Setelah memiliki layanan syariah, LinkAja yang dikelola PT Fintek Karya Nusantara menyasar perluasan atau ekspansi bisnis ke sejumlah negara lain, utamanya ke negara berpenduduk mayoritas muslim agar bisa menjadi pemimpin digitalisasi ekonomi syariah.

Komisaris Utama Fintek Karya Nusantara Heri Supriadi dalam soft launching layanan syariah LinkAja di Jakarta, Selasa, menjelaskan potensi untuk mengembangkan bisnis uang elektronik ke negara muslim lainnya seperti Pakistan atau Bangladesh, cukup besar namun ia ingin memastikan bisa menguasai pasar dalam negeri terlebih dahulu.

"Yang penting, ketika kita mau ekspansi ke negara lain, kita harus pastikan duli kita champion di negara yang komunitas muslimnya paling besar yaitu Indonesia. Jadi kamu mau establish itu dulu," katanya.

Baca juga: Bank Kalsel syariah dukung pengembangan perumahan

Heri menilai jika sudah bisa menguasai negara muslim terbesar, yakni Indonesia, tentu akan lebih mudah masuk ke negara muslim lainnya.

Di sisi lain, pihaknya juga telah menginisiasi kerja sama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama agar LinkAja bisa digunakan sebagai instrumen pembayaran digital jamaah haji dan umrah.

"Agar saudara kita yang lakukan haji dan umrah saat di sana lebih aman dan praktis menggunakan LinkAja," katanya.

Menurut Heri, langkah tersebut juga diyakininya didukung penuh para pemegang saham. Selain itu, layanan bagi jamaah haji dan umrah juga akan menambah nilai tambah layanan syariah yang sudah bisa digunakan per Selasa ini.

"Target utama sebenarnya bagusnya jadi champion dulu di Indonesia baru ekspansi ke luar. Tapi kalau quick win, kita bisa kerja sama dengan pemerintah untuk instrumen alat pembayaran untuk haji dan umrah," pungkas Heri.

Baca juga: Pemkab dukung kegiatan literasi produk syariah
 

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020