Pelaku jasa ekspidisi di Kota Banjarmasin mengeluh selama COVID-19 melanda di kota ini, omzet dari usaha tersebut turun hingga 80 persen.

"Memang benar, ada penurunan omzet selama virus mematikan ini mewabah di wilayah Kalsel, khususnya di Banjarmasin," ucap salah satu pelaku jasa ekspedisi di Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosir di Banjarmasin, Selasa.

Dikatakannya, turunya jasa ekspidisi ini dikarenakan pedagang tidak banyak yang bisa menjual aneka makanan dan pakaiannya.

Akibat turunan pesanan pedagang ini, ekspedisinya dalam seharinya hanya mampu mengangkut barang konveksi dan makanan dari pulau Jawa cuman satu truk puso.
Baca juga: Polisi Temukan 600.000 Pil Dextro Di Ekspidisi
Biasanya, sebelum ada COVID-19 dan sebelum adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jasa mengangkut barang konveksi dan makanan dari pulau Jawa mencapai lima hingga enam truk puso perhari.

"Pandemi COVID-19 yang sekarang sudah mewabah ini memang memukul sektor usaha di Kota Banjarmasin khusus ekspidisi," katanya.

Saat ini, ucap Samosir, mungkin omzet yang didapat hanya tersisa 10 persen, apalagi di tambah dengan adanya PSBB pedagang pasar juga dibatasi jam operasionalnya.

"Yang jelas, jasa pengangkut barang melalui ekspidisi telah mengalami penurunan yang drastis," ujarnya.

Semoga pandemi COVID-19 segera selasai karena sangat memukul sekali bisnis ekspedisi yang ada di kota seribu sungai ini.

"Apabila keadaan seperti ini terjadi terus menerus maka akan lebih banyak lagi karyawannya yang bakal di rumahkan," tuturnya.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020