Dinas Kesehatan untuk dibuatkan SK penetapan kepesertaannya. Pelayanan Jamkesda terlaksana dari tingkat premier (Puskesmas) sampai tingkat rujukan baik itu RSUD kota maupun RSUD Provinsi.

Selain Jamkesda yang pesertanya sudah terdaftar dalam SK Walikota, masih ada cara untuk mengakomodir masyarakat miskin yang belum terdaftar dalam Jamkesda, yaitu dengan menerbitkan SKTM ( Surat Keterangan Tidak Mampu). Namun bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang menggunakan SKTM hanya 50% dari total biaya.

Di era JKN (BPJS) semua peserta Askes sosial, Jamkesmas, Jamsostek, TNI dan POLRI secara otomatis menjadi anggota BPJS. Pada tahun 2016 diharapkan semua peserta Jamkesda sudah didaftarkan menjadi anggota BPJS. Dan di tahun 2019 semua penduduk wajib menjadi anggota BPJS.  

KESEJAHTERAAN RAKYAT
Bagian Sosial Kesejahteraan Rakyat, di tahun 2013 telah merealisasikan santunan kematian kepada 1006 orang dengan total Rp. 1.001.350.000,-

Bagian Sosial Budaya, telah menyelenggarakan Dialog Seni Budaya dan Kemasyarakatan tahun 2013 dengan mengusung tema “Kota Banjarbaru Rumah Bersama Beragam Budaya”.

Penyelenggaraan dialog ini bertujuan untuk menghimpun berbagai pandangan dari warga masyarakat tentang budaya suatu kota seklaigus meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seni budaya dalam upaya perubahan dan kemajuan kota Banjarbaru. Narasumber terdiri dari dewan kesenian daerah kota Banjarbaru, Dosen FKIP Unlam

Banjarmasin, dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga kota Banjarbaru. Dan peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut meliputi unsur kesenian ( paguyuban, sanggar seni dan budaya), unsur mahasiswa, serta guru dan pelajar di kota Banjarbaru.

Selain dialog, telah pula dilaksanakan kegiatan peringatan hari anak yatim/piatu, merupakan kegiatan rutin tahunan pemerintah kota Banjarbaru ysebagai bentuk kepedulian Pemerintah terhadap anak yatim/piatu di kota Banjarbaru.

Pada kegiatan tersebut telah diberikan bantuan kepada anak yatim/piatu berupa tas dan alat tulis sekolah kepada 37 anak di Kecamatan Liang Anggang, 47 anak di Kecamatan Landasan Ulin, 50 anak di Kecamatan Cempaka, 30 anak di Kecamatan Banjarbaru Utara, dan 36 anak di Kecamatan Banjarbaru Selatan.

Bagian Sosial Kemasyarakatan, melalui kegiatan peribadatan keagamaan telah melaksanakan peringatan Hari Besar Islam (PHBI), meliputi kegiatan Maulid Nabi Muhamad SAW, Isra’ Mi’raj dan Nuzulul Qur’an di masjid Agung Al Munawarah di kota Banjarbaru. Selain itu untuk melepas calon jama’ah haji kota Banjarbaru, didahului dengan pelaksanaan sholat hajat bersama Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru.

Di bulan Ramadhan juga telah diadakan Silahturahmi/kunjungan Ramadhan Walikota/Wakil Walikota beserta unsur Muspida dan seluruh Kepala SKPD di lingkup Pemerintah kota Banjarbaru ke langgar/masjid di kota Banjarbaru, yang salah satunya dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan.

Selain itu sebagai wujud kepedulian pemerintah pada petugas kebersihan rumah ibadah (muslim dan non muslim), telah diberikan tali asih kepada 87 petugas kebersihan rumah ibadah di kota Banjarbaru berupa pemberian insentif Rp.100.000,- setiap bulannya selama 1 tahun.

Di tahun 2013 juga telah dilakukan dialog/audiensi walikota/wakil walikota yang dilaksanakan bersama tokoh masyarakat dan agama yang bertempat di Pondok Pesantren Darul Ilmi, Pondok Pesantren Misbhaul Munir, Pondok Pesantren Yasin, Pondok Pesantren Miftahul Falah, Pondok Pesantren Warasatul Fuqaha dan pengurus masjid se-kota Banjarbaru.

LINGKUNGAN

Keberhasilan Badan lingkungan hidup dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah sudah mulai dirasakan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya bank sampah yang sudah berdiri di kota Banjarbaru.

Hingga bulan Maret 2013 tercatat ada 37 buah bank sampah yang sudah berdiri. Bank sampah ini ada yang berlokasi di perumahan, perkantoran maupun di sekolah-sekolah. Saat ini bank sampah telah berdiri di 6 buah SD, 1 buah pesantren, 4 buah SMP, dan 2 SMA/SMK di kota Banjarbaru. Di targetkan jumlah ini akan bertambah sebanyak 15 di tahun 2014.

Dalam rangka meningkatkan edukasi dan komunikasi masyarakat di Bidang Lingkungan dilaksanakan Program Adiwiyata, dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.

Untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan persampahan diadakan sarana persampahan seperti kendaraan roda 3, gerobak sampah, tempat sampah 2 wadah dan 3 wadah.

Saat ini juga sedang dilaksanakan pengembangan produksi ramah lingkungan. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk analisis pengembangan Eco House di kota Banjarbaru untuk mengembangkan material perumahan yang ramah lingkungan. Selain itu juga diadakan pemilihan Duta Lingkungan Tingkat kota Banjarbaru untuk meningkatkan keterlibatan dan pengetahuan generasi muda dalam pengelolaan lingkungan.

Eco Office Award  juga diberikan kepada Kantor Berwawasan Lingkungan. Hal ini untuk menciptakan kawasan perkantoran yang berwawasan/berbudaya lingkungan sehingga tercipta lingkungan kerja yang bersih, indah, dan nyaman.

Sejak tahun 2012 Pemerintah kota Banjarbaru bekerjasama dengan Harian Radar Banjarmasin mencanangkan Banjarbaru Go Green and Clean, yaitu kegiatan yang berbasis partisipasi masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kader lingkungan yang dapat memperjuangkan dan mengkampanyekan budaya hidup yang hijau dan bersih dalam setiap kegiatan.

Di Banjarbaru sejak tanggal 28 Desember 2011, telah dikukuhkan ST12 (Serbu Tanam 12), yaitu kelompok masyarakat yang peduli lingkungan yang pada awalnya beranggotakan 12 orang di Kelurahan Sungai Besar. Untuk mendukung program Banjarbaru Go Green and Clean, ST12 ini juga dikembangkan untuk mengelola sampah di lingkungan sekitar pemukiman mereka.

SOSIAL DAN TENAGA KERJA
Dalam bidang tenaga kerja, agar terjalin hubungan yang harmonis antara para pengusaha dan para pekerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kota Banjarbaru melalui Seksi Organisasi Pekerja, Pengusaha dan Hubungan Industrial pada Hubungan Industrial dan Syarat-syarat kerja melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan kelembagaan ketenagakerjaan berupa pembinaan hubungan industrial di perusahaan. Hal ini dilakukan dengan turun langsung ke 22 perusahaan yang ada di kota Banjarabaru.

Sosialisasi ke perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah kota Banjarbaru dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Kegiatan ini berupa penyuluhan LKS Bipartit di 4 perusahaan yang ada di Banjarbaru.

Dengan kegiatan-kegiatan di atas diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pekerja dan pengusaha tentang hubungan industrial, sehingga tercipta suasana hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat. Disamping juga dapat meningkatkan produktivitas SDM di perusahaan dan terwujud kesejahteraan bagi pengusaha dan pekerja beserta keluarganya.

Jumlah perusahaan di kota Banjarbaru yang terdaftar sesuai dengan UU No. 7 tahun 1981 hingga bulan Maret 2014 berjumlah 282 perusahaan. Dari jumlah yang ada 240 perusahaan telah melaksanakan pembayaran upah sesuai UMP. Jumlah tenaga kerja yang terdaftar hingga bulan Maret 2014 sebanyak 10.944 orang.

Perusahaan yang mengikuti program Jamsostek tercatat ada 180 perusahaan. Adapun program jamsostek yang didaftarkan adalah JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) sebanyak 8202, JK (Jaminan Kematian) sebanyak 8182, JHT (Jaminan Hari Tua), dan JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ) sebanyak 4271.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kota Banjarbaru juga telah menerima bantuan Mobil Unit Reaksi Cepat Kecelakaan Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 24 Desember 2014 dan bantuan peralatan K3 berupa perlengkapan uji kesehatan, perlengkapan alat uji, perlengkapan darurat, dan kelengkapan kendaraan operasional.
 
Di bidang Sosial, Sebagai wujud kepedulian Pemerintah kota Banjarbaru dalam usaha penanggulangan bencana alam maupun bencana sosial, maka dibentuklah TAGANA (Taruna Siaga Bencana) pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. TAGANA merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan dan mendayagunakan generasi muda dalam berbagai aspek penanggulangan bencana khususnya yang berbasis masyarakat. Anggota TAGANA berjumlah 40 orang yang berasal dari masing-masing Kecamatan dan Kelurahan yang ada di Banjarbaru.

Selain itu dalam rangka mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial di era otonomi daerah secara standarisasi dan sejalan dengan upaya pencapaian pembangunan kesejahteraan sosial di daerah, maka dilakukan kegiatan pembinaan dan rehabilitasi para lanjut usia (LANSIA) di kota Banjarbaru.

Di tahun 2013, Jumlah lanjut usia yang berada dalam pengawasan Dinas Sosial berjumlah 50 orang dengan pendamping berjumlah 16 orang. Di tahun 2014 ini jumlah lanjut usia bertambah menjadi 70 orang dengan pendamping sebanyak 20 orang.

Kegiatan pembinaan dan rehabilitasi para gelandangan, pengemis, dan orang terlantar dilakukan agar tercipta kondisi pelayanan yang memungkinkan bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) khususnya gelandangan dan pengemis untuk dapat mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi.

Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana  juga menunjukkan adanya peningkatan kinerja dengan semakin meningkatnya pengetahuan perempuan dalam rangka membantu mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian bayi, mencegah resiko tinggi, mencegah usia perkawinan muda dan menjaga batas jarak kelahiran, Tim P2TP2A yang terbentuk juga telah menjalankan tugasnya memfasilitasi bagi perempuan dan anak yang mempunyai masalah hukum atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Saat ini di Banjarbaru telah ada 188 buah posyandu, terdiri dari 154 posyandu Balita dan 34 posyandu Lansia yang keberadaannya tersebar di seluruh Kelurahan yang ada di Banjarbaru. Salah satu posyandu, yaitu Posyandu KURANJI yang terletak di Kelurahan Guntung Manggis bahkan sempat menjadi nominasi lomba Posyandu Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

Saat ini BPMP-KB juga sedang mempersiapkan Banjarbaru menjadi kota layak anak. Selain itu, BPMP-KB juga sedang mensosialisasikan posyantek di kota Banjarbaru.

Untuk mempertahankan laju pertumbuhan penduduk setidaknya harus dilakukan upaya penekanan angka kelahiran melalui program keluarga berencana dengan penggunaan kontrasepsi secara berkesinambungan. Menurut data di tahun 2013 tercatat 29.939 akseptor KB.

Untuk mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dibidang keluarga Kegiatan Bimbingan Teknis Kelompok UPPKS dijalankan sebagai bentuk kemitraan pemberdayaan ekonomi keluarga. Dalam menjalankan programnya BPMP & KB bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI INFORMATIKA
Bidang Perhubungan, Dalam rangka meningkatkan kelancaran arus lalu lintas yang aman dan terkendali dalam terminal, terutama saat naik-turun penumpang dalam terminal, Dinas peruhubunga, komunikasi, dan informatika melaksanakan kegiatan peningkatan pengelolaan terminal Angkutan Darat dan difokuskan pada pengaturan arus lalu lintas dalam terminal dan penertiban angkutan kota dan desa yang seringkali berhenti di luar terminal. Selain itu dilakukan pula monitoring, evaluasi, dan pembinaan perparkiran bagi pengelola parkir se- kota Banjarbaru.

Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ serta rambu-rambu juga selalu dilakukan. Hal ini dapat dilihat dengan terpeliharanya 4 unit traffic light, 4 unit warning light, 2 unit halte/selter, dan 745 unit rambu-rambu.

Hingga akhir tahun 2013, Dinas Perhubungan juga telah mengeluarkan izin trayek sebanyak 117 buah, dengan rincian Trayek A sebanyak 50 buah, Trayek B sebanyak 65 buah, dan angkutan dalam kota 2 buah. Persentase jumlah angkutan darat perjumlah penumpang angkutan darat (load factor) telah sesuai target yang ingin dicapai yaitu 28%.

Saat ini di Banjarbaru tersedia 9 trayek kota dengan jenis mikrolet untuk melayani angkutan umum penumpang di Banjarbaru. Tipe kendaraan yang digunakan untuk angkutan umum di kota Banjarbaru adalah jenis minibus (mikrolet) dan pick up (yang ditutup dengan atap dan memiliki tempat duduk).   

Di tahun 2013 pula, berdasarkan data pada Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor tercatat jumlah kendaraan yang diuji di wilayah kota Banjarbaru adalah 6.411. Dan tingkat kendaraan yang tidak memiliki KIR (Kelayakan Angkutan Umum) sudah menurun dengan capaian 100%.     

Bidang Komunikasi dan Informatika, melaksanakan program pengembangan komunikasi, informasi, dan media massa dengan melaksanakan diseminasi dan pendistribusian informasi nasional melalui media baru seperti website (media online). Tercatat hingga akhir tahun 2013 pengunjung situs resmi pemerintah kota Banjarbaru sebanyak 70.724 pengunjung, jauh di atas target yang ingin dicapai.

Keberhasilan di bidang komunikasi dan informatika juga dapat dilihat dengan terpeliharanya akses jaringan komunikasi dan informasi, serta pelaksanaan update data dan design website sebanayk 28 unit. Peningkatan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi juga terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Dan saat ini juga telah tersedia buku data jasa telekomunikasi.

KESBANGLINMAS
Bidang Kesatuan bangsa dan politik kota Banjarbaru telah melakukan beberapa kegiatan, yaitu Forum Kerukunan Umat Beragama yang sasarannya adalah Tokoh Agama, Masyarakat Hindu, Kristen, dan Islam yang ada di Banjarbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta dan dalam bentuk diskusi.  

Pendikan/Pelatihan Politik bagi Generasi Muda juga dilaksanakan untuk membuka wawasan pelajar, mahasiswa, karang taruna, dan SKPD lingkup Pemerintah kota Banjarbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 90 orang peserta.

Untuk Ketua RT/RW se-kota Banjarbaru juga dilaksanakan pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan. Hal ini dilakukan agar Ketua RT/RW di kota Banjarbaru lebih tanggap dan peka terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitar lingkungannya masing-masing. Serta dapat meningkatkan kewaspadaan untuk terus mencermati situasi yang terjadi baik dalam kehidupan sosial, politik maupun pengaruhnya terhadap perkembangan  keamanan dan kenyamanan lingkungan. Pelatihan ini diadakan sebanyak 4 angkatan dan diikuti oleh 360 peserta.

Dan untuk menangani Konflik di lingkungan masing-masing diadakan sosialisasi untuk Kasi Tramtib di Kecamatan serta tokoh masyarakat di masing-masing Kelurahan. Sosialisasi ini diikuti oleh 30 peserta.
 
Bidang Perpustakaan dan Arsip Daerah, telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk meningkatkan Budaya Baca di masyarakat, seperti mengikuti Banjarbaru Book Fair, Workshop Perpustakaan Sekolah, Workshop penulisan buku, story telling 22 kali, lomba sinopsis 2 kali, permasyarakatan minat baca 3 kali, pemilihan raja dan ratu baca, sosialisasi perpustakaan percontohan, lomba sayembara buku, supervisi dan pembinaan perpustakaan SD, SMP, SMA, dan Kelurahan masing-masing sebanyak 5 kali.

Hingga tahun 2013 terdapat 61.086 eksemplar buku yang terdiri dari 27.389 judul. Buku-buku ini terdiri dari 15.314 judul non fiksi (35.462 eks), 9980 judul fiksi (21.663 eks0 dan referensi sebanyak 2095 judul (3.961 eks).
Selain memiliki ruang baca umum, ruang baca anak, dan ruang referensi, Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Banjarbaru juga memiliki Perpustakaan percontohan di Kecamatan Cempaka  dan Liang Anggang, Perpustakaan Taman Baca Masyarakat, dan Mobil Keliling sebanyak 2 buah.  

Hingga Akhir tahun 2013 tercatat 22.618 pengunjung Ruang Baca Umum dan Anak di Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Banjarbaru. Pengunjung ini terdiri dari siswa-siswi PAUD/TK dan SD sebanyak 4.940 orang, siswa/siswi SMP sebanyak 2.039 orang, mahasiswa sebanyak 11.735 orang, PNS 602 orang, dan masyarakat umum 3.302 orang. Di tahun 2014 sendiri hingga akhir Pebruari 2014 tercatat 2.903 pengunjung.

pada tahun 2013 hingga akhir pebruari 2014 tercatat 1.740 pengunjung di perpustakaan percontohan Kecamatan cempaka, 1326 pengunjung di perpustakaan percontohan kecamatan Liang anggang, 3761 pengunjung Taman Baca Idaman, dan 15. 138 pengunjung mobil keliling.

KEPEGAWAIAN
Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan, Pelatihan kota Banjarbaru, dalam Program pembinaan dan pengembangan Aparatur, tercataat 56 Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti tugas Belajar di tahun 2014, terdiri dari 3 orang menempuh jenjang pendidikan DIII, 2 orang melanjutkan ke S1 (salah satunya mendapat beasiswa dari pemerintah pusat), 18 orang melanjutkan ke S2 ( 5 orang dengan biaya sendiri, 4 orang biaya Pemko Banjarbaru, 6 orang mendapatkan beasiswa daip Pemerintah Provinsi, dan 3 orang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Pusat), 3 orang melanjutkan ke S3, 15 orang mengikuti pendidikan STPDN dengan biaya dari Pemko Banjarbaru, dan 15 orang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis 14 diantaranya mendapat beasiswa dari pemerintah pusat.

Selain tugas belajar, Di tahun 2013 tercatat ada 120 pegawai yang menerima izin belajar, terdiri dari 1 orang melanjutkan pendidikan melalui Paket B, 2 orang melanjutkan pendidikan melalui Paket C, 3 orang melanjutkan pendidikan ke DIII, 76 orang melanjutkan pendidikan ke  S1, dan 38 orang melanjutkan pendidikan ke S2.

Melalui Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, telah dilaksanakan Diklat Prajabatan Golongan I sebanyak 8 orang, Golongan II 27 orang, dan Golongan II sebanyak 2 orang. Di tahun 2014 ini akan dilaksanakan Prajabatan golongan III sebanyak 29 orang.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas mental spiritual Aparatur Pemerintah kota Banjarbaru rutin dilaksanakan Ceramah Agama setiap bulannya.

Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil,  di tahun 2013 tercatat 19 orang dijatuhi hukuman disiplin, dan hingga bulan Pebruari 2014 tercatat 5 orang dijatuhi hukuman disiplin. Hal ini jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 4.413 orang. Ini berarti terjadi penurunan tingkat pelanggaran disiplin pegawai di Pemerintah kota Banjarbaru

Di tahun 2013 juga terselenggara 14 kegiatan diklat/bimbingan teknis di lingkungan Pemerintah kota Banjarbaru,  terdiri dari kegiatan sosialisasi PP 53 tahun 2013, bimtek perhitungan angka kredit jabatan fungsional guru Angk. I,II, III, Bimtek manajemen administrasi kepegawaian, bimtek sasaran kerja pegawai Angk. I-VII, Bimtek Pengelolaan Barang dan Asset, dan Bimtek Perpajakan,  dengan total peserta 717 orang. Di tahun 2014 telah terselenggara 4 kegiatan diklat/bimbingan teknis, terdiri dari Bimtek Barang dan Asset Sekolah Angk. I dan II, Bimtek Administrasi Kepegawaian, dan Bimtek Pelayanan Publik

PELAYANAN DAN PERMODALAN
Bidang Pelayanan Perijinan Terpadu , Sejak dibentuk KP2T kota Banjarbaru sesuai Perda kota Banjarbaru Nomor 19 tahun 2003 hingga saat ini menjadi BPPT dan PM sesuai Perda kota Banjarbaru Nomor 6 tahun 2013, terdapat 57 jenis perijinan yang dilayani, dan dari 57 jenis perijinan yang ada, 54 diantaranya gratis atau tanpa biaya. Biaya masih dikenakan pada 3 buah jenis pelayanan perijinan yang masuk dalam kelompok ketatakotaan, yaitu Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Reklame, dan Izin Gangguan (HO). Waktu yang diperlukan untuk selesainya sebuah perijinan tidak sama sesuai jenis izin yang dikeluarkan, dan lamanya berkisar 1-14 hari.

Di tahun 2013, BPPT menerima pajak/retribusi dari Izin Reklame, Ijin Gangguan/HO, dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sebesar Rp. 4.937.558.353 sementara target penerimaan di tahun 2013 Rp.4.275.000.000. Ini berarti realisasi pencapaian adalah 115,50%. Di tahun 2014, target penerimaan pajak/retribusi adalah Rp.5.003.925.000 dan hingga bulan Maret 2014 telah terealisasi Rp.1.682.191.393.

Untuk Masyarakat yang menginginkan informasi perijinan dapat mengakses data dan informasi status proses izin yang telah didaftarkan melalui SMS Gateway Pelayanan Perizinan. Aplikasi SMS Center ini telah dilaksanakan BP2T kota Banjarbaru di tahun 2013 yang lalu. Kagiatannya didanai dari APBD kota Banjarbaru tahun anggaran 2013 ddan aplikasi ini digunakan oleh staf pengelola perizinan dan masyarakat.

Fitur yang ada dalam aplikasi ini adalah SMS Status Proses, SMS saran/kritik/keluhan dan SMS informasi biaya yang secara sistem otomatis dikirmkan ke masyarakat yang mengajukan permohonan izin jika izin yang diajukan sudah disetujui dan masuk proses di kasir.

Selain itu BPPT&PM kota Banjarbaru telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 sejak tahun 2010 dimana saat itu BPPT dan PM masih berbentuk BP2T kota Banjarbaru. Pengakuan dalam bentuk sertifikasi ISO 9001:2008 untuk suatu lembaga pelayanan publik merupakan cermin pengakuan masyarakat terhadap perbaikan dan peningkatan pelayanan yang diberikan instansi terkait. Penerapan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di BPPT&PM kota Banjarbaru juga berdampak pada perbaikan yang terus menerus pada prosesnya sehingga mendorong organisasi mampu bersaing untuk mengedepankan pelanggan, serta mendorong organisasi untuk selalu dinamis sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan, baik secara dokumen maupun mekanisme sesuai standar ISO 9001:2008 yang dipersyaratkan.

Di tahun 2013, untuk menilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap kualitas pelayanan BPPT&PM dilakukan survey secara acak terhadap 150 responden. Unsur Penilaian terdiri dari 14 item dan hasilnya BPPT&PM memperoleh nilai 81,295 dengan Mutu Penilaian A atau Sangat Baik.

Dalam Bidang Penanaman Modal . Banjarbaru sebagai salah satu kota yang berkembang, khususnya di bidang jasa, dan didukung dengan adanya kawasan industri di Kecamatan Liang Anggang serta Bandara Syamsudin Noor yang rencananya akan dikembangkan menjadi Bandara Internasional, maka membuat Banjarbaru semakin dilirik oleh investor. Saat ini banyak perusahaan yang berinvestasi di Banjarbaru, baik itu perusahaan lokal, nasional maupun asing, dan terdapat 16 perusahaan PMA/PMDN (fasilitas) yang masih aktif di kota Banjarabaru dengan realisasi investasi sebesar Rp. 127.168.503.000.

Dalam rangka mempromosikan kota Banjarbaru, setiap tahunnya Sub Bidang Promosi melaksanakan Pameran Banjarbaru Fair, Mengikuti Asosiasi Pameran Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), dan mengikuti pameran tingkat nasional.

Di Bidang Pemerintahan, di awal Desember 2013 telah dilaunchingkan PATEN ( Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan). PATEN ini dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan administrasi bagi masyarakat di kecamatan di Banjarbaru.  Hal ini dalam rangka mempercepat reformasi birokrasi di daerah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan terfokus pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.

KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
Di bidang seni dan budaya, saat ini di Banjarbaru terdapat 43 organisasi kesenian yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Banjarbaru. Dengan jenis kesenian yang beraneka ragam, seperti Rebana(qasidah), orkes melayu, teater dan seni tari, musik panting, sinoman haderah reog ponorogro, maulid Habsyi, musik campur sari, kuda lumping, wayang gong, nasyid, wayang kulit jawa, teater dan sastra, modeling, musik calung, dll. Semuanya semakin memberi warna kota Banjarbaru.

Jumlah sanggar komunitas seni musik tradisional di Banjarbaru di tahun 2013 bertambah menjadi 6 buah, jumlah sanggar/group komunitas seni musik modern juga bertambah menjadi 5 buah, sanggar tari tradisional juga bertambah menjadi 16 buah, sanggar seni tari modern juga bertambah menjadi 6 buah. Hal ini menjadi indikator meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan. Indikator lain dapat dilihat dari pelaku seni tari trasisional yang bertambah menjadi 6, dan pelaku snei tari modern yang juga bertambah menjadi 7.

Di tahun 2013, Forum Komunikasi Lintas Paguyuban (FKLP) kota Banjarbaru, tercatat ada 13 paguyuban, terdiri dari Paguyuban Sabdho Dadi Utama (karawitan Jawa), Paguyuban Lembur Kuning (Kesenian Gamelan (Degung), dll), Paguyuban Ngesti Budoyo (Karawitan, wayang kulit, dan ketoprak),  Ikatan Paguyuban Mantan Karyawan PLTA Riam Kanan wilayah Banjarbaru (sosial kemasyarakatan), Paguyuban Turonggo Pratiwi Putro (seni tari kuda kepang), Paguyuban Budoyo Manungga (Campursari lengkap dan arisan keluarga), Paguyuban Widya Dharma ( Pendidikan Agama Hindu dan seni Tari), Paguyuban Putar Bhirawa (Kuda Lumping), Paguyuban Sijaka (Koperasi simpan pinjam, arisan keluarga, TPA, membina Ponpes Misbahul Munir), Krukunan Keluarga Sriwijaya (Tari Gending Sriwijaya, gitar tunggal), Kerukunan Keluarga Toraja ( Tarian Daerah toraja), Pipakatan Dusun Maanyan (Sanggar Nansarunai dan pertemuan bulanan), serta Paguyuban Batak Banjarbaru (Kesneian).

 Di bidang Pariwisata, saat ini di Bandara Syamsuddin Noor telah dibuat informasi pariwisata di Banjarbaru. Dengan akan dikembangkannya Bandara Syamsuddin Noor menjadi bandara internasional tentu kita berharap adanya informasi tentang pariwisata Banjarbaru di bandara akan menjadi daya tarik tersendiri  bagi turis lokal dan manca negara untuk singgah di kota banjarbaru

Saat ini juga sedang dilakukan panataan objek wisata Pendulangan intan Pumpung di Kecamatan Cempaka. Karena sebagai pendulangan intan di kecamatan Cempaka termasuk pendulangan intan yang tertua dan kualitas intan yang dihasilkan termasuk yang terbaik di dunia, baik dari segi kekuatan maupun kilaunya.  

Saat ini juga telah dibentuk Kelompok sadar wisata serta pembinaan duta parwisata kota Banjarbaru. Untuk pengembangan event kepariwisataan telah dilakukan melalui Festival Sasirangan dan Pelangi Budaya Nusantara, serta Pekan Hijriah.

Di bidang kepemudaan , saat ini ada 5 organisasi kepemudaan yang aktif di Banjarbaru, yaitu Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Purna Gita Bahana Nusantara (PGBN), Purna Kapal Pemuda Indonesia (PKPN), PPMI, dan Marchng Band Diva Swara Dharma Banjarbaru. Telah banyak kegiatan yang melibatkan peran kepemudaan, seperti kegiatan PASKIBRAKA, marching band, peringatan sumpah pemuda, lomba PBB, Seleksi GBN dan KPN, Napak Tilas, bhakti pemuda antar Provinsi dan Pembinaan SP3 dan SP4. yose rizal


***

Wali Kota : Dibutuhkan Kerja Sama Aparatur - Masyarakat Membangun Kota

Peringatan hari jadi jadi ke-15 ini sangat penting,  karena ada beberapa inspirasi dan momentum yang dapat ditarik  antara lain; untuk mengenang, menghayati serta mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi di Kota Banjarbaru di tahun-tahun yang lalu, sebagai refleksi atau kilas balik pengabdian sepanjang tahun yang sudah berjalan dan dilakukan oleh para pendahulu, serta dapat membangkitkan semangat dan motivasi untuk mengabdi lebih baik dimasa mendatang.

Di moment bahagia Hari Jadi Ke-15 Kota Banjarbaru ini saya menghimbau kepada seluruh aparatur pemerintah Kota Banjarbaru dan komponen masyarakat untuk bersama-sama saling bahu-membahu membangun Kota Banjarbaru dengan merapatkan barisan dan membangun persatuan yang kuat dalam jalinan tali persaudaraan dan rasa solidaritas yang tinggi, sehingga akan menciptakan suasana aman dan tenteram guna kelancaran kelangsungan pelaksanaan pembangunan di daerah.

Sekali lagi saya sangat mengharapkan kita tetap menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan, meningkatkan etos kerja dan kerjasama dalam penyelenggaraan pemerintahan serta melanjutkan pembangunan untuk daerah Kota Banjarbaru yang kita cintai ini.

Berbagai upaya yang sedang dan akan kita laksanakan, tentu akan berhasil diwujudkan apabila disertai dengan rasa tanggungjawab dan konsistensi dalam setiap langkahnya. Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh elemen pembangunan kiranya terus melakukan hal yang terbaik untuk daerah ini, sehingga apa yang kita impikan menuju Kota Banjarbaru yang mandiri dan terdepan dalam pelayanan  dapatlah tercapai.

Kita sadari juga bahwa bagaimanapun tidak akan pernah ada kesempurnaan yang dapat dicapai oleh manusia. Kesempurnaan itu semata-mata adalah milik dari Allah SWT. Dengan harapan kiranya segala upaya dan karya kita untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Kota Banjarbaru mendapat ridho dari Allah SWT. Mari dengan tekat yang kuat kita ayunkan langkah, kita mantapkan banjarbaru sebagai kota mandiri dan terdepan dalam pelayanan.

Saya atas nama pemerintah Kota Banjarbaru menyampaikan ucapan terima kasih dan hormat yang setinggi-tingginya kepada para pimpinan daerah sebelumnya, dan tokoh masyarakat pendiri Kota Banjarbaru atas amalan jasa dan pengabdiannya dalam melaksanakan pembangunan daerah. Terima Kasih kepada seluruh rekan pers yang telah ikut serta dalam penyebarluasan berbagai informasi. Dirgahayu Kota Banjarbaru, maju dan jaya selalu. yose rizal
                                         


Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014