Warga masyarakat  Desa Pantang Raya Kecamatan Tabukan Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan listrik dari PLN.

"Harapan warga "Bumi Salidah" Batola itu ketika saya reses," ujar Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Kalsel DR H Karlie Hanafi Kalianda SH MH di Banjarmasin, Selasa.

Anggota DPRD Kalsel dua periode (2014 - 2019 & 2019 - 2024) itu mengaku heran sebuah desa di daerah pertanian pasang surut Batola belum seluruhnya terjangkau listrik PLN.

Padahal Desa Pantang Raya tidak terlalu jauh dengan Banjarmasin, ibu kota Kalsel yaitu sekitar 45 kilometer dan pemerintah sudah sejak lama mencanangkan listrik masuk desa.

"Tetapi anehnya tidak seluruh Desa Pantang Raya atau hanya satu rukun tetangga (RT), yaitu RT VI yang belum menikmati penerangan listrik PLN," ungkap mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tersebut menjawab Antara Kalsel.

Oleh karena itu, laki-laki yang senang musik irama jazz dan pernah menjadi anggota DPRD Kalsel periode 2004 - 2009 tersebut akan mengomunikasikan dengan pihak terkait yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kelistrikan.

"Sebab aneh, masa orang ramai-ramai menikmati Listrik Masuk Desa (LMD), ternyata masih ada warga desa yang belum menikmatinya. Apalagi desa atau RT tersebut dekat dengan jaringan listrik PLN," demikian Karlie Hanafi.

Selain sebagai Ketua FPG DPRD Kalsel, laki-laki yang aktif pula di berbagai organisasi itu, kini juga anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur (termasuk kelistrikan) lembaga legislatif tingkat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020