Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel, Polresta Banjarmasin dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan menemukan 600.000 butir pil Dextro yang dikirim melalui jasa ekspedisi Lintas Jawa di kota setempat.

"Awalnya informasi yang diterima anggota adalah adanya pengiriman obat daftar G Zenith atau Carnophen, namun setelah dibongkar isinya Dextro yang jumlah cukup banyak, yakni 6 koli atau 600 botol yang satu botolnya berisi seribu butir," kata Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana di Banjarmasin, Kamis.

Sebelumnya, ungkap Kapolda, anggota gabungan bersinergi melakukan pemantauan barang. Namun setelah lama ditunggu, tak ada satu orangpun yang mengambilnya di gudang milik ekspedisi Lintas Jawa di Jalan Yos Sudarso No 11, RT34, Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat.

"Alhamdulillah pemilik ekspedisi cukup kooperatif dengan turut serta membantu pemantauan hingga akhirnya barang diputuskan untuk dibongkar," kata Rachmat.

Meski bukan target utama, yakni Zenith, namun Dextro yang berhasil digagalkan beredar juga mendapat apresiasi. Dextro sama saja bahayanya dengan Zenith, hanya saja dosisnya lebih rendah.

"Kalau Dextro nelannya lebih banyak baru bisa `fly` dan dengan temuan ini kami berhasil menyelamatkan 60 ribu penyalahgunanya dengan asumsi satu orang mengonsumsi 10 butir Dextro untuk mabuk," katanya.

Selain obat Dextro, dalam satu pengiriman yang sama juga ditemukan rokok dengan cukai yang diduga palsu sebanyak 60 koli atau 48 ribu bungkus merek Naxan Menthol dan Supra Mild.

Kemudian ada obat daftar G merek Trihexyphenidyl sebanyak satu koli atau 700 ribu butir serta produk kosmetik diduga palsu dan tanpa izin edar BPOM merek Qianyan sejumlah empat koli atau 20 dus.

Kapolda memerintahkan jajarannya untuk menelusuri pengirim atau penerima barang sehingga bisa menjerat pelakunya menjadi tersangka.

"Jangan sampai kita hanya bisa menemukan namun tidak bisa mengungkap pelakunya, jadi harus bisa ditelusuri hingga ke asal pengiriman di Surabaya yang tertulis di resi pengiriman PT Sejahtera," ujar Kapolda.

Sementara pemilik Lintas Jawa Group Saut Nathan Samosir yang menyaksikan pembongkaran mendukung penuh pemberantasan narkoba yang dilakukan Kepolisian dan BNNP Kalsel.

"Kalau ada barang yang dicurigai pasti langsung kami laporkan dan seperti diketahui barang terlarang yang dikirim selalu tanpa alamat penerima. Jadi orangnya nanti mengambil sendiri ke gudang," katanya. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017