Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin SE mengapresiasi kinerja Bulog yang memastikan ketersediaan gula pasir/gula putih di provinsinya cukup dan aman hingga lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Saya kemarin Jumat (24/4) memantau persediaan gula pasir di Komplek Pergudangan Bulog GBB Telaga Biru Banjarmasin," ujar politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu di Banjarmasin, Sabtu.

"Ketika peninjauan tersebut, Kepala Kanwil Perum Divre Bulog Kalsel Arif Mandu memastikan persediaan gula pasir buat bulan puasa Ramadhan 1441 H hingga lebaran Idul Fitri mendatang cukup dan aman," kutipnya.

Bang Dhin (sapaan akrab politikus muda PDIP itu) mengaku, peninjauan persediaan gula pasir ke Gudang Bulog Kalsel tersebut untuk melihat dan memastikan ketersediaan komoditas yang merupakan kebutuhan banyak warga masyarakat saat Ramadhan dan lebaran.

"Pasalnya banyak warga masyarakat yang khawatir akan persediaan gula pasir saat mereka banyak membutuhkan seperti saat ini, pada puasa Ramadhan serta menjelang lebaran Idul Fitri," ujar Bang Dhin yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalsel.

Selain itu, masalah harga gula pasir yang belakangan ini harganya cukup mahal di pasaran, sehingga juga menjadi keluhan warga masyarakat provinsi setempat, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.

"Jadi kita hanya ingin memastikan bahwa persediaan atau stok gula pasir cukup dan aman di Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota. Karena menyangkut kepentingan rakyat banyak," tegasnya melalui telepon seluler atau "hand phone" (HP).

"Tetapi dengan kedatangan gula pasir sebanyak 125 ton tersebut, kita berharap semoga semua permasalahan, baik mengenai persediaan maupun harga bisa terselesaikan,” lanjut mantan anggota DPRD Tanbu itu melalui WA.

Ia menyatakan, akan terus memberikan masukkan yang konstruktif kepada pemerintah pusat dan daerah jika suatu saat harga gula pasir yang merupakan kebutuhan masyarakat kembali meroket di pasaran.

“Masukkan itu demi menjaga stabilisasi harga gula, terlebih di tengah wabah virus Corona atau COVID-19. Ke depan kita berharap, secara bertahap logistik terus masuk ke Kalsel, baik gula maupun beras, minyak dan kebutuhan pokok lainnya," demikian Bang Dhin.

Sementara itu Kepala Kanwil Perum Divre Bulog Kalsel Arif Mandu mengatakan, pada Jumat (24/4) sebanyak lima kontainer atau seberat 125 ton gula pasir dari Lampung - Sumatera tiba di Banjarmasin.

"Ratusan ton gula yang diperoleh dari Lampung itu dikirim melalui pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Ke depan akan ada lagi tahap kedua seberat 125 ton,” ujarnya.

Ia menerangkan, gula tersebut, akan didistribusikan ke sejumlah kabupaten atau kota di Kalsel antara lain Barabai (sekitar 165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 25 ton.

Kemudian untuk wilayah timur Kalsel yaitu Kotabaru (sekitar 300 kilometer dari Banjarmasin) sebanyak 15 ton, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) 10 ton, dan Kota Banjarmasin sendiri sebanyak 75 ton.        

“Teknis operasi pasar nanti dikerjasamakan dengan Dinas Perdagangan Kabupaten atau Kota setempat. Mengingat jumlah sumber daya manusia internal Bulog terbatas. Jadi, tak mungkin dalam waktu bersamaan bisa menjangkau seluruh kabupaten atau kota,” jelasnya.

Ia memperkirakan, akhir April ini akan datang kembali gula dari Jawa Tengah seberat 350 ton. "Dengan tambahan kedatangan tersebut insya Allah stok gula Kalsel cukup hingga lebaran mendatang," katanya.

"Begitu pula penjualan kita sesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 12.500 per kilogram, sehingga akan mempengaruhi gula swasta,” demikian Arif Mandu.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020