Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan Bambang Setiawan mengatakan, surat suara rusak saat pencoblosan 9 April 2014 cukup besar, yaitu mencapai sekitar 10 persen dari total jumlah surat suara yang terpakai.


Menurut Bambang pada acara "coffe morning" di Banjarmasin, Rabu, banyaknya surat suara yang rusak terjadi karena pemilih masih kebingungan saat melakukan proses pencoblosan, karena banyaknya kertas suara yang harus dicoblos.

"Selain itu, masih cukup banyak masyarakat yang buta huruf, yaitu sekitar 15 persen, sehingga sulit untuk mencoblos nama calon sesuai dengan yang mereka inginkan," katanya.

Selain itu, tambah dia, untuk golput atau masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, diperkirakan tidak lebih dari 20 persen, sehingga partisipasi pemilih di Kalsel dinilai masih cukup bagus dibanding dengan partisipasi pemilih pada saat Pemilu sebelumnya.

Menanggapi berbagai kritikan tentang kurangnya sosialisasi calon anggota legislatif yang ikut Pemilu dan proses pencoblosan, menurut Bambang sosialisasi semata-mata bukan kewenangan KPU, tetapi tanggung jawab seluruh pihak.

Pernyataan Bambang tersebut menjawab permintaan Sekda, agar pada Pemilu maupun Pilkada yang akan dilaksanakan berikutnya, KPU bisa melibatkan seluruh sektor untuk membantu melakukan sosialisasi.

"Kalau memang memungkinkan, KPU bisa bekerja sama dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk melakukan sosialisasi," katanya.

Pada pelaksanaan pencoblosan, banyak masyarakat yang mengaku kebingungan untuk mencoblos, sesuai dengan nama yang mereka inginkan.

"Banyak sekali nama yang ada di kertas suara, jadi saya coblos partainya saja, karena sulit mencari nama yang saya inginkan," kata beberapa warga Alalak Banjarmasin.

Pernyataan yang sama juga disampaikan beberapa warga lainnya, yang mengaku pusing untuk mencari nama orang yang dia pilih, apalagi harus membuka dan melipat kembali kertas suara yang cukup lebar.

Tentang perolehan suara, tambah Bambang, hingga kini masih naik turun dan silih berganti antara partai satu dengan partai lainnya.

Perolehan suara untuk DPRD Provinsi Kalsel Dapil 1-7 sampai Selasa sore yaitu, partai Golkar,21 persen, PDIP 13 persen, PKB, 10 persen, PPP 10 persen, Gerindra, 9 persen, PKS 8 persen, Nasdem 7 persen, Demokrat 7 persen, Hanura 6 persen.

Selanjutnya, PAN 5 persen, PBB 3 persen, dan PKPI 1 persen, dari total jumlah suara sah sebanyak 244.518 suara.

Hingga kini, KPU Kalsel masih terus menunggu hasil laporan dari kabupaten dan kota hingga batas waktu yang ditetapkan.

  Pelaksanaan Pemilu di Kalsel, secara umum berjalan cukup kondusif, walaupun beberapa daerah seperti di HSU dilaksanakan Pemilu ulang, karena adanya surat suara yang tertukar.   

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014