Tidak seperti kebanyakan produsen mobil lainnya, Kia merasakan "pukulan" lebih ringan dari dampak pandemi virus corona (COVID-19), dengan penjualannya pada Januari-Maret 2020 hanya turun tipis.
Pada kuartal pertama 2020, Kia Motors Corporation membukukan penjualan 648.685 unit kendaraan secara global, hanya turun 1,9 persen dibanding periode sama 2019 yang mencapai 661.355.
Penjualan yang menguat di pasar domestik Korea telah membantu mengurangi dampak COVID-19 di pasar seperti China dan Eropa, kata Kia dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa.
Penjualan di Korea meningkat menjadi 116.739 unit, naik 1,1 persen secara tahun ke tahun, sementara penjualan di luar Korea turun 2,6 persen menjadi 531.946 unit.
Baca juga: Penjualan mobil April-Mei diprediksi makin anjlok
Kia Motors mencatat pendapatan penjualan triwulan pertama tahun ini sebesar 14,57 triliun won, 17,1 persen lebih tinggi dari 12,44 triliun won untuk periode yang sama 2019.
Nilai tukar yang menguntungkan, peningkatan bauran produk, serta kinerja yang kuat dari model-model utama seperti Telluride dan Seltos SUV berkontribusi pada pendapatan yang lebih tinggi.
Laba operasional pada kuartal pertama turun 25,2 persen tahun-ke-tahun menjadi 444,5 miliar won, dibandingkan dengan 594,1 miliar won pada tahun sebelumnya.
Laba bersih triwulanan (termasuk hak minoritas) turun 59 persen dari periode yang sama pada 2019 menjadi 266 miliar won karena kontribusi pendapatan dari perusahaan afiliasi mengalami kontraksi, sementara fluktuasi akhir kuartal dalam nilai tukar won terhadap dolar AS juga berdampak buruk pada laba bersih.
Kia mengantisipasi kemungkinan akan menghadapi melemahnya profitabilitas dari kuartal kedua karena penyebaran global COVID-19 akan berpengaruh penuh pada lingkungan bisnisnya di seluruh dunia, yang mengarah pada ketidakpastian yang lebih besar terhadap ekonomi global dan permintaan konsumen akan mobil.
Penangguhan fasilitas produksi dan penghentian beberapa operasi diler juga akan berdampak buruk pada pasokan kendaraan.
Kia Motors berencana untuk meningkatkan daya saing produknya dengan jajaran model baru. Perusahaan ini akan memfokuskan upayanya pada penjualan SUV, terutama Telluride, Seltos, dan baru-baru ini meluncurkan Sorento baru.
Baca juga: Mobil ikonis China FAW Group Hongqi bangun pabrik NEV
Kia akan memperkenalkan kegiatan pemasaran dan promosi yang berpusat pada pelanggan yang disesuaikan untuk setiap pasar, yang mencerminkan kebutuhan pelanggan yang berubah di era pandemi.
Kia juga berencana untuk memperkenalkan SUV kompak terbaru ke pasar India pada kuartal ketiga untuk lebih meningkatkan momentum penjualan.
Meskipun lingkungan bisnis yang sulit, Kia Motors akan terus fokus pada mewujudkan strategi jangka menengah panjang dari 'Plan S', di mana Kia bertujuan untuk secara proaktif memperkenalkan 11 model listrik baterai dan meningkatkan margin laba operasi hingga 6 persen pada tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pada kuartal pertama 2020, Kia Motors Corporation membukukan penjualan 648.685 unit kendaraan secara global, hanya turun 1,9 persen dibanding periode sama 2019 yang mencapai 661.355.
Penjualan yang menguat di pasar domestik Korea telah membantu mengurangi dampak COVID-19 di pasar seperti China dan Eropa, kata Kia dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa.
Penjualan di Korea meningkat menjadi 116.739 unit, naik 1,1 persen secara tahun ke tahun, sementara penjualan di luar Korea turun 2,6 persen menjadi 531.946 unit.
Baca juga: Penjualan mobil April-Mei diprediksi makin anjlok
Kia Motors mencatat pendapatan penjualan triwulan pertama tahun ini sebesar 14,57 triliun won, 17,1 persen lebih tinggi dari 12,44 triliun won untuk periode yang sama 2019.
Nilai tukar yang menguntungkan, peningkatan bauran produk, serta kinerja yang kuat dari model-model utama seperti Telluride dan Seltos SUV berkontribusi pada pendapatan yang lebih tinggi.
Laba operasional pada kuartal pertama turun 25,2 persen tahun-ke-tahun menjadi 444,5 miliar won, dibandingkan dengan 594,1 miliar won pada tahun sebelumnya.
Laba bersih triwulanan (termasuk hak minoritas) turun 59 persen dari periode yang sama pada 2019 menjadi 266 miliar won karena kontribusi pendapatan dari perusahaan afiliasi mengalami kontraksi, sementara fluktuasi akhir kuartal dalam nilai tukar won terhadap dolar AS juga berdampak buruk pada laba bersih.
Kia mengantisipasi kemungkinan akan menghadapi melemahnya profitabilitas dari kuartal kedua karena penyebaran global COVID-19 akan berpengaruh penuh pada lingkungan bisnisnya di seluruh dunia, yang mengarah pada ketidakpastian yang lebih besar terhadap ekonomi global dan permintaan konsumen akan mobil.
Penangguhan fasilitas produksi dan penghentian beberapa operasi diler juga akan berdampak buruk pada pasokan kendaraan.
Kia Motors berencana untuk meningkatkan daya saing produknya dengan jajaran model baru. Perusahaan ini akan memfokuskan upayanya pada penjualan SUV, terutama Telluride, Seltos, dan baru-baru ini meluncurkan Sorento baru.
Baca juga: Mobil ikonis China FAW Group Hongqi bangun pabrik NEV
Kia akan memperkenalkan kegiatan pemasaran dan promosi yang berpusat pada pelanggan yang disesuaikan untuk setiap pasar, yang mencerminkan kebutuhan pelanggan yang berubah di era pandemi.
Kia juga berencana untuk memperkenalkan SUV kompak terbaru ke pasar India pada kuartal ketiga untuk lebih meningkatkan momentum penjualan.
Meskipun lingkungan bisnis yang sulit, Kia Motors akan terus fokus pada mewujudkan strategi jangka menengah panjang dari 'Plan S', di mana Kia bertujuan untuk secara proaktif memperkenalkan 11 model listrik baterai dan meningkatkan margin laba operasi hingga 6 persen pada tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020